TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Penyakit yang Sering Menyerang Reptil

Parasit dan pola makan yang buruk bisa memicu penyakit

Kadal (inaturalist.org/andrzej_oleksa)

Intinya Sih...

  • Infeksi parasit sering menyerang reptil karena makanan kotor dan kandang tak terawat, menyebabkan gejala seperti penurunan nafsu makan dan gangguan pencernaan.
  • Abses di tubuh reptil bisa menyebabkan diare, rasa sakit, anoreksia, hingga kematian, sehingga perlu dihilangkan dengan operasi oleh dokter hewan.
  • Reptil juga dapat mengalami stres yang ekstrim, memengaruhi kebiasaan dan penampilan mereka, namun dapat dicegah dengan pemeriksaan rutin dan kenyamanan yang baik.

Penyakit tidak hanya menyerang manusia, makhluk hidup lain seperti tanaman dan hewan juga tak luput dari hal ini. Salah satunya reptil, walau terlihat kuat dan garang namun hewan melata tersebut juga rentan terhadap berbagai penyakit. Penyakit-penyakit ini bisa datang karena berbagai hal mulai dari parasit, perubahan suhu, stres, sampai pola makan yang tidak teratur. Penyakit yang menyerang reptil juga jauh berbeda dengan penyakit yang ada pada manusia, walau keduanya sama-sama berbahaya. Untuk itu artikel ini akan membahas beberapa penyakit pada reptil supaya kamu yang memelihara hewan bersisik ini bisa mengatasi dan mengantisipasinya.

1. Infeksi parasit

Berbagai reptil bisa terkena infeksi parasit (inaturalist.org/laurent_h)

Infeksi parasit jadi salah satu penyakit yang paling banyak menyerang reptil, biasanya hal ini terjadi karena makanan yang kotor dan kandang yang tidak terawat. Parahnya lagi parasit bisa menular jadi kamu tidak boleh menyatukan hewan yang terinfeksi dengan hewan lain. Dilansir PetMD, terdapat berbagai jenis parasit yang bisa menginfeksi reptil, seperti cacing tambang, cacing kremi, entamoeba, flagellate, dan coccidia.

Reptil yang terkena infeksi parasit juga menunjukan beberapa gejala, yaitu menurunnya nafsu makan, penurunan berat badan, sering muntah, dan mengalami gangguan pencernaan. Jika hal ini terjadi sebenarnya kamu bisa melakukan beberapa hal, seperti mengobatinya secara mandiri sampai membawanya ke dokter hewan. Jangan lupa saat reptil peliharaanmu sembuh kamu harus selalu mengecek makanannya dan membersihkan kandangnya secara rutin.

2. Abses

Abses sering menyerang mulut reptil (inaturalist.org/neymark)

Laman Cleveland Clinic menerangkan kalau abses merupakan kantung kecil di tubuh yang berisikan nanah. Abses bisa muncul di berbagai bagian tubuh, mulai dari kulit, mulut, gusi, sampai di dalam organ. Biasanya daerah yang terkena abses akan memunculkan pembengkakan dan terasa sakit saat disentuh. Penyakit ini sendiri disebabkan oleh sel darah putih yang menggumpal di satu tempat dan akhirnya menumpuk.

Abses juga cukup berbahaya karena bisa menyebabkan diare, rasa sakit yang luar biasa, anorexia, hilangnya nafsu makan, sampai kematian. Karenanya jika reptilmu terkena abses kamu harus segera mengobatinya. Abses hanya bisa dihilangkan dengan cara operasi, prosedurnya dilakukan dengan merobek daerah yang bengkak dan mengeluarkan semua isinya. Karena cukup sulit kamu tak boleh melakukannya sendiri dan biarkan dokter hewan profesional yang menangani hal ini.

3. Stres

Reptil rentan terkena stres (inaturalist.org/caesar)

Manusia bukan satu-satunya makhluk yang bisa mengalami depresi atau stres, nyatanya berbagai hewan seperti reptil juga bisa, lho. Bahkan stres yang dialami reptil bisa dibilang cukup ekstrim karena mampu memengaruhi kebiasaan sampai penampilan. Dilansir Melissa Kaplan's Herp Care Collection, reptil yang stres berat bisa mengalami perubahan warna, kehilangan nafsu makan, lebih sering bersembunyi, menjadi lebih agresif, sampai tiba-tiba mati.

Tentunya tiap spesies punya gejala stres yang berbeda, sebagai contoh ada reptil yang jadi pendiam saat stres namun ada juga yang malah menjadi agresif. Tapi tenang saja, sebelum gejala stres terjadi kamu bisa mencegahnya, kok. Pertama, cek kandang reptilmu, cek suhunya, cek kebersihannya, sampai cek kenyamanannya. Kedua, cek makanan reptilmu, pastikan makanannya cocok dan bersih. Terakhir, kamu tidak boleh terlalu sering menyentuh reptilmu karena bisa membuatnya tidak nyaman dan berakhir dengan stres.

Baca Juga: 4 Fakta Radiated Tortoise, Reptil Endemik dari Madagaskar

4. Pembusukan mulut

Pembusukan mulut sering menyerang bearded dragon (inaturalist.org/mitchthorburn)

Seperti namanya, pembusukan mulut atau mouth rot merupakan penyakit di mana mulut reptil mengalami pembusukan yang biasanya disebabkan oleh bakteri, virus, dan jamur. Jika hal ini terjadi biasanya akan terlihat jaringan yang rusak, nanah yang keluar dari mulut, dan mulut yang meradang, terang Dakota Hills Veterinary Clinic. Hal tersebut juga sering disertai dengan menurunnya nafsu makan, karenanya jika gejala tersebut terjadi kamu harus membawa reptil peliharaanmu ke dokter hewan.

Secara umum, pembusukan mulut sangat sering menyerang kadal seperti iguana, biawak, dan bearded dragon. Terkadang penyebaran penyakit ini juga tak bisa diprediksi karena mampu menyebar lewat berbagai hal seperti makanan dan kontak dengan reptil lain. Yang jelas kebersihan makanan dan kandang harus sangat diperhatikan jika tak mau penyakit ini menyerang kadal kesayanganmu.

Verified Writer

Arzha Ali Rahmat

Mahasiswa Unnes yang suka ular.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya