TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Pohon Kapuk Randu yang Kini Eksistensinya Mulai Meredup

Kapuk ini pernah jadi primadona untuk isian kasur

ilustrasi kapuk randu (pixabay.com/sarangib)

Kita mungkin mengenal, bahwa pohon kapas sebagai penghasil serat alami. Namun, ada pohon lain yang juga menghasilkan serat alami, yaitu pohon randu atau pohon kapuk randu. Serat pohon randu tidak setipis dan selembut pohon kapas. Itulah yang membuat serat pohon randu sulit diolah dan dipintal.

Pohon kapuk randu banyak digunakan sebagai isian bantal dan kasur, karena punya tekstur tebal dan padat. Sayangnya, seiring dengan hadirnya kasur busa sintetis yang lebih empuk, kehadiran serat kapuk mulai bergeser. Pernah jadi primadona pada masanya, berikut lima fakta pohon kapuk randu yang menarik untuk ditilik.

1. Pohon menjulang tinggi sampai 70 meter

ilustrasi pohon kapuk randu (pixabay.com/isarangib)

Melansir Britannica, pohon kapuk randu atau dalam bahasa latin Ceiba pentandra ini hidup di daerah tropis seperti Amerika Latin, Afrika, hingga Asia Tenggara. Di Indonesia, habitat pohon randu tersebar di pulau Jawa, Sumatera, hingga Kalimantan. Tumbuhan ini tumbuh subur di lereng gunung hingga dataran rendah.

Pohon randu tergolong pohon tajuk yang berukuran raksasa. Tinggi pohon ini bisa mencapai 70 meter. Ciri khas dari tanaman ini adalah dahannya bercabang lurus dengan daun majemuk menjari. Di bagian permukaan batangnya yang berwarna hijau terdapat duri-duri. Pohon randu juga memiliki bunga yang berwarna putih yang bergerombol di ujung dahan. 

Pohon randu memiliki buah dengan pajang 20-30 cm yang berisi serat kapuk. Biji pohon kapuk tersimpan di dalam buah bersama serat kapas. Umumnya, pohon randu akan menggugurkan buahnya yang berwarna cokelat saat memasuki musim kemarau.

Baca Juga: 10 Fakta Rumput Kapas, Tanaman Unik yang Mirip Bola Kapas

2. Mampu bertahan di suhu kering

ilustrasi batang pohon randu (pixabay.com/meineresterampe)

Pada awal pertumbuhan, pohon kapuk randu membutuhkan banyak air untuk terus berkembang dan tumbuh. Pohon kapuk randu bukanlah jenis pohon yang boros air. Saat sudah dewasa, tumbuhan ini dapat hidup tanpa air.

Pohon randu mampu bertahan hidup di suhu yang ekstrem, misalnya, saat musim kemarau panjang. Saat musim kemarau, pohon kapuk randu cenderung merontokkan daunnya dengan tujuan untuk mengurangi penguapan air yang tersimpan pada pohon. Alhasil, pohon pun dapat menghemat cadangan air.

3. Pohon peneduh dan pencegah banjir

ilustrasi kapuk randu (Hannes Grobe, CC BY-SA 2.5 Wikimedia)

Ukurannya yang raksasa, membuat kapuk randu sering dijadikan pohon peneduh yang ditanam di pinggir jalan. Pohon tajuk ini punya struktur batang dan dahan yang lebih rapi, sehingga proses pemotongan dan perawatan pohon lebih mudah. 

Akar tanaman kapuk randu yang tergolong tunggal mampu mengikat air saat hujan. Alhasil, itu mampu mencegah banjir dan erosi. Kapuk randu juga cocok menjadi pilihan pohon reboisasi, karena cara perawatannya lebih mudah. 

Namun, saat musim kemarau tiba, serat kapuk akan berguguran dan menyebar karena terpaan angin. Hal ini menyebabkan kapuk berceceran dan mengotori jalan. Namun, sebagian besar serat kapuk akan dikumpulkan dan disetorkan kepada pengepul untuk dijadikan isian bantal dan guling.

4. Tanaman segudang manfaat

ilustrasi pohon kapuk randu (pixabay.com/huyngan)

Setiap anatomi dari pohon kapuk dapat diolah menjadi barang yang bermanfaat. Kayu randu punya harga pasar yang lebih rendah dibanding kayu-kayu untuk industri mebel pada umumnya.

Kayu randu banyak dimanfaatkan menjadi papan kayu pelapis cor pada pembangunan rumah. Sebab, struktur kayunya tidak terlalu kuat, pohon randu dapat diolah menjadi pulp.

Bagian pohon kapuk randu yang paling sering dimanfaatkan adalah serat kapuk. Serat kapuk yang padat ini biasa digunakan untuk isian bantal dan guling. Serat kapuk juga dapat dipintal menjadi benang dan berbagai bahan industri tekstil lainnya. 

Biji kapuk randu atau bungkil dapat diolah menjadi berbagai kebutuhan peternakan dan pertanian. Biji kapuk akan digiling menjadi butiran lebih kecil, biasanya digunakan sebagai pakan ternak, pupuk alami, dan media tanam jamur. Sementara itu, daun pohon randu banyak dipakai sebagai pakan ternak sapi dan kambing.

Baca Juga: 5 Fakta Pohon Kapas, Tanaman yang Ternyata Boros Air

Verified Writer

Ema Endrawati

Temannya burung hantu

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya