TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Fakta Metana, Gas yang Bertanggung Jawab Atas Perubahan Iklim

Bertanggung jawab atas berbagai masalah kesehatan

ilustrasi asap yang mengandung metana (pexels.com/Pixabay)

Metana ialah gas tidak berwarna dan tidak berbau, yang memiliki rumus kimia CH4. Gas ini banyak terdapat di alam dan sebagai produk dari aktivitas manusia tertentu. Metana merupakan anggota paling sederhana dari rangkaian hidrokarbon parafin dan menjadi salah satu gas rumah kaca yang paling kuat.

Di sini, kita akan membahas sejumlah fakta menarik seputar metana.

1. Sumber metana

Proses pencernaan rayap menjadi salah satu sumber metana (pixabay.com/RoyBuri)

Diterangkan laman Britannica, metana dihasilkan secara alami oleh pembusukan bakteri anaerobik dari bahan nabati di bawah air. Sumber alami metana lainnya, termasuk hasil proses pencernaan rayap, gunung berapi, ventilasi di dasar laut, dan endapan hidrat metana di sepanjang batas benua dan di bawah es Antartika dan permafrost Arktik. 

Metana juga menjadi komponen utama gas alam. Gas alam mengandung antara 50 hingga 90 persen metana, bergantung pada sumbernya.

2. Dampak metana terhadap iklim, masa lalu, dan masa depan

ilustrasi Bumi (pixabay.com/Alessandra_Ceja19)

Dijelaskan laman National Geographic, metana menjadi penyebab peristiwa pemanasan cepat di Bumi jutaan tahun yang lalu. Di bawah tekanan tinggi, seperti di dasar lautan, metana mengeras menjadi bahan seperti lumpur yang disebut hidrat metana. Hidrat bersifat stabil, kecuali ada sesuatu yang mengganggunya, seperti semburan air hangat.

Sejumlah ilmuwan percaya bahwa pemanasan Bumi besar-besaran yang terjadi sekitar 55 juta tahun lalu mungkin dipicu oleh hidrat yang tidak stabil. Dari dasar laut, metana berpindah ke atmosfer, yang membuat atmosfer penuh dengan gas yang memerangkap panas dan meningkatkan suhu planet secara signifikan dan cepat.

Baca Juga: Beginilah 5 Cara Jitu untuk Mengurangi Emisi Gas Metana di Bumi Kita

3. Fungsi metana

Pupuk merupakan salah satu produk yang melibatkan penggunaan metana (pexels.com/Antony Trivet)

Metana adalah sumber penting dari hidrogen dan beberapa bahan kimia organik, dikutip dari laman Britannica. Metana bereaksi dengan uap pada suhu tinggi guna menghasilkan karbon monoksida dan hidrogen. Hidrogen ini digunakan dalam pembuatan amoniak untuk pupuk dan bahan peledak. 

Bahan kimia penting lainnya yang berasal dari metana, antara lain metanol, kloroform, karbon tetraklorida, dan nitrometana. Sementara, pembakaran metana yang tidak sempurna menghasilkan karbon hitam, yang banyak digunakan sebagai zat penguat pada karet yang digunakan untuk ban mobil.

4. Metana berdampak menurunkan kualitas udara

ilustrasi polusi udara (pixbay/marcinjozwiak)

Sejumlah besar metana dilepaskan selama eksploitasi, pemrosesan, dan pengangkutan minyak dan gas. Dijelaskan laman AIDA-America, saat dilepaskan ke atmosfer, metana disertai dengan polutan beracun lainnya seperti benzena, formaldehida, dan etilbenzena.

Selain itu, metana juga berinteraksi dengan radiasi matahari, yang mendorong pembentukan ozon permukaan tanah, polutan iklim berumur pendek lainnya, dan komponen utama kabut asap. Pembakaran gas metana juga menghasilkan karbon hitam dan senyawa organik volatil.

5. Menyebabkan kerusakan serius pada kesehatan manusia

ilustrasi orang mengalami asma (freepik.com/freepik)

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, emisi metana mendorong pembentukan ozon di lapisan bawah atmosfer. Ini selanjutnya berdampak serius pada kesehatan masyarakat. Menurut laman AIDA-America, ozon bersifat mengiritasi saluran udara, memicu rasa terbakar dan sesak napas, memperparah asma, memicu disfungsi paru-paru, dan mengurangi kemampuan sistem kekebalan untuk merespons penyakit.

Juga, pembakaran metana menghasilkan partikel yang 35 kali lebih kecil dari butiran pasir. Partikel ini tidak dapat disaring atau ditahan secara alami di dalam hidung, bahkan bisa masuk ke dalam paru-paru. Materi ini dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular, pernapasan, dan paru-paru.

6. Pentingnya mengurangi jumlah metana

ilustrasi polusi udara dari kendaraan (pixabay.com/995645)

Metana berkontribusi pada tingginya konsentrasi ozon troposfer, yang bertanggung jawab atas pemanasan global dan meningkatkan suhu siang hari. Menurut laman Global Methane, mengurangi emisi metana global dapat menurunkan pembentukan ozon troposfer dan mengurangi kematian terkait, utamanya di wilayah khatulistiwa. 

Teknologi dan praktik yang mengurangi emisi metana juga dapat mengurangi emisi terkait senyawa organik yang mudah menguap, bau, dan polutan udara lokal lainnya. Memanfaatkan energi dari metana juga bisa membantu menghindari penggunaan sumber energi intensif karbondioksida.

Baca Juga: 6 Fakta Menarik Uranium, Unsur Radioaktif yang Melimpah di Indonesia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya