TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bagaimana Panda Berevolusi Menjadi Pemakan Bambu?

Padahal, nenek moyang panda adalah karnivora

ilustrasi panda sedang memakan bambu (pixabay.com/orythys)

Intinya Sih...

  • Panda awalnya adalah pemakan daging, tapi berevolusi menjadi pemakan bambu karena perubahan lingkungan.
  • Adaptasi panda terhadap makanan bambu meliputi kekuatan gigi dan rahang, jari keenam, serta sistem pencernaan yang efisien.
  • Perubahan genetik pada panda membuat mereka lebih suka bambu daripada daging, sementara bambu juga memberikan asupan air bagi panda.

Panda dikenal sebagai hewan pemakan bambu. Diet mereka sebagian besar terdiri atas bambu dan setiap hari menghabiskan 15 jam untuk memakan hingga 45 kilogram bambu.

Namun, seperti kebanyakan beruang, nenek moyang panda adalah pemakan daging. Diperkirakan bahwa hasrat khusus panda terhadap bambu mungkin berasal setidaknya 6 juta tahun yang lalu.

Namun, bagaimana panda berevolusi dari pemakan daging menjadi pemakan bambu? Di sini kita akan membahasnya.

1. Adaptasi seiring waktu

ilustrasi panda sedang memakan bambu (pixabay.com/Nick115)

Diyakini bahwa jutaan tahun lalu panda adalah hewan karnivora, sama seperti beruang lainnya. Makanan mereka terutama terdiri dari daging dan makanan tinggi protein lainnya. Catatan fosil menunjukkan bahwa panda purba memiliki ciri-ciri karnivora yang khas, termasuk gigi tajam yang dirancang untuk berburu dan merobek daging. 

Namun, seiring berjalannya waktu, ketika kondisi lingkungan berubah dan persaingan untuk mendapatkan makanan meningkat, panda mulai beradaptasi dengan sumber makanan yang berbeda: bambu. Mereka berevolusi dan menyesuaikan pola makannya karena kelimpahan bambu di habitat mereka. 

2. Panda berevolusi menjadi pemakan bambu

ilustrasi panda sedang memakan bambu (pexels.com/Kayla S)

Perubahan diet panda menjadi pemakan bambu kemungkinan dimulai sekitar 2 hingga 7 juta tahun yang lalu. Ketika iklim menjadi lebih dingin dan hutan bambu mulai tumbuh subur di China, habitat panda pun berubah. 

Panda perlahan beralih ke bambu sebagai sumber makanan utama. Bambu berlimpah dan tersedia sepanjang tahun, menjadikannya pilihan yang dapat diandalkan.

Bambu memberi panda berbagai manfaat yang tidak ditawarkan tumbuhan lain. Bambu kaya akan nutrisi seperti kalsium, protein, dan vitamin A dan C, yang penting untuk kesehatan dan pertumbuhan panda. Selain itu, bambu kaya akan serat yang membantu panda merasa kenyang lebih lama dan membuat mereka merasa lebih berenergi sepanjang hari.

3. Adaptasi fisik untuk memakan bambu

ilustrasi panda sedang memakan bambu (pixabay.com/Adrian)

Seiring waktu, panda mengembangkan berbagai adaptasi unik yang membantu mereka menjadi lebih efisien dalam memakan bambu:

  • Kekuatan gigi dan rahang: Panda mengembangkan rahang yang kuat dan gigi geraham besar, yang sempurna untuk menghancurkan batang bambu yang keras. Geraham ini lebih besar dan lebih datar daripada geraham kerabat karnivora mereka, yang memungkinkan panda mengolah bambu secara efisien.
  • Jari keenam: Panda modern telah mengembangkan jari keenam, semacam ibu jari yang memungkinkan mereka untuk dengan mudah memegang batang bambu dan mengupas daunnya.
  • Sistem pencernaan: Sistem pencernaan panda telah berevolusi untuk mencerna selulosa lebih efisien daripada kebanyakan spesies lain. Diperlukan waktu sekitar 16 jam bagi lambung dan usus panda untuk memproses bambu sepanjang hari. Hal ini memungkinkan mereka untuk mendapatkan manfaat maksimal dari setiap makanan. Selain itu, mereka telah mengembangkan sekum ekstra besar yang membantu memecah serat tanaman lebih jauh dan mengekstrak nutrisi penting dari tanaman yang mereka makan.

4. Perubahan genetik

ilustrasi panda sedang memakan bambu (pixabay.com/orythys)

Penelitian menemukan bahwa panda mengalami perubahan genetik signifikan yang membantu mereka beradaptasi sebagai pemakan bambu. Salah satu perubahan utama melibatkan mutasi pada gen T1R1, yang bertanggung jawab atas reseptor rasa umami, rasa yang umumnya dikaitkan dengan daging. Mutasi ini menyebabkan berkurangnya kemampuan panda untuk merasakan daging, sehingga bambu menjadi pilihan yang lebih enak bagi hewan menggemaskan ini.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya