TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Spesies Ular Berbisa dan Paling Berbahaya di Italia, Dapat Membunuh!

Sering menyerang secara mendadak

European adder (commons.wikimedia.org/Thomas Brown)

Wilayah Italia memang dikenal akan pemandangan alamnya yang indah serta menyimpan berbagai jenis hewan reptil salah satunya adalah ular. Saat menjelajahi alam liar Italia maka kamu harus selalu waspada akan kehadiran beberapa ular berbisa yang hidup di berbagai macam area mulai dari pegunungan, hutan belantara dan rawa-rawa.

Beberapa spesies ular ini punya penampilan dan ukuran yang bervariasi serta memiliki kadar racun yang mampu membunuh korbannya. Inilah lima spesies ular berbisa dan paling di Italia.

1. Asp viper

Asp viper (commons.wikimedia.org/Orchi)

Asp viper merupakan tipe hewan soliter dimana mereka lebih suka hidup menyendiri di alam liar. Dilansir dari laman Travelsnippet, spesies ular ini mempunyai ciri khas kepala berbentuk segitiga dan garis punggung zig-zag. Sedangkan panjang tubuh asp viper berkisar antara 75–85 sentimeter. Gigitan asp viper dapat memberikan rasa sakit yang hebat hingga kematian pada manusia jika tidak diberikan pertolongan dengan segera.

Sedangkan habitat dari ular ini banyak terdapat di area hutan yang berdekatan dengan sungai. Untuk bertahan hidup, asp viper memangsa kadal, burung, tikus, kelinci dan masih banyak lagi.

Baca Juga: 10 Ular Berbisa Paling Berbahaya di Dunia, Membunuh dengan Cepat!

2. Nose horned viper

Nose horned viper (commons.wikimedia.org/Bouke Ten Cate)

Sebagian besar populasi nose horned viper banyak ditemukan di wilayah benua Eropa bagian selatan, salah satunya Italia. Keunikan dari spesies ular ini adalah hidungnya yang memiliki tanduk sehingga mereka sangat mudah sekali diidentifikasi di alam liar. Tanduk tersebut bertekstur lunak dan fleksibel dengan rata-rata panjang lima milimeter.

Nose horned viper memiliki taring mulut yang tajam dan panjang untuk mengoyak daging korbannya agar bisa memasukkan racun lebih dalam. Ukuran tubuh mereka lebih besar jika dibandingkan dengan jenis ular viper lainnya.

3. European adder

European adder (commons.wikimedia.org/Thomas Brown)

European adder juga memiliki julukan lain yaitu common viper. Mereka barhabitat di wilayah Italia bagian utara yang biasa menempati area lahan basah. Seperti jenis ular viper pada umumnya, kepala european adder berbentuk segitiga serta tubuh yang tidak terlalu panjang.

Untuk membedakan jenis kelamin, european adder jantan biasanya memiliki warna sisik abu-abu sedangkan betina berwarna coklat. Spesies ular ini tidak terlalu agresif dan lebih memilih untuk lari dan bersembunyi saat bertemu dengan manusia. Namun jika merasa terancam dan terdesak, european adder akan menyerang dengan brutal.

4. Orsini’s viper

Orsini’s viper (commons.wikimedia.org/Benny Trap)

Di alam liar sangat sulit sekali menemukan orsini’s viper yang populasinya saat ini berada di ambang kepunahan. Mereka memiliki ukuran paling kecil dibandingkan spesies ular viper yang ada di dunia. Orsini’s viper sangat mudah sekali dikenali dikarenakan memiliki corak sisik bergelombang pada bagian punggungnya.

Orsini’s viper termasuk hewan karnivora yang memangsa berbagai macam serangga, unggas dan mamalia berukuran kecil. Habitat asli ular ini biasanya terdapat di wilayah pugunungan Alpen dengan ketinggian 900–3000 meter dari permukaan laut.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Mengenai Ular Piton, Berbahaya Meski Tak Berbisa!

Verified Writer

IDTM

Hidup itu mudah, jangan dipersulit

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya