TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Induk Hewan Ini Akan Mati Setelah Melahirkan Anaknya, Kasihan ya?

Ada yang membiarkan dirinya dimakan oleh anaknya

pexels.com/Pia

Sama seperti manusia, hewan juga memiliki naluri untuk berkembang biak dan terus mempertahankan spesiesnya. Ada bermacam-macam pengorbanan yang dilakukan induk hewan untuk mendapatkan keturunan. Salah satu yang paling menyedihkan adalah beberapa induk hewan harus mati segera setelah melahirkan anaknya.

Lantas seperti apa pengorbanan induk hewan yang mati setelah melahirkan anaknya demi keturunannya? Mari simak beberapa hewan yang akan meninggal segera setelah bereproduksi.

Baca Juga: 6 Fakta Menarik Hiu Piyama, Hewan Pemalu Pemburu Gurita 

1. Gurita

pexels.com/Pia

Gurita merupakan hewan air yang cerdas karena memiliki kemampuan memecahkan masalah yang luar biasa dan kamuflase yang menakjubkan. Namun, secara keseluruhan, gurita hanya berumur pendek, yaitu sekitar 1--2 tahun.

Ini lantaran gurita merupakan hewan semelparous, yang hanya berkembang biak sekali kemudian mati. Bahkan, setelah bertelur, induk gurita akan berhenti makan dan terus menjaga telurnya sampai menetas hingga perlahan-lahan dirinya sendiri mati kelaparan.

Menurut peneliti, keanehan ini ada hubungannya dengan kelenjar optik di antara mata gurita, kelenjar yang mirip dengan kelenjar pituitari pada manusia. Dalam penelitian yang telah diterbitkan pada jurnal Science, peneliti mengangkat kelenjar ini dan menemukan bahwa naluri keibuan gurita menghilang. Akibatnya, gurita meninggalkan telurnya, mulai makan lagi, dan hidup lebih lama.

Jadi, pematangan organ reproduksi tampaknya didorong oleh sekresi dari kelenjar optik. Sekresi yang sama ini juga menonaktifkan kelenjar pencernaan dan air liur yang menyebabkan gurita mati kelaparan setelah bertelur.

Baca Juga: 4 Fakta Menarik dari Ikan Salmon, Punya Kebiasaan Migrasi

2. Salmon

unsplash.com/NOAA

Dikutip dari laman United States Geological Survey, salmon pasifik dapat berenang hingga ribuan mil, kemudian menggunakan semua energinya untuk kembali ke sungai asalnya dan menggali sarang serta bertelur. Kebanyakan dari ikan ini akan berhenti makan ketika kembali ke air tawar dan tidak memiliki sisa energi untuk melakukan perjalanan kembali ke laut setelah pemijahan. 

Setelah mati, hewan lain akan memakannya atau salmon akan membusuk dengan sendirinya dan menambah nutrisi ke sungai. Namun, tidak seperti salmon pasifik, salmon atlantik tidak mati setelah bertelur sehingga salmon dewasa dapat mengulangi siklus pemijahan selama beberapa tahun.

3. Laba-laba

pexels.com/Pixabay

Beberapa laba-laba betina mati setelah telur mereka menetas karena membiarkan anak-anaknya memakannya hidup-hidup. Dirangkum dari laman National Geographic, setelah telur menetas, induk laba-laba mulai menghasilkan cairan bergizi yang mereka berikan kepada keturunannya melalui mulut.

Ini adalah proses yang sangat intens. Pada akhirnya, betina akan mulai mencair dan akan menggunakan hampir semua sumber dayanya. Saat sang induk hampir habis, keturunannya akan merangkak ke atasnya dan mulai memakan tubuh sang ibu. 

Matriphagy atau pemakan ibu sebenarnya merupakan perilaku yang sangat langka di alam. Namun, bagi beberapa spesies, ini menjadi cara paling efektif untuk memastikan kelangsungan hidup spesies.

4. Belalang sembah

pexels.com/Quang Nguyen Vinh

Belalang sembah betina juga akan mati setelah bertelur, utamanya jika mereka menghasilkan telur tepat sebelum embun beku, menurut laman Praying Mantis. Sebenarnya, belalang sembah cukup terkenal karena menunjukkan beberapa adaptasi perilaku yang aneh. Misalnya, selain mati tak lama setelah bertelur, belalang sembah betina juga memakan pasangannya saat kawin. Perilaku ini juga mungkin menjadi penyebab mengapa belalang sembah memiliki masa hidup yang pendek.

5. Bunglon

pexels.com/yuvi's picworld

Beberapa spesies bunglon bertelur memiliki masa inkubasi 4--24 bulan tergantung spesiesnya, menurut laman Live Science. Ukuran tubuh bunglon memprediksi berapa banyak telur yang akan mereka produksi. Spesies bunglon berukuran kecil menghasilkan dua hingga empat telur, sementara bunglon yang lebih besar bertelur 80--100 telur sekaligus.

Akan tetapi, semua spesies bunglon menjadi dewasa pada usia 1--2 tahun, kecuali bunglon madagaskar. Bunglon muda menjadi dewasa pada Januari yang kemudian bertelur pada Februari. Setelah melewati fase ini, bunglon dewasa akan binasa setelah jangka waktu hanya 3 bulan.

Karena harus mati segera setelah beranak, tentunya induk hewan ini hanya bisa bereproduksi sekali seumur hidup. Walaupun begitu, sebenarnya perilaku ini merupakan cara agar mereka dapat mempertahankan spesies dan tidak punah.

Baca Juga: 7 Fakta Unik tentang Ekor Hewan, Ada Hewan yang Berekor Enam 

Verified Writer

Eka Ami

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya