TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Menarik Echidna, Mamalia Bertelur Selain Platipus

Mirip 2 hewan sekaligus loh

Echidna (instagram.com/tarongazoo)

Echidna adalah salah satu makhluk paling unik di dunia hewan. Sebagai salah satu dari dua mamalia yang bertelur selain platipus, echidna memiliki banyak karakteristik menarik yang membedakannya dari mamalia lainnya.

Dengan tubuh penuh duri, lidah panjang untuk berburu, serta kemampuan beradaptasi di lingkungan ekstrem, echidna menjadi contoh hewan yang luar biasa di dalam dunia hewan monotremata. Berikut ini lima fakta menarik tentang echidna yang akan membuatmu semakin takjub dengan mamalia yang satu ini.

1. Salah Satu dari Dua Spesies Monotremata

Echidna (instagram.com/torangazoo)

Echidna adalah salah satu dari hanya 2 mamalia yang bertelur, selain platipus. Biasanya, mamalia melahirkan anak secara langsung, namun echidna termasuk dalam kelompok monotremata, yang berkembang biak dengan cara bertelur. Proses reproduksi echidna cukup unik, biasanya setelah kawin, betina akan bertelur satu butir di kantung khusus yang berada di perutnya. Telur akan menetas dalam 10 hari dan menjadi bayi yang disebut Puggle.

Puggle lahir tanpa duri dan sangat rentan. Oleh karena itu, induk echidna menyembunyikan bayi tersebut di dalam liang kantung atau sarang. Bayi echidna ini akan terus dirawat dan diberi makan susu dari kelenjar yang tidak memiliki puting seperti platipus.

Baca Juga: 7 Fakta Singa Putih, Sering Dianggap Albino!

2. Serupa tetapi Bukan Keluarga Landak

Echidna (instagram.com/katenewmanphoto)

Meskipun keduanya memiliki tubuh berduri, echidna dan landak adalah dua hewan yang sangat berbeda menurut garis taksonomi secara evolusioner. Echidna adalah anggota keluarga Tachyglossidae, yang termasuk dalam ordo Monotremata, yaitu kelompok mamalia bertelur yang sangat primitif. Sementara itu, landak termasuk dalam keluarga Erinaceidae dan merupakan bagian dari ordo Eulipotyphl, yang meliputi berbagai mamalia pemakan serangga. Landak adalah mamalia plasental yang melahirkan anak secara langsung, bukan bertelur seperti echidna.

Meskipun kedua hewan ini berbagi fitur fisik berupa duri, mereka berkembang secara terpisah dalam garis keturunan yang sangat berbeda. Duri pada kedua hewan adalah hasil dari konvergensi evolusi, yaitu adaptasi yang berkembang secara independen di dua garis keturunan yang tidak terkait.

3. Lidah Panjang dan Lengket Seperti Trenggiling

Echidna (instagram.com/katenewmanphoto)

Salah satu keunggulan utama echidna dalam mencari makan adalah lidahnya yang panjang dan lengket, yang dapat mencapai hingga 15 cm. Lidah ini digunakan untuk menangkap serangga, terutama semut dan rayap. Karena tidak memiliki gigi, echidna memanfaatkan lidahnya untuk menjangkau mangsa di tempat-tempat yang sulit dijangkau, seperti di dalam sarang atau di bawah tanah.

Lidah echidna bekerja sangat cepat, dengan kecepatan tinggi saat keluar masuk mulutnya untuk menangkap serangga. Lapisan lengket di lidahnya memastikan mangsa menempel dengan baik, sehingga echidna dapat mengkonsumsinya dengan mudah. Mekanisme cara makan ini sekali lagi mirip dengan hewan lain yaitu trenggiling. Persamaannya antara lain memiliki lidah panjang serta lengket dan tidak mempunyai gigi, makanan pun juga sama yaitu rayap dan semut. Namun, keduanya juga bukan dari garis taksonomi yang sama.

4. Pendengaran Tajam dan Sensitif

Echidna (instagram.com/katenewmanphoto)

Echidna mungkin terlihat seperti hewan yang sederhana, namun mereka memiliki indera pendengaran yang sangat tajam. Telinga echidna tersembunyi di balik lapisan bulu tebalnya, namun mereka mampu mendeteksi suara dengan sangat baik, termasuk frekuensi rendah yang tidak dapat didengar oleh manusia. Kemampuan ini memungkinkan echidna mendeteksi keberadaan predator atau mangsa bahkan dalam kegelapan atau di lingkungan yang bising.

Selain itu, mereka memiliki kepekaan terhadap getaran, yang membantu mereka mendeteksi pergerakan kecil di sekitar mereka, baik dari mangsa atau ancaman. Ini sangat berguna saat mereka berburu serangga di malam hari, karena echidna cenderung lebih aktif saat matahari terbenam dan malam tiba.

Writer

Danish Kurnia Atmaja

Hidup itu keras, jadi kau harus bekerja lebih keras dan jangan lupa berdoa kepada yang diatas, PAHAM!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya