TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Fakta Labi-labi Moncong Babi, Hibernasi ketika Masih di Dalam Telur 

Musim kawin berbeda di habitat yang berbeda

Labi-labi moncong babi (commons.wikimedia.org/Junkyardsparkle)

Labi-labi moncong babi merupakan spesies hewan yang berasal dari Australia bagian utara serta Pulau Papua bagian selatan. Hewan dengan nama ilmiah Carettochelys insculpta ini mendiami perairan tawar, seperti sungai, danau, rawa, serta muara. Labi-labi jantan lebih menyukai habitat dengan wilayah yang banyak terdapat kayu dan lebih terisolasi. Sedangkan, individu betina menyukai habitat yang terdapat bebatuan datar dan berpasir.

Labi-labi moncong babi memiliki ukuran tubuh yang cukup besar. Berat rata-rata hewan ini sekitar 22,5 kg, dengan panjang tubuh 46 cm. Ada fakta apa lagi ya mengenai labi-labi ini? Yuk kita cari tahu lebih lanjut!

1. Moncongnya seperti babi

Labi-labi moncong babi (commons.wikimedia.org/Gennady Grachev)

Labi-labi moncong babi memiliki lubang hidung di ujung moncong yang berdaging lunak dan mirip seperti moncong babi. Labi-labi ini tidak memiliki lapisan bertulang yang melapisi tempurungnya. Tempurung atau karapas dari labi-labi berwarna abu-abu atau hijau zaitun dengan tekstur yang kasar. Bagian plastron atau bagian yang melapisi perut labi-labi berwarna krem. Kaki hewan ini menyerupai sirip, mirip dengan sirip pada penyu. Untuk membedakan antara jantan dan betina, dapat dibedakan dari ekor jantan yang lebih panjang dan ramping dibandingkan milik betina.

2. Pemakan segala

Labi-labi moncong babi (commons.wikimedia.org/Dawson)

Labi-labi moncong babi merupakan pemakan segala atau omnivora. Makanannya cukup bervariasi, bergantung pada tahap kehidupannya. Ketika berusia muda, labi-labi umumnya memakan larva serangga, udang kecil, dan siput. Makanan ini mudah diakses dan ditemukan di tempat mereka menetas. Ketika berusia dewasa, hewan ini lebih banyak memakan berbagai jenis tumbuhan yang ditemukan di tepi sungai. Namun tak jarang mereka juga memakan moluska dan serangga.

Baca Juga: 5 Kura-kura Air Tawar Terunik di Dunia, Ada dari Pulau Rote

3. Hidung yang mendeteksi mangsa

Labi-labi moncong babi (commons.wikimedia.org/JSutton93)

Hidung labi-labi moncong babi memiliki reseptor sensorik yang dapat digunakan untuk mendeteksi dan menemukan mangsa di air keruh. Labi-labi ini memiliki telinga bagian dalam yang berkembang dengan baik. Telinga ini mampu untuk mendeteksi berbagai frekuensi suara. Karena labi-labi seringkali ditemukan di air keruh, kemungkinan indra penglihatannya tidak digunakan sebagai pendeteksi sensorik utama, melainkan hanya sekunder. Sayangnya, tidak banyak penelitian yang membahas lebih lanjut bagaimana cara labi-labi moncong babi berkomunikasi satu dengan lainnya.

4. Hidup di perairan

Labi-labi moncong babi (commons.wikimedia.org/Derek Ramsey)

Labi-labi moncong babi menghabiskan sebagian besar hidupnya di air dan hanya keluar dari wilayah perairan untuk bertelur. Mereka merupakan hewan yang bersifat sosial, tetapi cukup teritorial dan sangat agresif. Hewan ini dapat aktif pada siang maupun malam hari. Ketika musim bertelur, labi-labi betina akan berkumpul dalam kelompok pada malam hari dan pergi ke daratan bersama-sama untuk mencari lokasi membuat sarang yang baik.

5. Bersifat polygynandrous

Labi-labi moncong babi (commons.wikimedia.org/Bjoertvedt)

Individu jantan labi-labi moncong babi akan mencapai usia matang seksual ketika berumur 16 tahun, sedangkan betina 18 tahun. Hewan ini memiliki sistem kawin polygynandrous, yaitu baik jantan maupun betina dapat kawin dengan lebih dari satu pasangan. Labi-labi yang berada di Australia memiliki musim kawin pada Juni hingga November. Namun, labi-labi di Papua musim kawinnya terjadi pada bulan September hingga Januari. Individu betina akan bertelur di sarang dangkal yang digali di pasir atau lumpur yang terletak di tepi sungai.

6. Hibernasi di dalam telur

Labi-labi moncong babi (commons.wikimedia.org/Kelly)

Umumnya, setelah terjadi perkawinan, individu betina dapat menghasilkan telur sebanyak 7–26 butir. Setelah bertelur, labi-labi moncong babi betina tidak akan menjaga sarang telur tersebut, melainkan langsung pergi begitu saja. Inkubasi telur berlangsung selama 65–107 hari, bergantung pada lokasi sarang. Ketika anak labi-labi sudah berkembang sepenuhnya, mereka akan tetap berada di dalam telur dalam posisi hibernasi hingga kondisi lingkungannya sudah cocok untuk waktu menetas. 

Labi-labi moncong babi pernah mengalami penurunan jumlah populasi lebih dari 50% dalam tiga puluh tahun di antara tahun 1981–2011. Hal ini menyebabkan labi-labi ini masuk ke dalam kategori vulnerable atau rentan terhadap kepunahan berdasarkan data IUCN Red List. Semoga ke depannya populasi labi-labi moncong babi dapat terus dipertahankan, bahkan bertambah ya!

Baca Juga: 5 Fakta Penyu Ridley Kemp, Penyu Terkecil di Dunia 

Verified Writer

Fiti Aigaka

Mari mencari tahu lebih banyak lagi!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya