TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Ular Berbisa Tinggi yang Tidak Agresif, Mampu Membunuh dalam Diam

Tidak semua ular yang berbahaya punya sifat agresif

Ular weling (commons.wikimedia.org/Thai National Parks)

Berdasarkan bisanya, ular dikategorikan ke beberapa jenis, yaitu ular berbisa ringan, menengah, tinggi, dan tidak berbisa. Dari keempat jenis tersebut, nyatanya hanya ular berbisa tinggi yang berbahaya dan mampu membunuh manusia. Namun walau berbahaya nyatanya tidak semua ular berbisa tinggi merupakan ular yang agresif, lho. Malah beberapa dari mereka punya sifat pemalu dan takut dengan manusia.

Jika bertemu manusia ular-ular tersebut cenderung akan kabur, bersembunyi, atau masuk ke lubang dan sela-sela bebatuan. Walau dalam beberapa kesempatan mereka juga bisa menggigit jika terpojok, diganggu, merasa terancam, atau tidak sengaja terinjak atau tersentuh.

Tentunya hal tersebut lebih berbahaya dari ular-ular yang agresif karena pada beberapa kasus korban tidak sadar sudah digigit dan tiba-tiba saja ia merasakan gejala seperti pusing, pembengkakan, sampai sulit bernafas. Untuk mencegah hal tersebut terjadi, mari kita mengenal beberapa spesies ular berbisa tinggi yang tidak agresif.

1. Ular laut

Ular laut (inaturalist.org/jenssommer01)

Terdapat 55 spesies ular laut di dunia, di antaranya adalah Laticauda laticauda, Laticauda colubrina, dan Hydrophis cyanocinctus. Semuanya berasal dari famili Elapidae dan merupakan ular berbisa tinggi yang berbahaya. Ular laut hadir dalam berbagai warna dan corak seperti putih, kuning, kehijauan, sampai memiliki corak garis hitam putih. Ular laut juga bisa ditemukan hampir di lautan di seluruh dunia khususnya di perairan yang hangat. 

Namun walau spesies ular laut ada banyak semuanya punya beberapa kesamaan, yaitu punya tubuh yang panjang dan licin, punya tubuh silinder, punya ekor pipih seperti dayung, pandai berenang, dan punya sifat yang pasif. Karena sifatnya yang pasif mereka sangat jarang menggigit bahkan saat dipegang ular laut biasanya tidak bereaksi.

Sekalinya menggigit, ular ini akan menyuntikkan bisa yang sangat kuat dan mampu membunuh dalam hitungan menit. Taring bisa yang dimiliki ular laut juga kecil sehingga dalam beberapa kasus para korban tidak sadar jika sudah tergigit. Karenanya kamu tak boleh main-main dengan ular ini.

2. Ular welang

Ular welang (inaturalist.org/resdwikelana)

Bungarus fasciatus atau ular welang punya reputasi sebagai salah satu ular berbisa tinggi dan berbahaya yang sangat mudah ditemui. Namun ternyata ular ini punya sifat yang pasif dan cenderung akan menghindar jika bertemu manusia. Bahkan ular ini tidak akan menggigit kecuali merasa terpojok, diprovokasi, atau tidak sengaja tersentuh atau terinjak. Dalam kebanyakan skenario ular welang lebih sering bersembunyi atau menyembunyikan kepalanya jika bertemu manusia atau predator.

Walau pasif tapi gigitannya tak bisa diremehkan, bisa neurotoxin yang ia miliki dapat menyebabkan pendarahan, pusing, muntah, sampai kematian. Giginya juga kecil sehingga kadang gigitannya tidak terlalu menyakitkan, ular ini bisa menggigitmu tapi kamu tidak sadar sudah digigit.

Ular yang suka memakan amfibi, ikan, dan ular lain ini sulit ditemukan pada siang hari, sebaliknya ia akan sangat aktif dan jadi lebih agresif di malam hari. Hutan, kebun, sawah, dan daerah perairan jadi tempat kesukaan ular welang. Badan ular ini panjang dan berisi, punggungnya lancip, ekornya tumpul, dan kepalanya agak membulat.

3. Ular gibug

Ular gibug (inaturalist.org/thepazzzzz)

Jika kamu sering pergi ke tempat yang banyak dikelilingi daun atau ranting kering maka kamu harus waspada terhadap ular ini. Apalagi ular gibung atau Calloselasma rhodostoma punya tubuh kecil dan berwarna cokelat yang sangat sulit dideteksi di dedaunan kering. Walau tidak agresif, jika kamu tiba-tiba menginjak ular ini, ia dengan cepat bisa menggigit karena merasa terganggu dan terancam. Karenanya memakai sepatu yang tebal seperti sepatu boots adalah sebuah keharusan.

Dilansir GBIF, ular ini menghuni area Asia Tenggara seperti Indonesia, Thailand, dan Malaysia. Dengan bisanya yang kuat ular gibug sanggup membunuh manusia. Untungnya antibisa untuk gigitan ular ini sudah tersedia dan diproduksi oleh BioSAVE.

Di habitat aslinya, ular gibug merupakan pemburu penyergap yang suka memakan tikus dan mamalia kecil. Karena hal itu ia suka berdiam diri di bawah daun kering untuk menunggu mangsa mendekat. Sebagai ular viper ular ini juga punya kepala segitiga, tubuh yang tidak terlalu panjang, dan taring yang panjang dan bisa dilipat.

Baca Juga: Tidak Bertelur, Ini 7 Spesies Ular yang Melahirkan Anaknya

4. Ular weling

Ular weling (inaturalist.org/chris_joldnall)

Bungarus candidus atau ular weling juga punya reputasi yang sama seperti saudara, yaitu ular welang. Mereka juga punya ciri fisik dan kebiasaan yang mirip, namun ular weling punya tubuh yang lebih kecil dan langsing, punggung yang tidak terlalu menonjol, dan ekor yang lancip. Gigitan ular ini juga sama-sama berbahaya dan terkadang gigitannya tidak terlalu menyakitkan dan hanya seperti digigit semut. Hal ini sangat berbahaya karena korban cenderung meremehkan gigitan ular ini. Alhasil dalam beberapa jam korban bisa meninggal karena gigitannya tidak ditangani.

Seperti ular lain bisa yang dimiliki ular weling sebenarnya cenderung ia gunakan untuk membunuh mangsa. Kadal, kodok, katak, reptil kecil, mamalia kecil, dan ular lain jadi makanan kesukaannyaUlar weling hanya akan menggigit jika terpojok, diprovokasi, atau merasa sangat terancam. Ular sepanjang 1 meter ini dapat ditemukan di hutan, perairan, area pertanian, sampai area pemukiman jadi ia bisa ditemukan dimanapun. Antibisa untuk gigitan ular weling juga belum tersedia jadi kamu harus berhati-hati jika bertemu ular ini.

Verified Writer

Arzha Ali Rahmat

Mahasiswa Unnes yang suka ular.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya