TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kenapa Ada Suara di Kepala saat Membaca dalam Hati?

Kamu tim membaca dalam hati atau bersuara keras?

ilustrasi orang sedang membaca (pexels.com/Min An)

Intinya Sih...

  • 4 dari 5 orang mendengar suara hati ketika membaca dalam hati
  • Jenis suara hati bervariasi dan dapat berubah sesuai dengan apa yang dibaca
  • Pusat visual, bicara, dan pendengaran kita terhubung sehingga mendengar suara dalam hati adalah hal yang normal

Saat membaca, kebanyakan orang akan membaca kata demi kata di dalam hati. Cara membaca seperti ini diyakini dapat membuat teks lebih mudah dipahami. Namun, apakah kamu menyadari bahwa saat membaca, ada suara yang muncul di dalam kepalamu?

Saat ini, kamu pasti bertanya-tanya apakah penyebab munculnya suara saat kamu membaca dalam hati? Di sini, kita akan membahasnya bersama-sama.

1. Kebanyakan orang mengembangkan suara batin

ilustrasi seseorang membaca buku (pexels.com/ThoughtCatalog)

Mendengar suara saat membaca dari dalam hati adalah hal yang lumrah. Faktanya, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Scandinavian Journalof Psychology tahun 2017 menemukan bahwa 4 dari 5 orang mengatakan bahwa mereka sering atau selalu mendengar suara hati ketika membaca dalam hati.

Selain itu, ada banyak jenis suara hati. Suara yang kamu dengar mungkin terdengar mirip dengan caramu berbicara. Atau, ini mungkin memiliki bunyi yang berbeda.

Suara yang kamu dengar di kepala dapat berubah bergantung pada apa yang kamu baca. Misalnya, jika baris-baris dalam buku diucapkan oleh karakter tertentu, kamu mungkin mendengar suara karakter tersebut di kepala. Jadi, sangat wajar jika kamu mendengar banyak suara di kepala saat kamu membaca sebuah buku, itu menandakan bahwa kamu telah menjadi seorang silent reader yang terampil.

2. Kenapa ada suara di kepala saat kita membaca dalam hati

ilustrasi membaca buku (unsplash.com/Matias North)

Pusat visual, bicara, dan pendengaran kita terprogram bersama. Seutas serat yang disebut fasciculus arkuata menghubungkan area Broca (yang memberi kita kemampuan untuk memahami dan membentuk ritme, pengaruh, dan sintaksis) dengan area Wernicke (yang memberi kita kemampuan untuk membentuk dan memahami kata-kata serta memahami makna). Selain itu, bagian lain dari otak yang menjadi pusat penggunaan dan persepsi bahasa, girus sudut, terdapat di persimpangan lobus oksipital dan temporal.

Selain itu, neuroplastisitas dari belajar membaca dan menulis mungkin telah menyatukan pusat visual, bicara, dan pendengaran kita. Sama seperti otak kita yang mengandalkan neuroplastisitas untuk mengatasi defisit saraf, neuroplastisitas juga dapat menjelaskan kemampuan kita memahami bunyi kata-kata di halaman. 

Baca Juga: Kenapa Suara Petir Selalu Datang Terlambat?

3. Mereka yang tidak mendengar suara-suara di kepalanya saat membaca mungkin memiliki masalah kesehatan

ilustrasi orang-orang membaca buku (pexels.com/Burst)

Penelitian sebelumnya telah mengakui bahwa suara dalam hati adalah hal yang normal. Faktanya, ada juga orang yang tidak mendengarkan suara-suara saat membaca dalam hati, dan kemungkinan mereka memiliki masalah kesehatan. Namun, belum ada penjelasan pasti mengenai hal ini.

Mendengar suara sebenarnya menandakan bahwa kamu adalah seorang pembaca yang baik. Jadi, silakan bayangkan suara-suara berbicara di kepalamu selama kamu membaca.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya