TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bagimana Anjing Modern Berevolusi dari Serigala?

Dari segala liar menjadi sahabat terbaik manusia

ilustrasi anjing (pexels.com/Kateryna Babaieva)

Intinya Sih...

  • Anjing peliharaan berasal dari serigala purba yang hidup 20.000-40.000 tahun lalu.
  • Domestikasi anjing melibatkan simbiosis mutualisme dengan manusia, serta seleksi alam dan buatan.
  • Perbedaan genetik antara anjing dan serigala mencakup pencernaan, perilaku, dan adaptasi lingkungan.

Anjing sering dianggap sebagai sahabat terbaik manusia, tetapi perjalanan mereka dari serigala liar menjadi anjik yang jinak merupakan kisah evolusi yang menarik. Anjing modern (Canis lupus familiaris) memiliki nenek moyang yang sama dengan serigala abu-abu (Canis lupus), dan evolusi mereka terkait erat dengan sejarah manusia. 

Memahami bagaimana anjing berevolusi dari serigala melibatkan penjelajahan genetika, domestikasi, dan hubungan simbiosis antara manusia dan hewan. Mari, kita pelajari lebih dalam bagaimana anjing berevolusi dari serigala.

1. Serigala: Nenek moyang sejati anjing

ilustrasi serigala (pexels.com/@steve-130217/)

Nenek moyang serigala dan anjing hidup puluhan ribu tahun yang lalu. Studi genetik telah menunjukkan bahwa anjing peliharaan adalah keturunan serigala purba yang hidup sekitar 20.000 hingga 40.000 tahun yang lalu. Tidak seperti rubah, serigala memiliki sifat dan perilaku yang akhirnya menyebabkan mereka dijinakkan oleh manusia.

Asal muasal domestikasi ini masih diperdebatkan, tetapi sebagian besar bukti mengarah ke Eurasia sebagai wilayah utama. Serigala tersebar luas di seluruh benua, dan kedekatan mereka dengan manusia awal kemungkinan memainkan peran penting dalam proses tersebut.

2. Bagaimana domestikasi dimulai

ilustrasi anjing siberian husky (pixabay.com/Barbara808)

Teori yang berlaku adalah bahwa serigala mendomestikasi dirinya sendiri pada Zaman Es sekitar 15 ribu tahun yang lalu. Ini terjadi ketika serigala mulai mendekati perkemahan manusia untuk mengais-ngais sisa makanan. Serigala yang kurang agresif dan lebih toleran terhadap manusia akan memiliki keuntungan, karena mereka mampu memanfaatkan sumber makanan baru ini. Dari generasi ke generasi, serigala-serigala ini menjadi lebih terbiasa dengan kehadiran manusia.

Manusia dan serigala kemudian mulai menjalin simbiosis mutualisme: manusia menyediakan makanan dalam bentuk sisa-sisa, sementara serigala menawarkan perlindungan dengan menjauhkan predator lain. Proses seleksi alam ini mengarah pada evolusi serigala yang lebih jinak dan lebih sosial, yang akhirnya menjadi anjing domestikasi pertama.

Baca Juga: 5 Tanda Anjing Merasa Betah di Rumah, Minim Stres!

3. Peran seleksi buatan

ilustrasi anjing (pexels.com/Chevanon Photography)

Kendati seleksi alam berperan dalam tahap awal domestikasi, tetapi seleksi buatan oleh manusia mengambil alih setelah hubungan antara kedua spesies tersebut menguat. Manusia purba mulai secara selektif membiakkan serigala yang memiliki sifat-sifat yang menguntungkan, seperti setia, patuh, dan tidak terlalu agresif. Seleksi buatan ini membantu membentuk serigala menjadi bentuk awal anjing yang kita kenal saat ini.

Seiring waktu, manusia membiakkan anjing untuk tugas-tugas tertentu, seperti berburu, menggembala ternak, menjaga rumah, dan menjadi teman. Sifat-sifat fungsional ini berkontribusi pada beragamnya ras anjing yang ada saat ini, masing-masing dengan karakteristik fisik dan perilaku yang berbeda. Evolusi anjing bukan hanya proses biologis, tetapi juga proses budaya, yang dipengaruhi oleh kebutuhan dan keinginan masyarakat manusia.

4. Perubahan genetik utama

ilustrasi anjing (pexels.com/RDNE Stock project)

Proses domestikasi melibatkan perubahan genetik yang signifikan. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature pada tahun 2013 mengidentifikasi perbedaan utama dalam gen yang terkait dengan pencernaan, metabolisme, dan perilaku antara anjing dan serigala. 

Satu perbedaan utama adalah anjing memiliki lebih banyak salinan gen yang bertanggung jawab untuk memecah pati, yang menunjukkan bahwa mereka beradaptasi dengan pola makan yang kaya karbohidrat—yang kemungkinan besar merupakan hasil dari kedekatan mereka dengan manusia yang bermatapencaharian sebagai petani.

Selain itu, ciri-ciri perilaku yang membedakan anjing dari serigala, adalah jinak dan berkurangnya rasa takut, diyakini terkait dengan perubahan hormon oksitosin. Hormon ini memainkan peran penting dalam ikatan dan perilaku sosial, membantu anjing peliharaan membentuk hubungan emosional yang lebih kuat dengan manusia dibandingkan dengan anjing liar.

5. Perbedaan utama serigala vs anjing

ilustrasi serigala (pixabay.com/nrtucker)

Meskipun anjing dan serigala memiliki lebih dari 99% DNA yang sama, mereka menunjukkan beberapa perbedaan utama karena proses domestikasi:

  • Perilaku: Serigala sangat mandiri dan teritorial, sedangkan anjing telah mengembangkan ciri-ciri yang membuat mereka lebih sosial dan mudah beradaptasi dengan lingkungan manusia.
  • Ciri fisik: Anjing peliharaan cenderung memiliki tengkorak yang lebih kecil, moncong yang lebih pendek, dan warna bulu yang lebih bervariasi dibandingkan dengan serigala. 
  • Pola makan: Serigala adalah karnivora seutuhnya, sementara anjing telah berevolusi untuk mencerna pola makan yang lebih omnivora, termasuk makanan nabati.

Domestikasi anjing dari serigala adalah salah satu contoh evolusi yang paling luar biasa. Anjing tidak hanya menjadi pelindung dan pekerja , tetapi juga teman dan sahabat manusia, sebuah bukti ikatan mendalam yang telah terjalin selama ribuan tahun.

Referensi

Axelsson, E., Ratnakumar, A., Arendt, M., Maqbool, K., Webster, M. T., Perloski, M., Liberg, O., Arnemo, J. M., Hedhammar, Å., & Lindblad-Toh, K. (2013). The genomic signature of dog domestication reveals adaptation to a starch-rich diet. Nature, 495(7441), 360–364. https://doi.org/10.1038/nature11837
CNN. Diakses pada September 2024. Your dog descended from Late Stone Age wolves, study says
Pbs. Diakses pada September 2024. What caused the domestication of wolves?
vonHoldt, B. M., Pollinger, J. P., Lohmueller, K. E., Han, E., Parker, H. G., Quignon, P., Degenhardt, J. D., Boyko, A. R., Earl, D. A., Auton, A., Reynolds, A., Bryc, K., Brisbin, A., Knowles, J. C., Mosher, D. S., Spady, T. C., Elkahloun, A., Geffen, E., Pilot, M., . . . Wayne, R. K. (2010). Genome-wide SNP and haplotype analyses reveal a rich history underlying dog domestication. Nature, 464(7290), 898–902. https://doi.org/10.1038/nature08837

Baca Juga: 5 Fakta Belgian Malinois, Anjing Serba Bisa dalam Berbagai Peran

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya