Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Seperti hewan lain, reptil juga harus mempertahankan diri dari predator dan pengganggu. Mau itu reptil herbivor, reptil berukuran kecil, reptil karnivor, sampai reptil berbisa pasti punya ancaman dan predator. Karenanya tak sedikit reptil yang mengembangkan pertahanan diri yang unik dan terbilang efektif untuk mengusir predator alaminya.
Ada yang bisa mengembangkan leher, ada yang menyemburkan cairan, ada yang menggulung diri, bahkan ada yang memutuskan bagian tubuhnya. Strategi pertahanan diri tersebut juga merupakan bentuk evolusi dan kita akan membahas beberapa pertahanan diri unik yang dimiliki berbagai jenis reptil!
1. Ular kobra
Ular kobra (inaturalist.org/aville) Pastinya semua orang sudah mengenal ular kobra, ular ini punya penyebaran yang luas dan terkenal karena bisanya yang mematikan dan kemampuannya mengembangkan leher. Biasanya ular berbisa tinggi dan berbahaya ini akan mengembangkan lehernya saat merasa terancam dan terganggu. Bahkan beberapa spesies juga mampu menyemburkan bisanya, jelas San Diego Zoo Animals & Plants. Tak tanggung-tanggung bahkan ular ini mampu menyemburkan bisanya hingga jarak 2 meter, lho.
Ular kobra juga punya lebih dari 40 spesies yang tersebar di Afrika, Timur Tengah, sampai Asia Tenggara. Ukuran ular ini juga beragam, ada yang panjangnya hanya 1 meter namun ada juga yang mampu tumbuh hingga 3 meter. Reptil satu ini juga bisa ditemukan di berbagai habitat, hutan, gurun, padang rumput, rawa, area pertanian, area pemukiman, sampai perkotaan bisa ditinggali olehnya. Gigitan ular ini juga tak bisa diremehkan karena mampu membunuh manusia dewasa dalam hitungan jam.
2. Ular picung
Ular picung (inaturalist.org/resdwikelana) Sekilas ular yang berasal dari genus Rhabdophis ini memang terlihat biasa saja, namun ia punya dua pertahanan yang unik yang tidak dimiliki ular lain. Pertama, ia punya bisa yang disuntikan lewat taring dan kedua ia juga punya racun yang berada di bagian bawah kulit lehernya. Ada perbedaan dari dua zat berbahaya ini, bisanya diproduksi di kantung duvernoy sementara racunnya diproduksi di kantung nuchal, terang artikel di jurnal Journal of the Formosan Medical Association.
Racunnya juga unik karena didapatkan dari kodok beracun yang jadi makanan favoritnya. Tak cuma itu, ular picung juga mampu menyemprotkan racun tersebut dan biasanya ia akan mengarahkan semprotannya ke mata. Jika hal ini terjadi kamu harus membilas mata dengan air mengalir jika tak ingin terjadi hal buruk seperti kebutaan. Bisanya juga tak kalah mematikan karena dapat menyebabkan beberapa komplikasi serius seperti gagal ginjal.
3. Kadal bertanduk
Kadal bertanduk (inaturalist.org/dwhitec) Ular bukan satu-satunya reptil yang bisa menyemprotkan cairan dari tubuhnya karena ada satu reptil lain yang bisa melakukannya, yaitu kadal bertanduk. Kadal ini merupakan kadal sepanjang 9 cm dan berasal dari genus Phrynosoma. Namun berbeda dari ular yang menyemprotkan bisa atau racun kadal ini justru menyemprotkan darah. Dilansir Fishbio, kadal bertanduk mampu menyemprotkan darah dari matanya dan biasanya ia akan mengarahkan semprotan tersebut ke kepala predator, spesifiknya ke bagian mulut.
Semprotannya memang tidak berbahaya tapi hal itu cukup mengganggu dan membuat predator ketakutan sampai kabur. Jika semprotan tidak berhasil kadal bertanduk juga bisa mengembangkan tubuh atau berpura-pura mati. Bahkan jika semua strateginya tetap tidak berhasil predator akan kesulitan memakan kadal ini karena tubuhnya yang berduri. Kadal bertanduk sendiri dapat ditemukan di wilayah Amerika Tengah dan Amerika Utara. Gurun atau padang rumput di Meksiko dan Amerika Serikat jadi habitat alaminya.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Baca Juga: 5 Hewan yang Bisa Menggulung Diri, Membuat Predator Sulit Memakannya
4. Soa payung
Soa payung (inaturalist.org/jdobson) Chlamydosaurus kingii atau soa payung merupakan kadal yang dapat ditemukan di Australia dan Pulau Papua, jelas Animal Diversity Web. Nama payung yang disematkan pada kadal ini sendiri merujuk pada membran yang melingkari lehernya. Saat merasa terancam atau terpojok kadal ini akan melebarkan membran tersebut sehingga terlihat seperti payung. Sembari melebarkan membrannya soa payung juga akan menegakan kepala dan membuka mulut lebar-lebar, bahkan ia juga tak segan-segan menggigit, lho.
Walau tidak berbahaya tentunya gigitan dari kadal sepanjang 85 cm ini bukanlah pengalaman yang menyenangkan. Kadal ini sendiri merupakan hewan arboreal yang sangat suka memakan invertebrata dan mamalia kecil. Ia lebih sering ditemukan di pepohonan walau pada beberapa kesempatan juga bisa turun ke daratan untuk mencari mangsa, minum, atau berpindah tempat. Badannya juga ramping sehingga ia punya gerakan yang sangat cepat dan lincah.
5. Tokek
Tokek (inaturalist.org/pasteurng) Selain mampu menempel pada permukaan miring, tokek juga punya mekanisme pertahanan unik yang disebut autotomi. Mekanisme ini dilakukan dengan cara memutuskan ekor saat predator menangkapnya. Ekor yang putus biasanya masih bisa bergerak sehingga mampu mengalihkan perhatian predator. Saat perhatian predator sudah tertuju pada ekor barulah tokek akan kabur secepat kilat.
Tapi jangan khawatir ekor tersebut akan tumbuh kembali dalam kurun waktu sekitar satu bulan, terang laman PangoVet. Namun serangan predator bukan satu-satunya alasan tokek memutuskan ekornya. Beberapa penelitian membuktikan kalau stres, penyakit, sampai rundungan dari sesama tokek juga bisa membuat kadal ini memutuskan ekornya, lho. Bahkan sebenarnya memutuskan ekor adalah cara terakhir yang dilakukan tokek karena secara umum tokek akan kabur jika bertemu predator.