Culpeo merupakan spesies rubah yang berasal dari Amerika Selatan. Hewan dengan nama spesies Lycalopex culpaeus ini bukanlah rubah sejati, melainkan lebih dekat hubungan kekerabatannya dengan serigala. Culpeo dapat ditemukan di Ekuador, Chili, hingga Argentina.
Culpeo dapat hidup di berbagai macam habitat. Mereka dapat ditemukan di hutan beriklim sedang, dataran tinggi, pegunungan, lembah, hingga di wilayah gurun. Kita berkenalan dengan culpeo melalui fakta-fakta berikut ini, yuk!
1. Warna rambut yang bervariasi
Culpeo (commons.wikimedia.org/Thomas Fuhrmann) Culpeo merupakan anggota genus Lycalopex dengan ukuran paling besar. Berat badan hewan ini dapat berkisar antara 3,4–14 kilogram, bergantung pada tempat tinggalnya. Individu culpeo dengan ukuran paling besar biasanya ditemukan di daerah dataran tinggi.
Culpeo memiliki warna yang cukup bervariasi. Umumnya bagian dagu dan perutnya berwarna putih kekuningan hingga cokelat muda. Bagian telinga, leher, kaki, atas kepala, serta bagian samping tubuh culpeo berwarna kuning kecokelatan atau cokelat kemerahan. Bagian ekornya memiliki rambut yang lebat dengan warna abu-abu dan ujung ekornya berwarna hitam.
2. Hewan karnivora
Culpeo (commons.wikimedia.org/Mar del Sur) Culpeo bersifat karnivora atau pemakan hewan lainnya. Umumnya culpeo memakan hewan pengerat, kelinci, burung, serta kadal. Namun sesekali culpeo juga memburu dan memakan domba. Terkadang, culpeo juga memakan bangkai serta sedikit tumbuhan dan buah.
3. Bersifat soliter
Culpeo (commons.wikimedia.org/Bachelot Pierre J-P) Culpeo umumnya merupakan hewan soliter atau hidup menyendiri, kecuali selama musim kawin. Pada musim kawin ini biasanya mereka ditemukan sedang bersama pasangan serta keturunannya. Waktu aktif culpeo bergantung pada di mana mereka tinggal. Culpeo yang hidup di Argentina, gurun di Chili, serta dataran tinggi Peru umumnya aktif di malam hari, sedangkan yang hidup di Chili bagian tengah biasanya aktif di siang hari atau senja.
Baca Juga: 5 Fakta Unik Pohon Egonoki, Tanaman Endemik Jepang
4. Lahir dalam keadaan mata tertutup
Culpeo (commons.wikimedia.org/Dick Culbert) Musim kawin culpeo umumnya terjadi antara Agustus dan Oktober. Periode kehamilan dari culpeo terjadi selama 55–60 hari. Setelahnya, akan dilahirkan 2–5 anak culpeo dengan berat sekitar 170 gram. Anak-anak ini akan lahir dengan mata tertutup dan tidak berambut. Anak culpeo biasanya akan disapih pada usia 2 bulan dan akan mencapai ukuran tubuh seperti dewasa pada usia 7 bulan. Culpeo akan mencapai usia matang seksual sekitar umur 1 tahun.
5. Cara berkomunikasi
Culpeo (commons.wikimedia.org/CARLOS TEIXIDOR CADENAS) Untuk berkomunikasi satu dengan lainnya, culpeo biasanya menggunakan isyarat fisik, perubahan postur dan gerakan tubuh, serta aroma. Tak jarang culpeo juga mengeluarkan suara untuk berkomunikasi. Suara ini dapat berupa geraman dan juga teriakan.
6. Berperan penting di ekosistem
Culpeo (commons.wikimedia.org/Rodrigo Fernández) Culpeo memiliki peran ekologis yang penting di alam. Sebagai predator pada berbagai spesies yang berbeda, culpeo berperan dalam pengendalian populasi hewan yang dimangsa. Selain itu, culpeo juga memakan buah sehingga penting dalam penyebaran biji tumbuhan. Biji Cryptocarya alba dan Schinus molle (sejenis lada) merupakan tumbuhan yang tercatat berkecambah lebih tinggi jika dikeluarkan melalui feses oleh culpeo. Hewan ini juga membantu proses biodegradasi karena memakan bangkai spesies lain.
Saat ini, populasi culpeo sangat melimpah dan tersebar luas di seluruh wilayah yang menjadi habitatnya. Namun, terdapat hal yang dapat mengancam hidup culpeo yaitu adanya perburuan, penganiayaan, hingga penangkapan untuk diambil rambutnya. Apalagi culpeo terkadang menyerang ternak warga, yang menyebabkan culpeo sering diburu atau diracun. Semoga populasi culpeo di alam tetap terjaga ya!
Baca Juga: 7 Hewan yang kerap Dijadikan Mata-Mata Negara, Merpati hingga Paus