TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kenapa Sering Terjadi Gempa Susulan? Begini Penjelasannya

Gempa susulan merupakan proses penyesuaian dari gempa utama

ilustrasi gempa susulan (pixabay.com/Tumisu)

Intinya Sih...

  • Gempa susulan merupakan proses penyesuaian dari gempa utama.
  • Gempa susulan terjadi akibat perubahan tegangan di dalam batuan di sekitar pusat gempa. Ini menyebabkan pelepasan energi ke segala arah dalam bentuk gelombang seismik.
  • Gempa susulan terjadi untuk menghilangkan tekanan di antara batuan di pusat gempa dan sekitarnya agar kembali normal serta stabil.

Sering kali, gempa bumi diikuti dengan serangkaian gempa kecil yang disebut dengan gempa susulan. Gempa ini biasanya tak berselang lama dari terjadinya gempa utama. Adapun, lokasinya berada di sekitar pusat gempa utama.

Gempa susulan memang memiliki kekuatan guncangan yang lebih rendah dibanding gempa utama. Namun, ini kerap kali menyebabkan kerusakan hingga kematian yang lebih serius. Tak heran, gempa ini selalu menjadi kewaspadaan pada setiap kasus gempa besar.

Berbicara tentang gempa susulan, kira-kira kenapa sering terjadi gempa susulan? Nah, untuk menemukan jawabannya, simak terus artikel berikut.

1. Proses terjadinya gempa bumi

ilustrasi gempa bumi (pexels.com/Wilson Malone)

Secara geologi, Bumi terdiri dari beberapa lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel, dan kerak Bumi. Di antara mantel dan kerak Bumi, terdapat bagian yang tidak utuh menyerupai puzzle yang disebut dengan lempeng tektonik. Lempeng tektonik ini terus bergerak, saling bertabrakan, dan meluncur melewati satu sama lain.

Pada bagian tepinya, lempeng tektonik memiliki bagian yang disebut dengan batas lempeng. Batas ini terdiri dari banyak patahan yang kasar. Bagian inilah yang bisa memicu terjadinya gempa bumi.

Patahan-patahan yang terus bergerak tersebut kadang secara tiba-tiba tergelincir dan tersangkut di antara patahan lainnya. Ini dapat menyebabkan tumbukan dan peningkatan tekanan di area tersebut. Ketika tekanannya menjadi sangat besar, hal tersebut akan memicu batuan di area tersebut melepaskan energi besar yang merambat.

Energi itu dilepaskan ke segala arah dalam bentuk gelombang seismik. Ini mirip seperti riak di kolam. Gelombang inilah yang pada akhirnya mengguncang bumi dan menyebabkan gempa bumi.

Baca Juga: 5 Penyebab Utama Terjadinya Tsunami, Tidak Hanya Gempa Bumi!

2. Mengenal gempa susulan

ilustrasi dampak gempa susulan (pexels.com/Faruk Tokluoğlu)

Gempa susulan merupakan gempa yang terjadi setelah gempa utama yang lebih besar. Gempa ini terjadi di lokasi dekat dengan tempat pecahnya gempa bumi utama. Biasanya, ini terjadi dalam jarak sekitar 1–2 patahan dan selama periode waktu sebelum tingkat kegempaan kembali normal.

Gempa susulan dapat terjadi setelah beberapa jam, hari, minggu, bulan, bahkan bertahun-tahun. Ini tergantung kekuatan magnitudo gempanya. Menurut keterangan dari laman Britannica, secara umum gempa susulan paling parah dan lebih sering terjadi pada jam-jam serta hari-hari setelah gempa. Adapun, gempa bumi yang lebih besar cenderung menghasilkan gempa susulan yang lebih besar pula.

Verified Writer

Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya