TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Warnanya Berubah saat Terancam, Inilah 6 Fakta Unik Bunglon Surai!

Bunglon surai adalah insektivora

Bunglon surai di pepohonan (en.wikipedia.org/A.Baihaqi)

Kalau Amerika punya kadal hijau bernama iguana, maka Indonesia punya bunglon surai. Keduanya memang sekilas mirip, namun bunglon surai berukuran jauh lebih kecil. Bunglon surai juga merupakan hewan endemik Asia Tenggara. Kadal ini punya nama ilmiah Broncochela jubata dan berasal dari keluarga Agamidae. Ukurannya tak seberapa besar, panjang maksimalnya hanya 55 cm. Ekor dan kakinya panjang , ia juga punya mata yang besar.

Sering dijumpai di dekat pemukiman, bunglon surai jadi salah satu reptil yang cukup terkenal. Ia juga punya segudang keunikan, lho. Mulai dari kemampuan merubah warna tubuh, kemampuan kamuflase yang luar biasa sampai kemampuan memanjatnya yang hebat. Kadal ini juga merupakan pemburu yang lihai. Simak artikel ini untuk mengulik fakta unik lainnya!

1. Bisa berubah warna saat terancam

Bunglon surai berubah warna (instagram.com/tropicalcol)

Walau kecil tapi bunglon surai ini hewan pemberani, lho. Ia punya beberapa taktik dalam menghadapi predator dan pengganggu. Lari, membuka mulut lebar-lebar, menggigit, dan mengubah warna jadi taktik pamungkasnya. Academic Accelerator menjelaskan kadal ini akan mengubah warnanya menjadi gelap saat merasa terancam. Dari yang awalnya berwanra hijau cerah ia akan berubah menjadi cokelat tua. Kemampaun ini mirip seperti kameleon.

2. Merupakan hewan insektivora

Bunglon surai mencari mangsa (instagram.com/andi_satyagir)

Bunglon surai juga merupakan hewan pemakan serangga atau insektivora. Dilansir Animalia, makanan kesukaan reptil ini adalah kupu-kupu, ngengat, capung, lalat, dan serangga kecil lain. Strategi berburunya juga unik, strateginya pelan tapi pasti.

Bunglon surai akan menunggu dengan sabar di pucuk pohon. Saat mangsa mendekat barulah ia akan menyerang dengan cepat. Gigitan bunglon surai juga cukup menyakitkan. Luka yang ditimbulkan memang tidak terlalu dalam, namun rasa gatal kerap muncul setelah digigit bunglon surai. Giginya tak cuma efektif mengunyah mangsa, jadi jangan macam-macam dengan kadal satu ini.

3. Tersebar di Asia Tenggara

Bunglon surai (instagram.com/robbintann)

Menjadi hewan endemik Asia Tenggara kadal hijau ini tersebar di Indonesia, Filipina, Thailand, dan Kamboja, jelas The Reptile Database. Ia sering mendiami daerah yang serba hijau. Semak-semak, pepohonan, sawah, hutan, kebun, bahkan taman jadi rumah bagi bunglon surai. Orang-orang juga kerap melihat hewan ini di pemukiman. Mulai dari di pekarangan, pepohonan dekat rumah sampai masuk ke rumah. Seakan-akan ia tidak takut dengan manusia.

4. Kemampuan kamuflasenya luar biasa

Bunglon surai (commons.wikimedia.org/Terserah Rangga)

Layaknya hewan lain, warna hijau di bunglon surai sangat berguna untuk berkamuflase. Warna hijau terang dengan kombinasi cokelat muda memudahkan reptil ini bersembunyi di pepohonan. Jika kurang teliti kamu pasti tidak bisa menemukan hewan ini di habitatnya.

Tentunya kamuflase ini sangat berguna bagi bunglon surai. Kemampuan kamuflasenya sangat efektif untuk sembunyi dari predator atau mencari mangsa. Tapi warna cerahnya juga menarik perhatian manusia. Banyak penghobi reptil yang memburu dan menjadikan bunglon surai sebagai peliharaan. Warna yang cantik, ukuran yang kecil dan makanan yang mudah didapat membuatnya sangat populer sebagai peliharaan.

5. Populasinya tergeser oleh jenis bunglon lain

Bunglon taman, salah satu hewan invasif (id.m.wikipedia.org/A.Baihaqi)

Sayangnya dewasa ini populasi bunglon surai mulai memprihatinkan. Ia terancam oleh kerabatnya sendiri, yaitu bunglon taman (Calotes versicolor). Melansir GBIF, bunglon taman menjadi hewan invasif di beberapa daerah.

Bunglon taman merebut habitat dan mangsa dari bunglon surai. Kemampuan adaptasi luar biasa yang dimiliki bunglon taman membuatnya bisa hidup dimanapun. Saat populasi bunglon taman semakin membludak, populasi bunglon surai malah berkurang. Bunglon taman mulai menguasai daerah-daerah yang dulunya ditinggali bunglon surai. Karenanya kita harus menjaga populasi bunglon surai supaya tidak kalah dari bunglon taman.

Verified Writer

Arzha Ali Rahmat

Mahasiswa Unnes yang suka ular.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya