TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Hewan yang kerap Dijadikan Mata-Mata Negara, Merpati hingga Paus

Mulai hewan asli hingga buatan

ilustrasi paus beluga di permukaan air (unsplash.com/Gary Cole)

Beberapa pekan lalu, dunia dihebohkan dengan penemuan seekor paus beluga yang mati dalam kondisi mengapung di perairan Norwegia. Diduga, hewan tersebut merupakan mata-mata Rusia karena pernah ditemukan mengenakan tali kamera bertuliskan “Peralatan St. Petersburg” pada tahun 2019 lalu. Paus ini dicurigai merupakan bagian dari program angkatan laut Rusia yang telah dilatih sebagai agen mata-mata rahasianya.

Tidak hanya paus beluga, sejak berabad-abad silam, ada banyak hewan yang telah digunakan sebagai agen mata-mata rahasia sebuah negara. Mereka biasanya dipasangi kamera hingga dilatih untuk melakukan tugas tertentu. Apa saja hewan yang kerap dijadikan sebagai mata-mata negara? Simak berikut ini!

1. Burung merpati

ilustrasi merpati terbang (pexels.com/Pixabay)

Burung merpati adalah hewan pengirim pesan yang sangat populer. Selain sebagai “tukang pos”, burung ini juga telah lama digunakan sebagai agen mata-mata rahasia. Pada Perang Dunia I dan II, merpati digunakan untuk memata-matai negara lawan. Mereka dipasangi kamera kecil yang ringan pada tubuhnya, kemudian diterbangkan ke negara target untuk mengumpulkan informasi berupa foto.

Merpati disebut sebagai hewan yang sempurna sebagai mata-mata. Mereka bisa terbang jauh ke mana saja tanpa lupa jalan pulang. Mereka juga termasuk hewan yang umum dijumpai di mana pun sehingga tidak menarik perhatian.

Tak hanya itu, menurut keterangan dari laman CIA, merpati juga memiliki pengindraan citra yang hanya beberapa ratus kaki di atas target. Ini lebih bisa diandalkan untuk mengumpulkan data secara lebih jelas dan rinci dibandingkan dengan satelit atau pesawat. Misalnya, pesawat A-12 OXCART dan U-2 dapat mengambil foto dari puluhan ribu kaki, sedangkan satelit pengintai seperti Corona berada pada ketinggian beberapa mil di atas target.

2. Burung gagak

ilustrasi burung gagak mata-mata (pexels.com/Karen Longwell)

Sama seperti merpati, burung gagak juga kerap digunakan sebagai burung mata-mata. Mereka pandai mendeteksi pola sehingga dapat digunakan untuk membantu menemukan musuh. Dalam laman CBC, juga disebutkan bahwa gagak adalah burung yang sangat pandai mengenali dan mengidentifikasi orang dan situasi berbahaya.

Misalnya, ketika mereka melihat orang “berwajah jahat”, mereka bisa mengenalinya dan “mengomel”nya” dengan sangat keras. Di mana ketakutan ini juga bisa “ditularkan” ke kelompoknya yang lain. Ini bisa memberikan sinyal ke pengirim bahwa musuh mungkin sedang berada di sekitar mereka.

Selain itu, burung gagak juga memiliki paruh yang kokoh dibanding burung jenis lainnya. Mereka mampu mengangkut beban-beban berat di paruhnya, seperti paket berat, map, atau benda lainnya. Mereka juga bekerja sangat baik meski sendirian.

Mengutip laman Spyscape, burung gagak juga pernah dilatih untuk menjatuhkan alat penyadap di Eropa oleh Badan Intellijen Pusat Amerika Serikat (CIA). Mereka juga dilatih mengirimkan dan mengambil benda-benda kecil di wilayah target. Meski berhasil, sayangnya kebisingan di sekitarnya menjadikan penggunaan gagak menjadi tidak praktis.

3. Burung elang merah

ilustrasi elang merah (pexels.com/Skyler Ewing)

Pada sekitar tahun 1960-an, burung elang merah juga pernah dilatih sebagai mata-mata CIA. Mereka dilatih membawa kamera untuk mengambil foto sistem pertahanan strategis radar keterlibatan Soviet Flat Twin yang terkait dengan sistem Tallin. Sayangnya, elang merah merupakan burung yang dilindungi sehingga pengangkutannya terbatas dan proyeknya tidak bisa dilanjutkan.

4. Anjing

ilustrasi anjing pelacak (pexels.com/Genadi Yakovlev)

Badan Inteligen Pusat Amerika Serikat juga menggunakan anjing sebagai agen mata-matanya. Secara teknis, hewan ini tidak “dipekerjakan” sebagai mata-mata, tapi sebagai anjing pelacak peledak. Anjing-anjing ini dilatih dan ditugaskan untuk melacak keberadaan bahan peledak di wilayah CIA untuk melindungi pekerja dan gedung-gedung dari ancaman bom atau bahan peledak lainnya.

Baca Juga: 7 Hewan dengan Umur Terpanjang di Dunia, Ada yang 400 Tahun!

5. Lumba-lumba

ilustrasi sekelompok lumba-lumba (pexels.com/Kammeran Gonzalez-Keola)

Hewan yang lincah dan pintar ini juga merupakan hewan yang kerap dijadikan agen mata-mata. Lumba-lumba memiliki kemampuan penglihatan dan pendengaran yang sangat tajam sehingga mudah menemukan bahaya bawah air. Selain itu, kemampuan sonarnya juga dapat membantu menginformasikan adanya bahaya.

Sejak puluhan tahun silam, lumba-lumba telah banyak dilatih untuk melakukan misi mata-mata bawah air, seperti mendeteksi kapal selam, ranjau, hingga bahan peledak di dasar laut. Pada tahun 2003, Amerika Serikat mengerahkan lumba-lumba untuk menyelidiki ranjau laut di dekat pelabuhan utama Irak. Baru-baru ini, lumba-lumba juga disebut digunakan oleh Rusia untuk mendeteksi dan “memukul” mundur pasukan Ukraina yang menyusup di perairan.

6. Singa laut

ilustrasi singa laut dan penyelam (pexels.com/Ninari)

Selain lumba-lumba, hewan laut yang juga kerap digunakan sebagai agen mata-mata adalah singa laut. Mereka merupakan perenang dan penyelam andal, bisa menyelam dengan kedalaman antara 450–900 kaki, dan memiliki toleransi yang tinggi terhadap karbon dioksida. Hewan ini juga bisa berenang dengan lebih cepat dibandingkan perenang manusia.

Dalam misi mata-mata, singa laut biasanya diandalkan untuk “menangkap” penyusup bawah laut. Mereka biasanya dibekali dengan alat seperti borgol pada mulutnya untuk menandai musuh. Terkadang, singa laut juga “dipekerjakan” bersama dengan lumba-lumba. Misalnya, ketika lumba-lumba menemukan musuh, singa laut akan diterjunkan untuk menghentikannya, yang kemudian akan memberi sinyal keberadaan musuh di perairan.

Selain itu, singa laut terkadang juga ditugaskan untuk menemukan peralatan-peralatan penting di bawah laut. Sama seperti lumba-lumba, mamalia ini juga memiliki kemampuan penglihatan yang sangat baik di pencahayaan yang rendah. Mereka juga memiliki pendengaran arah di bawah air.

Verified Writer

Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya