6 Fakta Lop Nur, Bekas Danau yang Jadi Tempat Uji Senjata Nuklir

2. Dikenal sebagai 'laut kematian'

Danau di Lop Nur telah mengering sejak tahun 1970-an dan menjadi hamparan danau garam di tengah padang pasir. Sungai Tarim yang merupakan sungai terpanjang di pedalaman Tiongkok pun kering. Demikian pula hilangnya ikan dan juga vegetasi yang bergantung pada ketersediaan air. 

Badai pasir dan suhu tinggi menjadikan Lop Nur sebagai 'laut kematian'. Ada seorang musafir bernama Yu Chunshun dan seorang ilmuwan, Peng Jiamu kehilangan nyawa di tempat tersebut. Saat ini hanya beberapa tumbuhan dan hewan gurun yang dapat hidup di sana.

3. Kelembapan rendah dan kaya kalium

Saat ini Lop Nur tampak kering dan berpasir karena hanya menerima curah hujan tahunan rata-rata 31,2 mm dan penguapan 2,9 mm. Bisa membayangkan seberapa kering dan panas tempat tersebut? Meski demikian, tetap ada yang berharga dari Lop Nur, yakni kalium.

Penemuan kalium di Lop Nur pada pertengahan tahun 1990-an menjadikannya sebagai daerah operasi penambangan berskala besar. Kalium menjadi nutrisi utama untuk untuk pertumbuhan tanaman dan sebagai bahan utama pembuatan pupuk. Jika dilihat dari satelit Earth Observing-1, akan tampak persegi berwarna cerah di tengah gurun yang merupakan kolam penguapan. 

4. Satu-satunya tempat uji senjata nuklir di Tiongkok

Dilansir dari laman Nuclear Threat Initiative, Lop Nur yang mencakup 100.000 km persegi merupakan satu-satunya tempat uji senjata nuklir Tiongkok. Lop Nur mejadi tempat pengujian nuklir terbesar di dunia. Tempat pun menjadi lokasi penimbunan dan pelatihan senjata nuklir. 

Tiongkok secara resmi mendirikan Lop Nur Nuclear Test Base pada 16 Oktobetr 1959 dengan bantuan Soviet dalam pemilihan lokasi. Ada empat tempat pengujian nuklir di sana, yakni Qinggir (tes bawah tanah), Nanshan (tembakan terowongan), Beishan (digunakan untuk tes bawah tanah pada 1969 dan 1976 dan Zona uji atmofer.

Markas besar Lop Nur terletak di Malan, berada di antara pemukiman Uxxaktal dan Yushugou. Puluhan kilometer di utara Malan merupakan tempat Red Mountain Institute yang berada di bawah Northwest Nuclear Technology Institute. Mereka bertugas untuk melakukan penelitian tentang ledakan nuklir, senjata dan peperangan.

5. Dampak lingkungan yang mengerikan

Seperti yang kamu tahu bahwa pasca penggunaan senjata nuklir dapat memberikan dampak buruk terhadap lingkungan. Seperti dilansir dari laman Nuclear Risks, tingkat kanker di Xinjiang mencapai 30-35 persen lebih tinggi dibanding daerah lain di Tiongkok.

Bom yang diledakkan di Lop Nor 300 kali lebih kuat dari bom di Hiroshima, mengakibatkan jumlah radioaktif yang dilepaskan ke atmosfer juga semakin tinggi. Bahkan sebuah studi pada tahun 2008, menyatakan bahwa tercatat di kota-kota dekat dengan lokasi uji berisiko tinggi menyebabkan malformasi dan kanker pada bayi.