TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Termasuk Mamalia, Kenapa Paus Mati Saat Berada di Darat?

Paus adalah mamalia yang menghirup oksigen melalui paru-paru

Kenapa Paus Mati Saat Berada di Darat? (pixabay.com/WikimediaImages)

Paus terkenal karena kecerdasannya dan menjadi salah satu hewan terbesar yang hidup di bumi. Tidak seperti hewan air lain yang kebanyakan diklasifikasikan sebagai ikan, paus merupakan mamalia yang hidup di laut.

Sama seperti mamalia pada umumnya, paus juga menghirup oksigen melalui paru-parunya. Namun, hal yang menjadi pertanyaan banyak orang adalah kenapa paus segera mati saat berada di darat?

Sebagai informasi, nenek moyang paus memang hidup, berburu, dan bertahan hidup di darat pada masa lalu. Tanda-tanda ini sering kali terlihat pada struktur tulang mereka.

Lantas, kenapa paus akan segera mati saat dipindahkan ke lingkungan darat? Berikut jawabannya!

1. Paus beradaptasi sempurna dengan kehidupan di lautan

ilustrasi paus (commons.wikimedia.org/Christin Khan, NOAA)

Diterangkan Marine Patch, paus telah ada selama sekitar 30 atau 50 juta tahun. Selama masa ini, tubuh mereka telah beradaptasi dan berevolusi untuk berkembang di habitat lautnya.

Mereka mempunyai sirip, pelat balin, lubang sembur, dan banyak adaptasi lain yang memungkinkan mereka hidup di lautan. Semua fitur ini akan menjadi tidak berguna jika mereka dipindah ke darat.

Baca Juga: Kenapa Paus Termasuk Mamalia? Ini Penjelasannya!

2. Paus membutuhkan air untuk mendukung tubuhnya yang sangat besar

ilustrasi paus biru (pexels.com/7inchs/)

Sebagian besar spesies paus memiliki tubuh besar yang beratnya mencapai ribuan kilogram. Misalnya, paus biru dapat memiliki massa lebih dari 150 ton dan tumbuh hingga panjang lebih dari 30 m. Ini menjadikan mereka hewan terbesar yang pernah ada.

Paus bergantung pada daya apung air untuk menopang berat badan mereka. Sedangkan di darat, gravitasi akan memberikan tekanan yang sangat besar pada organ dalam dan struktur kerangka mereka, sehingga menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki.

Bahkan, menurut BBC Science Focus, meskipun mereka berhasil kembali ke dalam air, kebanyakan paus akan mati beberapa jam kemudian karena tubuh mereka melepaskan produk pemecahan racun ke dalam darah ketika tekanan dihilangkan.

3. Tubuh paus memiliki banyak lemak yang menahan terlalu banyak panas

ilustrasi paus bungkuk (pexels.com/Silvana Palacios)

Tubuh paus dipenuhi lemak yang menahan terlalu banyak panas. Mereka membutuhkan air untuk membantu menyerap panas berlebih ini.

Dijelaskan Whale Facts, tanpa air, paus akan cepat kepanasan, dehidrasi, dan kekeringan. Suhu air yang sejuk sangat penting untuk kelangsungan hidup mereka.

4. Fitur tubuh paus tidak memungkinkan mereka bergerak di darat

Kenapa Paus Mati Saat Berada di Darat? (pixabay.com/WikimediaImages)

Paus tidak memiliki pelengkap yang memungkinkan mereka bergerak di darat, berburu makanan, menjelajahi daratan, atau melakukan perjalanan kembali ke laut. Itulah sebabnya paus akhirnya terjebak dan terdampar di pantai.

Sekalipun seekor paus dapat berjalan di darat, ukuran tubuh paus yang terlalu besar membuat mereka sulit bernavigasi di sebagian besar lingkungan non-akuatik di bumi.

Menurut Whale Facts, untuk bisa menjelajahi daratan, paus perlu mengembangkan struktur tulang dan otot yang kuat untuk menopang tubuh besar mereka dan menjaga organ vital agar tidak hancur karena beratnya sendiri. Selain itu, mamalia air ini juga perlu menemukan ruang terbuka yang cukup untuk berjalan.

Baca Juga: 5 Fakta Anggota Ordo Cetacea, Dari Paus Biru hingga Paus Narwhal

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya