TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Babi Sungai Merah, Babi Kecil Afrika yang Paling Berwarna 

Sering mengikuti simpanse saat mencari makan!

Potamochoerus porcus (commons.wikimedia.org/otomops)

Intinya Sih...

  • Babi sungai merah hidup di Afrika Sub-Sahara Barat dan Tengah, memiliki warna oranye hingga cokelat kemerahan, serta memiliki ukuran tubuh yang kecil.
  • Mereka hidup dalam kelompok kecil yang disebut sounder, dengan jumlah anggota 6-10 individu, namun ada juga yang berjumlah lebih dari 30 individu.
  • Babi ini merupakan omnivora dengan makanan utama akar serta umbi-umbian, sering mengikuti simpanse untuk mencari buah yang terjatuh, dan merupakan hewan monogami.

Babi sungai merah merupakan babi yang hidup di Afrika, lebih tepatnya di Afrika Sub–Sahara Barat dan Tengah, hingga Afrika Selatan bagian utara, serta Madagaskar. Nama babi ini diambil dari warna rambutnya yang kemerahan dan perilakunya yang sering berkubang di sungai serta aliran air. Oleh karena itu, babi sungai merah ini memiliki habitat di hutan hujan, lebih tepatnya area yang berada dekat sungai atau rawa.

Babi dengan nama ilmiah Potamochoerus porcus ini merupakan spesies yang paling berwarna dibandingkan anggota keluarga babi lainnya. Spesies ini juga memiliki ukuran paling kecil di antara babi afrika lainnya. Kita kenalan lebih lanjut dengan babi sungai merah ini melalui fakta-fakta berikut, yuk!

1. Seluruh tubuhnya tertutupi rambut

Babi sungai merah (www.biolib.cz/Lubomír Klátil)

Babi sungai merah memiliki rambut berwarna oranye hingga cokelat kemerahan, dengan kaki berwarna hitam, dan terdapat garis putih di sepanjang tulang belakangnya. Babi dewasa memiliki corak putih di sekitar mata, pipi, serta bagian rahangnya. Bagian wajah lainnya, seperti moncong, memiliki warna hitam. Rambut di bagian rahang dan panggul lebih panjang dibandingkan di bagian lainnya, serta jantan memiliki kumis di bagian moncongnya, dikutip dari Animalia

Babi ini dapat tumbuh hingga memiliki tinggi 0,5–0,9 meter, dengan panjang tubuh sekitar 1–1,5 meter. Baik jantan maupun betina dari spesies babi ini memiliki semacam gading. Babi jantan berukuran sedikit lebih besar dari betina dan memiliki tonjolan berbentuk kerucut di kedua sisi moncongnya. Tonjolan wajah ini berupa tulang yang digunakan untuk melindungi wajah jantan ketika bertarung dengan individu jantan lainnya.

2. Hidup secara berkelompok

Hidup secara berkelompok (commons.wikimedia.org/David Stang)

Berdasarkan informasi dari iNaturalist, babi sungai merah biasanya hidup dalam kelompok kecil yang disebut dengan sounder yang memiliki jumlah anggota 6 hingga 10 individu. Kelompok ini umumnya terdiri dari seekor jantan dewasa, sejumlah betina dewasa, dan anak-anaknya. Di beberapa habitat tertentu, terdapat kelompok babi sungai merah yang jumlah anggotanya jauh lebih besar, bahkan ada yang berjumlah lebih dari 30 individu. Ketika dua kelompok saling bersentuhan, mereka akan saling mengancam hingga terkadang melakukan pertarungan.

3. Berkomunikasi dengan suara

Berkomunikasi dengan suara (commons.wikimedia.org/Jean-Pol Grandmont)

Babi sungai merah berkomunikasi dengan menggunakan suara seperti geraman dan jeritan yang berulang. Suara ini dapat menandakan alarm bahaya hingga sedang mengalami kesusahan. Babi ini juga berkomunikasi dengan kelompok lain menggunakan senyawa kimia. Suatu kelompok babi akan menghindari kelompok babi lainnya dengan menandai wilayah mereka menggunakan aroma kimia dan dengan mencakar pohon dengan gadingnya. Jika wilayah teritorial mereka terancam, maka spesies babi ini akan bertarung dengan saling menanduk, menusuk dengan menggunakan moncongnya, serta mencambuk ekor, dilansir dari Smithsonian’s National Zoo.

Baca Juga: 5 Spesies Babi Liar yang Dapat Dijumpai di Indonesia

4. Aktif di malam hari

Babi sungai merah (commons.wikimedia.org/David J. Stang)

Potamochoerus porcus umumnya aktif di malam hari dan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mencari makanan. Dengan menggunakan moncongnya, babi ini mengendus tanah untuk mencari makanan. Hewan ini juga mengikis tanah dengan gading dan kaki depannya. Dikutip dari Animalia, babi sungai merah sering mengikuti simpanse untuk mencari buah yang terjatuh. Spesies ini merupakan omnivora dengan makanan utama akar serta umbi-umbian. Babi sungai merah juga melengkapi nutrisi mereka dengan memakan buah, tumbuhan, telur, serangga, juga kadal.

Verified Writer

Fiti Aigaka

Mari mencari tahu lebih banyak lagi!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya