TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apakah Bintang Bisa Memakan Planet di Dekatnya?

Bahkan Bumi bisa dilahap matahari

ilustrasi bintang dan planet (pexels.com/Felix Mittermeier)

Intinya Sih...

  • Bintang bisa melahap planet di dekatnya, terutama pada akhir kehidupan bintang
  • Beberapa planet dimakan selama pembentukan tata surya, sulit untuk jatuh ke orbit yang stabil
  • Meskipun kedengarannya mengerikan, Bumi aman dari risiko dimakan oleh matahari setidaknya selama 4,5 miliar tahun dari sekarang

Alam semesta adalah tempat yang indah dan penuh misteri. Galaksi terdiri atas bintang dan planet. Bintang-bintang ini bersinar selama miliaran tahun, memberikan planet di sekitarnya stabilitas selama beberapa generasi.

Di sisi lain, bintang dapat melahap planet di dekatnya. Ini dapat terjadi dalam berbagai macam cara dan alasan yang berbeda-beda. Mari, kita kaji lebih dalam mengapa bintang memakan planet di dekatnya dan bagaimana caranya.

1. Satu dari setiap 12 bintang mungkin telah menelan sebuah planet

ilustrasi bintang-bintang menghiasi langit malam (pexels.com/Free Nature Stock)

Studi menemukan bahwa satu dari setiap 12 bintang mungkin telah menelan sebuah planet. Peneliti juga pernah menemukan bintang-bintang yang memiliki tingkat unsur yang tidak biasa, seperti besi, yang merupakan unsur pembentuk planet berbatu, seperti Bumi. 

Ini membuktikan bahwa bintang terkadang memakan planet, tetapi masih belum jelas tentang seberapa sering hal itu terjadi. Salah satu cara untuk memahami lebih banyak tentang bintang yang melahap planet adalah dengan mengamati dua bintang yang lahir pada waktu yang sama. Bintang kembar seharusnya memiliki komposisi yang hampir identik, karena keduanya lahir dari awan gas dan debu induk yang sama.

2. Planet-planet di tata surya muda

ilustrasi bintang dan planet ( freepik.com/shashikasameeraj )

Beberapa planet dimakan oleh bintangnya selama pembentukan tata surya. Sementara sebagian besar tata surya hanya terdiri atas satu hingga delapan planet, ada juga yang memiliki seratus planet selama pembentukan tata surya. 

Dengan begitu banyaknya planet yang mengorbit satu bintang, sulit bagi mereka untuk jatuh ke orbit yang stabil. Sebaliknya, planet-planet akan bertabrakan satu sama lain, bahkan beberapa akan terlempar keluar dari tata surya sepenuhnya, dan yang lain akan jatuh ke arah bintang di dekatnya dan hancur. Ini kemungkinan terjadi pada sebagian besar tata surya selama pembentukannya, dan itu mungkin pernah terjadi di tata surya kita.

Baca Juga: Peringkat Planet Berdasarkan Jumlah Satelit Alami, Saturnus Teratas 

3. Kapan sebuah bintang menelan planet-planetnya

ilustrasi bintang dan planet (pexels.com/Felix Mittermeier)

Bintang umumnya melahap planet pada akhir kehidupan bintang. Bintang ditenagai oleh fusi nuklir hidrogen di dalam intinya. Ketika bintang kehabisan hidrogen di intinya, bintang tersebut menjadi lebih terang dan mulai membesar.

Bintang bermassa rendah mengembang dan menjadi raksasa merah, sementara bintang bermassa tinggi meledak dalam supernova. Ketika bintang menjadi raksasa merah, ia dapat mengembang berkali-kali lebih besar dari ukuran aslinya, menelan planet apa pun yang mengorbit di dekatnya. Supernova juga akan menghancurkan planet di dekatnya, serta merusak planet yang mengorbit lebih jauh.

4. Peluruhan orbital

ilustrasi bintang dan planet (pexels.com/Felix Mittermeier)

Cara lain bintang memakan planetnya adalah melalui peluruhan orbitnya secara bertahap. Peluruhan orbit dapat terjadi karena banyak faktor, seperti gesekan yang disebabkan oleh atmosfer, energi pasang surut gravitasi, dan hambatan elektromagnetik. Beberapa planet juga dapat jatuh ke orbit yang tidak stabil, dan secara bertahap akan bergerak mendekati bintangnya. Semakin dekat jarak planet dan bintang, semakin kuat tarikan gravitasi bintang itu terhadap planet tersebut. 

Meskipun peristiwa ini jarang terjadi, tetapi ada bukti bahwa tabrakan bintang dan planet bisa terjadi. Saat planet dan bintang bertabrakan, planet akan meledak, mengakibatkan peningkatan mendadak dalam jumlah cahaya bintang. 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya