TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Ngengat Lobster, Bentuk Larvanya seperti Krustasea

Larva ngengat lobster punya warna cokelat dan kaki panjang

Ngengat lobster (inaturalist.org/Sharp Spoods)

Ada banyak hewan yang diberi nama berdasarkan hewan dan salah satu diantaranya dalah Stauropus fagi atau ngengat lobster. Nama lobster yang dimiliki serangga ini merujuk pada bentuk larva atau ulatnya yang menyerupai krustasea tersebut. Bentuk tubuhnya sampai warnanya sangat mirip dengan lobster. Bentuk tubuh demikian juga bukan hiasan belaka karena berguna untuk mengusir dan menakut-nakuti predator.

Namun tak hanya ulatnya, individu dewasa ngengat lobster juga punya banyak keunikan dan sangat menarik untuk dibahas. Keunikannya hadir dalam berbagai hal, baik dari ukuran, warna, corak, wilayah penyebarannya, habitat, kebiasaan, hingga ciri fisiknya. Oleh karena itu, mari simak selengkapnya fakta unik tentang ngengat lobster lebih dalam melalui artikel berikut ini, yuk!

1. Larvanya punya bentuk seperti krustasea

Ngengat lobster (inaturalist.org/Paolo Mazzei)

Jika nama ngengat lain terinspirasi dari bentuk individu dewasanya, maka yang terjadi pada ngengat lobster kebalikannya. Laman iNaturalist menerangkan kalau nama ngengat lobster diambil dari bentuk larva atau ulatnya yang sangat mirip dengan lobster atau krustasea. Hal ini bisa terlihat dari bentuk kakinya, kepalanya, abdomennya, sampai bagian belakang tubuhnya. Bahkan warna cokelat dan kemerahan yang dimiliki larva ngengat ini juga serupa dengan lobster dan krustasea.

Ia punya tubuh yang panjang namun berisi, bagian belakang tubuhnya besar, dan ia juga punya kaki palsu yang panjang di bagian depan tubuhnya. Struktur seperti duri juga dapat terlihat di punggung larva hewan ini. Bentuk tubuh demikian memberikan ilusi kalau tubuhnya ditumbuhi armor keras layaknya krustasea seperti lobster. Tentunya bentuk tubuh unik tersebut bukanlah hiasan semata melainkan juga digunakan untuk menakut-nakuti predator dan berkamuflase.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Madi Injap, si Pemalu yang Sangat Berisik!

2. Punya bentang sayap antara 45 sampai 60 mm

Ngengat lobster (inaturalist.org/diegoreggianti)

Dilansir UKMoths, ngengat lobster punya bentang sayap yang tidak bisa dibilang kecil, yaitu sekitar 45 sampai 60 mm atau 4,5 sampai 6 cm. Warna dan corak yang dimiliki ngengat dewasa juga tak jauh berbeda dari larvanya. Warna cokelat, putih, dan abu-abu dapat terlihat di sayap, kepala, abdomen, kaki, dan perut ngengat dewasa. Tubuhnya juga diselimuti bulu-bulu halus. Perpaduan warna dan bulu-bulu halus tersebut juga sangat berguna karena membantu ngengat dewasa untuk berkamuflase di bebatuan atau pepohonan dan membuat predator sulit mengenalinya khususnya pada malam hari.

3. Menghuni daerah bersuhu dingin seperti Benua Eropa

Ngengat lobster (inaturalist.org/Poerli Won)

Secara umum ngengat lobster dapat ditemukan di derah yang memiliki suhu dingin seperti daerah paleartik. Penyebarannya sendiri mencakup beberapa wilayah, seperti Inggris, Spanyol, Korea Selatan, Swiss, dan Siberia, terang GBIF. Daerah berkayu seperti hutan dan kebun jadi tempat kesukaannya walau dapat beberapa kesempatan ia juga dapat ditemukan di daerah padat penduduk seperti taman atau halaman belakang rumah.

Sebenarnya habitat larva ngengat ini tak jauh berbeda dari individu dewasa, namun larvanya lebih suka tinggal tempat yang gelap dan lembab. Pemilihan tempat gelap dan lembab bukan tanpa alasan karena tempat gelap dan lembab menyediakan banyak pasokan makanan dan tempat persembunyian yang sempurna. Beberapa tanaman seperti willow kambing, blackthorn, dan common dogwood jadi makanan kesukaan larva ngengat lobster.

4. Ngengat ini dideskripsikan oleh biologis terkenal bernama Carl Linnaeus

Ngengat lobster (inaturalist.org/Andrey Ponomarev)

Ngengat lobster sendiri dideskripsikan oleh Carl Linnaeus dalam bukunya yang berjudul 10th edition of Systema Naturae. Carl Linnaeus sendiri bukanlah orang sembarangan, ia merupakan salah satu biologis dan naturalis paling terkenal dan paling berpengaruh pada masanya. Bahkan namanya terus dikenal hingga kini dan ia sudah memberikan banyak kontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan.

Dilansir Britannica, Carl Linnaeus lahir pada 23 Mei 1707 di Swedia dan wafat pada 10 Januari 1778. Selama hidup Carl Linnaeus sudah menyumbang banyak penemuan, salah satu yang paling terkenal adalah pengelompokan atau taksonomi makhluk hidup yang masih dipakai sampai sekarang. Ia juga sudah meneliti, menemukan, dan mendeskripsikan berbagai spesies hewan dan tumbuhan. Berkat Carl Linnaeus kita bisa mengelompokan dan mendeskriprsikan berbagai spesies makhluk hidup mau itu yang berukuran besar sampai yang tidak biasa seperti ngengat lobster.

5. Burung dan laba-laba jadi predator utamanya

Ngengat lobster (inaturalist.org/Andrey Ponomarev)

Dilansir Picture Insect, ngengat ini punya beberapa predator dan uniknya larva dan ngengat dewasa punya predator yang berbeda. Burung, mamalia kecil, dan serangga karnivor jadi predator utama individu muda atau larva ngengat lobster. Sementara itu ngengat dewasa jadi incaran burung, laba-laba, dan kelelawar. Perbedaan predator ini tidak mengherankan mengingat larva dan ngengat dewasa punya habitat dan kebiasaan yang cukup berbeda.

Untuk menghalau predator-predator tersebut larva dan ngengat dewasa juga punya strateginya masing-masing. Umumnya ngengat dewasa akan berkamuflase dan berdiam diri di bebatuan atau pepohonan supaya tidak terlihat. Ia juga bisa terbang untuk menghindari predator. Di lain sisi larva ngengat lobster akan menegakan tubuhnya dan berpura-pura menjadi ranting pohon supaya predator tidak tertarik dengannya. Ia juga bisa mengintimidasi dengan cara menunjukan kaki palsunya yang panjang agar predator takut.

Salah satu yang paling unik dari ngengat lobster adalah perawakan ulatnya yang menyerupai krustasea layaknya lobster. Namun, tak hanya itu, sebenarnya ngengat ini juga punya segudang keunikan lain, kok. Penemuannya, predatornya, strategi pertahanannya, sampai kebiasaannya sangat unik dan menarik untuk dibahas. Ngengat ini juga hanya menghuni daerah dingin karenanya jangan berharap bisa menemukannya di Indonesia. Serangga satu ini membuktikan kalau keunikan dapat hadir dimana saja bahkan di hewan kecil sekalipun.

Baca Juga: 5 Serangga Pemakan Nektar, Sering Ditemukan Menempel pada Bunga

Verified Writer

Arzha Ali Rahmat

Mahasiswa Unnes yang suka ular.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya