TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Unik Paus Sirip, Hewan Terbesar Kedua di Dunia 

Bukan berarti bentuknya mirip sirip

Balaenoptera physalus (commons.wikimedia.org/Aqqa Rosing-Asvid)

Paus sirip, atau Balaenoptera physalus, adalah raksasa lautan yang dikenal sebagai hewan terbesar kedua di dunia setelah paus biru. Dengan panjang tubuh yang bisa mencapai hingga 27 meter, paus sirip adalah makhluk yang menakjubkan. Meski seringkali tidak sepopuler saudara mereka, paus biru, paus sirip memiliki banyak fakta unik yang membuatnya layak untuk dikenali lebih dalam. Berikut adalah lima fakta unik tentang paus sirip yang mungkin belum banyak diketahui.

1. Kecepatan yang mengejutkan

Paus sirip berenang di permukaan laut (inaturalis.org/xavierpiron)

Paus sirip dikenal sebagai "Greyhound laut" karena kecepatannya. Mereka dapat berenang hingga kecepatan 40 km/jam ketika sedang makan, menjadikan mereka salah satu paus tercepat di lautan. Otot renang yang kuat, bentuk ekor yang efisien untuk berenang, permukaan kulit yang mulus, bentuk kepala yang meruncing, serta tubuh yang ramping adalah beberapa bentuk adaptasi tubuhnya untuk berenang dengan kecepatan tinggi.

2. Paus dengan aksen unik

Paus sirip memiliki cara berkomunikasi yang unik melalui suara frekuensi rendah. Setiap populasi paus sirip di berbagai belahan dunia memiliki dialek atau aksen yang berbeda-beda. Perbedaan aksen tersebut dapat membantu ilmuwan untuk membedakan satu populasi dengan populasi lainnya. Selain itu, perbedaan aksen juga dapat membantu dalam identifikasi pola migrasi paus ini.

3. Warna tubuh yang asimetris

Sisi kanan paus sirip (inaturalist.org/Toby Dickson)

Salah satu ciri khas paus sirip adalah warna tubuhnya yang asimetris. Bagian bawah tubuh mereka biasanya lebih terang daripada bagian atas dan sampingnya. Pada rahang bawah, sisi kanan sering berwarna putih, sementara sisi kiri berwarna gelap. Beberapa paus memiliki corak keabu-abuan berbentuk V di belakang kepalanya dan warna putih di bawah ekornya. Corak tersebut berbeda-beda antar paus dan dapat digunakan sebagai pembeda antar individu.

4. Pola migrasi yang panjang

Dua paus sirip di pesisir Alaska (inaturalist.org/joshua_uffman)

Paus sirip melakukan migrasi tahunan yang panjang. Saat musim dingin, mereka berpindah dari perairan dingin di lintang tinggi ke perairan yang lebih hangat untuk berkembang biak. Sedangkan saat musim panas, mereka menghabiskan waktu di perairan lintang tinggi yang kaya akan makanan. Pola migrasi ini memungkinkan mereka untuk memanfaatkan sumber daya laut secara optimal.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya