Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Kukang adalah salah satu primata yang hidup di Asia Tenggara dan Selatan. Kukang pun adalah satu-satunya primata berbisa di dunia. Mereka bersifat arboreal artinya menghabiskan hidupnya tinggal di pepohonan.
Kukang adalah primata bersifat nokturnal atau aktif di malam hari, soliter dan cenderung teritorial. Kukang dikenal sebagai pemburu terampil memanfaatkan gerakan yang lambat untuk menangkap mangsanya seperti serangga dll.
Ada banyak jenis kukang yang tersebar di wilayah habitatnya. Dapat dikatakan bahwa Indonesia adalah rumah bagi banyak spesies kukang di mana banyak subspesies kukang berada di Indonesia. Mari simak seperti apa masing-masing karakter dari berbagai kukang ini.
1. Kukang sumatera atau sunda
Kukang sunda (commons.wikimedia.org/desertnaturalist) Kukang sumatera atau sunda (nycticebus coucang) yang berdiam di Indonesia khusus Sumatra termasuk Batam, kepulauan Riau, kepulauan Natuna. Selain itu, mereka tersebar di Malaysia (semenanjung), Singapura dan selatan Thailand. Kukang sunda berada di hutan hujan tropis dataran rendah. Mereka juga ditemukan di perkebunan.
Dilansir Neprimateconservancy, kukang sunda memiliki bulu putih dan di sekitar matanya terdapat cincin hitam tua. Bulunya berwarna cokelat kemerahan kecuali di punggungnya memiliki garis cokelat gelap. Panjangnya 38 cm dan beratnya 600 g.
Kukang sunda senang memakan buah-buahan, nektar, laba-laba, serangga, telur burung bahkan tokek yang dimakan merupakan sumber protein. Jarang sekali kukang berinteraksi dengan sesamanya kecuali untuk kawin.
Pembangunan perkebunan dan kelapa sawit menghancurkan sumber makanan kukang sunda. Kukang sunda juga diburu manusia untuk diambil dagingnya. Saat ini status kukang sunda adalah terancam punah.
2. Kukang jawa
Kukang jawa (commons.wikimedia.org/Dr. K.A.I. Nekaris) Ncticebus javanicus adalah primata yang hanya ditemukan di pulau Jawa di bagian barat dan selatan pulau tersebut. Mereka berdiam di hutan primer, sekunder, bambu dan bakau. Kukang jawa awalnya dianggap sebagai subspesies dari kukang sunda, namun dipisahkan sebagai spesies tersendiri pada tahun 2008.
Wajah kukang jawa putih atau cokelat muda dan matanya dikelilingi oleh garis-garis cokelat tebal. Bulunya berwarna krem kekuningan dan memiliki garis punggung cokelat di sepanjang tulang belakangnya. Mereka umumnya memiliki panjang 29 cm dan beratnya 600 g. Ukuran jantan sedikit lebih besar daripada betina.
Mereka memiliki pembuluh darah yang memberikan oksigen tambahan kepada otot-otot di pergelangan tangannya untuk berpegangan di dahan berjam-jam tanpa merasa lelah. Seperti kukang sunda, kukang jawa juga termasuk dalam spesies yang terancam punah oleh IUCN.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Baca Juga: 5 Fakta Kukang Sunda, Hewan Lucu yang Gigitannya Beracun
3. Kukang kelamasan kalimantan atau filipina
Kukang filipina (commons.wikimedia.org/Wich’yanan L) Nycticebus menagensis adalah spesies kukang yang tersebar di wilayah pesisir utara dan timur pulau Kalimantan. Mereka juga disebut kukang filipina karena tinggal di kepulauan Sulu, Filipina. Awalnya memang masih termasuk dalam spesies kukang sunda. Tahun 2006, mereka dianggap penuh sebagai kukang kalimantan.
Kukang filipina memiliki panjang sebanyak 27 cm dan beratnya mencapai 300 gram. Hewan ini memiliki bulu berwarna emas hingga merah. Ia dapat dijumpai di ketinggian 100 meter di hutan dataran rendah primer dan sekunder, jelas Animalia bio.
Seperti semua kukang, kukang Filipina juga menyebarkan racun melalui bulunya dengan lidah. Ini dilakukan untuk menahan serangan dari predator. Sebaliknya, kukang Filipina adalah omnivora memakan berbagai daun, buah-buahan, bijian-bijian, telur burung dan kadal.
Yang membedakannya dengan kukang lain adalah kukang filipona tidak mempunyai gigi seri kedua bagian atas. Menurut IUCN, kukang filipina diklasifikan sebagai rentan. Semua disebabkan oleh hilangnya habitatnya dan perdagangan illegal kukang.