TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ada Kucing Besar, Tapi Kenapa Tidak Ada Anjing Besar?

Rupanya, ini berkaitan dengan strategi berburu

kucing dan anjing (freepik.com/freepik)

Intinya Sih...

  • Kucing besar berburu sendirian dengan strategi mengintai dan menyergap mangsa menggunakan kecepatan dan cakar tajam.
  • Anjing liar berburu dalam kelompok, mengandalkan kerja sama tim dan kolaborasi untuk mengejar mangsa dalam jarak yang jauh.
  • Ukuran tubuh anjing tidak berevolusi menjadi lebih besar karena hewan yang aktif berburu memerlukan tubuh ramping agar dapat mengejar mangsa dengan gesit.

Singa, kucing hutan, jaguar, dan harimau adalah kucing yang mendominasi hutan dan rimba. Kita biasa mengelompokkan mereka sebagai ‘kucing besar’.

Kita memang tidak bisa memelihara mereka di rumah, tetapi kita bisa memelihara versi mini dari mereka, yang kita kenal sebagai kucing domestik. Namun, pernahkah kamu berpikir kenapa ada kucing besar, tapi tidak ada versi besar dari anjing peliharaan? 

1. Ada kucing besar, mengapa tidak ada anjing besar

ilustrasi serigala (pexels.com/Toby Christopher)

Jawaban untuk semua itu bermuara pada satu hal: strategi berburu. Kucing dan anjing memiliki strategi berburu yang berbeda. Kucing besar biasanya berburu sendirian. Mereka mengintai mangsanya, lalu mengandalkan kecepatan yang tinggi dan cakarnya yang tajam untuk menyergap mangsa.

Tidak seperti kucing yang berburu dengan cara menunggu mangsanya mendekat dengan sabar, anjing liar adalah pemburu yang aktif. Anjing liar berburu dalam kelompok. Mereka mengandalkan kerja sama tim dan kolaborasi untuk mengejar mangsa dalam jarak yang jauh hingga mangsanya tumbang. Dalam jenis kompetisi ketahanan ini, tubuh yang besar akan menjadi kendala bagi anjing karena membutuhkan lebih banyak energi untuk bergerak. 

Meskipun ukurannya lebih besar daripada anjing rumahan, tetapi spesies  anjing yang ada di alam, seperti serigala atau dingo, tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan kucing besar. Anjing liar juga tidak cukup besar untuk menumbangkan dan mengalahkan kucing besar, seperti singa atau harimau.

2. Ukuran kucing adalah hasil evolusi, sementara anjing adalah hasil campur tangan manusia

ilustrasi kucing dan anjing (freepik.com/freepik)

Meskipun terdapat beberapa ras anjing yang besar, penting untuk diketahui bahwa anjing raksasa ini pada dasarnya tercipta berkat campur tangan manusia. Mereka berasal dari pengembangbiakan selektif spesies anjing yang lebih kecil, yang pada akhirnya menghasilkan raksasa yang mengesankan. 

Sebaliknya, kucing besar, seperti singa, harimau, dan macan tutul, adalah hasil evolusi, masing-masing termasuk dalam spesies yang berbeda. Ukuran mereka yang luar biasa berevolusi dari waktu ke waktu untuk mengoptimalkan kecakapan predator mereka dan memastikan kelangsungan hidup di habitat masing-masing. Ini merupakan tekanan evolusi yang membentuk kucing besar menjadi predator puncak.

Baca Juga: 5 Penyebab Kucing Tiba-tiba Menjauh, Bisa Jadi Sakit!

3. Bagaimana kucing dan anjing berburu di alam liar

ilustrasi singa gunung (unsplash.com/Priscilla Du Preez)

Kucing dan anjing di alam liar berburu dengan cara yang sangat berbeda. Kucing mengandalkan kemampuan sembunyi-sembunyi dan kecepatan untuk bertahan hidup, sementara anjing mengandalkan daya tahan yang tinggi. 

Kucing memiliki cakar yang tajam untuk mencengkeram dan menyeret mangsa yang melarikan diri. Mereka juga dapat mengeluarkan isi perut mangsanya dengan mencabik-cabik korbannya dengan cakar belakang yang kuat. Di sisi lain, anjing memiliki cakar yang tumpul dan bulat. Sebagai perbandingan, cakarnya tidak terlalu mematikan jika dibandingkan cakar kucing. Mereka menggunakan rahangnya untuk mematahkan tulang kaki, melukai otot, menyiksa, dan akhirnya melemahkan mangsanya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya