Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Babi hutan (sus scrofa) adalah spesies babi liar ditemukan di seluruh dunia kecuali Antartika dewasa ini. Wilayah alami babi hutan adalah sebagian Eropa dan Asia. Lambat laun hewan ini diperkenalkan ke dunia baru atau benua Amerika. Mereka juga tersebar ke Australia dan Selandia Baru.
Adapun habitat yang mereka sukai seperti sabana berumput, hutan, kawasan pertanian, semak belukar, lahan rawa, hutan tropis, hutan daun lebar dan gugur dengan vegetasi lebat. Babi didomestikasi sekitar 10.000 tahun lalu di mana babi domesktik dan babi liar masih dianggap spesies yang sama.
Babi hutan aktif pada malam hari untuk memburu mangsa. Sebaliknya, ia bisa menghabiskan waktu selama 12 jam per hari di sarang yang ia buat. Babi hutan dilambangkan sebagai hewan yang ganas dalam mitologi Yunani, Fenisia dan Persia. Mari simak apa saja fakta lain dari hewan liar ini ya. Check this out.
1. Perawakan dari babi hutan
Babi hutan (commons.wikimedia.org/Vinayaraj) Dilansir Animalia bio, babi hutan punya ukuran kokoh dan bertubuh besar dengan kaki pendek dan relatif tipis. Kepalanya besar mencapai sepertiga dari ukuran tubuhnya. Matanya kecil dan cekung serta memiliki telinga panjang dan lebar.
Mereka mempunyai kuku besar dan memanjang. Bulunya sangat tebal karena memiliki lapisan atas kasar dan bagian bawah lebih lembut. Diberkahi moncong dan taring yang panjang dan lurus. Babi dewasa mencapai panjang 150 cm dan beratnya 70 kg.
Rambutnya membentang di sepanjang punggungnya dan tersedia dalam banyak warna mulai dari hitam, cokelat, merah dan abu-abu tua. Di Eropa barat, babi hutan cenderung berwarna cokelat, sedangkan di Eropa Timur, warnanya didominasi hitam.
2. Babi hutan cenderung merusak ekosistem di habitatnya
Babi hutan (commons.wikimedia.org/Vinayaraj) Babi hutan memberikan kehancuran bagi ekosistem tempatnya tinggal. Hewan ini cepat beradaptasi dengan wilayah baru. Mereka cenderung menginjak-ginjak tumbuh-tumbuhan dan pohon menyebabkan berkurangnya pertumbuhan banyak tanaman dan pohon.
Air juga menjadi korban karena babi hutan. Sebab, babi hutan yang aktif di sungai atau genangan air kecil menjadi keruh menunjukkan suspensi lumpur dan partikel berlebihan. Spesies air dalam hal ini terkena dampaknya seperti ikan dan amfibi. Kini babi hutan dianggap salah satu spesies invasif terburuk di dunia.
3. Banyak keunggulan dari babi hutan
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Babi hutan (commons.wikimedia.org/Vinayaraj) Babi hutan disinyalir mempunyai banyak kelebihan mengakomodasi berbagai kepentingannya. Mereka dapat berlari hingga 30 mil per jam dan melompat pada ketinggian hingga 150 cm dimanfaatkannya untuk menyebrangi sungai dengan mudah. Ditambah, mereka juga dapat berenang dengan baik.
Terrapampalodge mengatakan, gading babi ini dapat tumbuh hingga 9 inci digunakan untuk pertahanan dan pertarungan pada jantan. Babi hutan menutup kekurangannya terhadap penglihatan dengan indra penciuman dan pendengarannya yang tajam. Babi hutan dapat merasakan bau pada jarak lebih dari 5 mil hingga di bawah tanah mencapai 25 kaki.
Baca Juga: 6 Fakta Babi Hutan Raksasa, Mereka Tidak Memiliki Kelenjar Keringat
4. Hubungan babi hutan dengan manusia
Babi hutan (commons.wikimedia.org/Marcin Konsek) Babi hutan dikenal kuat dan mudah menyerang termasuk manusia. Bersikaplah tenang dan jauhilah hewan tersebut secara perlahan. Apalagi jika babi hutan membawa anaknya karena berpotensi sangat berbahaya karena mereka berusaha untuk membela anaknya, terang Cedarhilltx.
Jika ada manusia yang membunuh babi hutan jantan berukuran besar dianggap sebagai uji keberanian tingkat tinggi. Sebab, babi hutan dikenal akan sangat berbahaya jika sedang terluka. Sebaliknya, mereka juga mudah ditaklukan dengan diambil daging dan gadingnya serta faktor perusakan habitat. Bahkan beberapa populasinya punah di Inggris.