TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Mengapa Burung Sangat Ditakuti oleh Pilot, Membahayakan!

Bahkan ada pesawat yang kecelakaan gara-gara ini

ilustrasi burung yang ditakuti pilot pesawat (flickr.com/Matt Hecht)

Burung yang terbang di langit, dengan sayapnya yang anggun dan kicauannya yang merdu, adalah pemandangan yang biasa kita lihat. Namun, ada fenomena yang mungkin tidak banyak orang sadari: pilot merasakan rasa takut ketika bertemu dengan burung saat terbang. Mengapa demikian? Berikut adalah lima alasan kenapa pilot pesawat komersil sangat takut dengan burung.

 

1. Burung bisa menyebabkan kerusakan besar pada pesawat

Pesawat US Airways yang terpaksa mendarat darurat di sungai Hudson karena menabrak burung (flickr.com/USACE NY)

Burung yang berbenturan dengan pesawat disebut sebagai bird strike. Bird strike bisa menyebabkan kerusakan besar pada pesawat, terutama pada mesin, hidung, dan kaca depan. Menurut Bird Strike Committee USA, sebuah organisasi yang dibentuk untuk memfasilitasi pertukaran informasi dan promosi pengumpulan dan analisis data bird strike yang akurat, burung dan satwa liar lainnya menyebabkan kerugian lebih dari $650 juta per tahun bagi penerbangan sipil dan militer AS.

Selain itu, bird strike juga membahayakan nyawa awak dan penumpang pesawat - lebih dari 200 orang telah tewas di seluruh dunia akibat bird strike sejak 1988. Salah satu contoh bird strike yang paling dramatis adalah pendaratan darurat US Airways penerbangan 1549 di Sungai Hudson pada 15 Januari 2009. Pesawat Airbus A320 yang dikemudikan oleh Kapten Chelsea Sullenberger dan Kopilot Jeffrey Skiles, menabrak sekawanan angsa Kanada, tak lama setelah lepas landas dari La Guardia, melansir Britannica.

Sayangnya, beberapa angsa masuk ke dalam mesin dan menyebabkan kehilangan daya dorong pada kedua mesin. Selanjutnya yang terjadi adalah fenomena luar biasa dari keterampilan terbang, kemahiran, dan pengambilan keputusan oleh pilot yang menghasilkan pendaratan darurat yang berhasil di Sungai Hudson.

2. Burung sulit untuk dihindari oleh pesawat

Potret pesawat yang menabrak burung di udara (commons.wikimedia.org/Sebastian Terfloth User:Sese_Ingolstadt)

Menurut Birdfact, burung memiliki penglihatan dan pendengaran yang mirip dengan manusia, dengan pengecualian bahwa frekuensi tinggi yang bisa mereka dengar lebih rendah. Burung memiliki rentang frekuensi yang dapat didengar sekitar 100Hz hingga 14.000Hz, yang sedikit lebih sempit daripada manusia. Melalui hal ini, dapat disimpulkan bahwa burung sadar akan keberadaan pesawat.

Namun, karena pesawat bukan predator, burung tidak secara otomatis berhati-hati di dekatnya, kecuali pengalaman sebelumnya (pengamatan langsung) membuat mereka bereaksi seperti itu, melansir SKYbrary Aviation Safety. Selain itu, burung yang sering bertemu dengan pesawat tanpa pengalaman seperti itu, menjadi terbiasa dengan mereka dan bahkan kurang berhati-hati daripada yang seharusnya.

3. Burung bisa mengganggu konsentrasi pilot

ilustrasi pilot yang konsentrasinya terganggu karena di depan pesawat mereka ada burung (pxhere.com)

Selain menyebabkan kerusakan fisik pada pesawat, burung juga bisa mengganggu konsentrasi dan kenyamanan pilot. Pilot harus selalu waspada dan siap menghadapi situasi darurat yang mungkin terjadi akibat bird strike. Menurut Frontiers, hal ini bisa menimbulkan stres dan kelelahan bagi pilot, terutama jika mereka terbang di daerah yang memiliki risiko bird strike yang tinggi.

Pilot juga harus berkomunikasi dengan pengendali lalu lintas udara, awak kabin, dan penumpang tentang kondisi pesawat dan langkah-langkah yang harus diambil setelah bird strike. Ini juga dapat menambah beban kerja dan tanggung jawab pilot.

Selain itu, burung juga bisa mengurangi kenyamanan pilot, terutama jika mereka menabrak kaca depan pesawat. Ini akan menyebabkan retak, pecah, atau bahkan pecahnya kaca depan, yang bisa mengganggu pandangan dan perlindungan pilot. Pilot juga bisa terkena serpihan kaca, bulu, atau darah burung yang masuk ke dalam kokpit. Hal ini dapat menyebabkan luka, infeksi, atau bahkan penyakit yang ditularkan oleh burung.

4. Burung bisa menyebabkan kerugian yang besar pada industri penerbangan

ilustrasi perbaikan mesin pesawat karena terjadinya fenomena bird strike (commons.wikimedia.org/ghrcdaac)

Bird strike tidak hanya berdampak pada pesawat yang terlibat, tetapi juga pada penerbangan lain yang menggunakan bandara yang sama. Bird strike bisa menyebabkan keterlambatan atau pembatalan penerbangan, baik karena pesawat yang terkena bird strike harus diperiksa dan diperbaiki, atau karena bandara harus menutup landasan pacu atau ruang udara untuk membersihkan sisa-sisa burung. Hal ini bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan kerugian bagi penumpang, maskapai, dan bandara.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Public Library of Sciencebird strike menyebabkan kerugian ekonomi sekitar $1,2 miliar per tahun bagi industri penerbangan AS, termasuk biaya perbaikan pesawat, bahan bakar, tenaga kerja, dan kompensasi penumpang.

5. Burung bisa menyebabkan kerugian ekologis dan etis

ilustrasi burung yang sering mengganggu jalannya pesawat terbang (pxhere.com)

Bird strike tidak hanya berbahaya bagi penerbangan, tetapi juga bisa menimbulkan kerugian ekologis dan etis. Kerugian ekologis terjadi karena bird strike dapat menyebabkan kematian atau cedera pada burung yang terlibat. Hal ini tentunya akan mengurangi populasi dan keanekaragaman hayati burung. Burung memiliki peran penting dalam ekosistem, seperti penyerbukan, penyebaran biji, dan pengendalian hama.

Bird strike juga dapat menimbulkan masalah etis, karena burung adalah makhluk hidup tak bersalah yang terbang diatas langit. Fenomena bird strike dapat menyebabkan penderitaan dan kematian yang "mengenaskan" pada burung. Hal ini dapat dianggap sebagai pelanggaran terhadap hak-hak mereka.

Pilot, maskapai, dan bandara harus mempertimbangkan dampak penerbangan mereka terhadap burung dan lingkungan. Mereka dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko bird strike, seperti menggunakan sistem peringatan bird strike dan melakukan pelatihan bagi pilot tentang cara menghindari burung.

Bird strike adalah fenomena yang bisa menyebabkan berbagai masalah bagi penerbangan, mulai dari kerusakan pesawat, gangguan konsentrasi dan kenyamanan pilot, keterlambatan atau pembatalan penerbangan, hingga kerugian ekologis dan etis. Oleh karena itu, pilot pesawat komersil sangat takut dengan burung, dan harus selalu berhati-hati dan siap menghadapi risiko yang ditimbulkan oleh bird strike.

Baca Juga: 5 Aktivitas di Bandara Bali Sambil Menunggu Boarding Pesawat

Verified Writer

Agam Praminsya

Tidak ingin menjadi penulis maupun pembaca, aku hanya ingin menjadi pemilik hatimu selama-lamanya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya