Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Anaconda merupakan ular tidak berbisa yang menyandang gelar ular terbesar di dunia. Ia juga mudah dikenali dari tubuhnya yang besar dan kebiasaannya menyelam di sungai. Tapi ternyata ular ini tak hanya punya satu spesies, lho. Setidaknya terdapat lima spesies anaconda yang tersebar di Amerika Selatan, mereka adalah Eunectes akayima, Eunectes murinus, Eunectes beniensis, Eunectes deschauenseei, dan Eunectes notaeus.
Masing-masing bisa dibedakan dari penyebaran, ciri fisik, dan ukurannya. Supaya kamu lebih mengenal mereka kali ini kita akan mengulik secara mendalam mengenai kelima spesies anaconda tersebut.
1. Anaconda hijau utara
Anaconda hijau utara (commons.wikimedia.org/Fernando Flores) Eunectes akayima atau anaconda hijau utara merupakan spesies yang baru ditemukan pada tahun 2024 ini. Seperti namanya, ular berwarna hijau ini menghuni Benua Amerika Selatan bagian utara. Beberapa negara seperti Venezuela, Guyana Prancis, Suriname, Ekuador, and Trinidad jadi habitat alami ular ini, terang artikel di jurnal diversity. Namun para ahli juga berpendapat kalau bisa saja habitatnya lebih luas hingga mencapai Peru dan Brazil.
Ciri fisiknya juga sangat mirip dengan anaconda hijau, namun secara genetik keduanya berbeda dan diperkirakan sudah berpisah selama puluhan juta tahun. Sayangnya walau termasuk spesies yang baru ditemukan populasi anaconda hijau utara sangat terancam. Hal tersebut kemungkinan dipengaruhi oleh penyebarannya yang sempit dan adanya persaingan dengan spesies lain.
2. Anaconda hijau
Anaconda hijau (inaturalist.org/johnlenagan) Anaconda hijau atau Eunectes murinus menjadi spesies anaconda yang paling terkenal dan paling sering tampil di layar kaca. Hal ini masuk akal mengingat statusnya sebagai ular terbesar di dunia saat ini. Tak tanggung-tanggung, ular yang masuk famili Boidae ini mampu tumbuh sepanjang 9 meter dengan bobot sekitar 250 kg, terang Britannica. Dengan ukuran raksasanya tersebut ia punya lilitan super kuat dan mampu memangsa ikan, burung, kaiman, rusa, kapibara, sampai jaguar.
Ia juga mudah dibedakan dari spesies lain karena punya tubuh besar, tutul hitam di tubuh, tubuh berwarna hijau dan dihiasi sedikit warna kuning, serta garis jingga di sekitar mata. Penyebarannya sendiri terfokus di dua daerah, yaitu daerah Sungai Amazon dan Sungai Orinoko. Sebagai ular semi akuatik anaconda hijau lebih sering berdiam diri di dasar sungai atau danau sembari menunggu mangsa lewat. Biasanya ia hanya akan keluar untuk berpindah tempat atau melahirkan.
Baca Juga: 7 Hewan yang Bisa Mengalahkan Anaconda, Kuat dan Berani!
3. Anaconda tutul hitam
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Anaconda tutul hitam (inaturalist.org/vincentpremel) Jika dibandingkan spesies anaconda lain, ular ini punya ukuran yang jauh lebih kecil. Dilansir Animalia, Eunectes deschauenseei atau anaconda tutul hitam hanya bisa tumbuh sepanjang 2,3 meter. Penyebarannya juga sangat sempit karena hanya menghuni dua daerah, yaitu Guyana Prancis dan Brazil. Walau terbilang kecil tapi ular ini punya kebiasaan semi akuatik yang sama seperti kerabat-kerabatnya. Ia lebih sering berdiam di dasar sungai dan hanya keluar di keadaan tertentu.
Seperti namanya, ular yang hidup di dataran rendah ini memiliki tutul-tutul berwarna hitam di seluruh tubuhnya. Corak tutul ini terbilang besar dan menyebar dari kepala, punggung, samping tubuh, sampai ekor. Selain tutul hitam, tubuh ular ini juga dihiasi tiga warna yang tidak terlalu mencolok, yaitu hijau, kecokelatan, dan kekuningan. Perpaduan warna dan corak tersebut membantu anaconda tutul hitam untuk berkamuflase di rawa dan savana.
4. Anaconda bolivia
Anaconda bolivia (inaturalist.org/mykeclarkson) Dilansir The Reptile Database, ular dengan panjang maksimal 4,4 meter ini merupakan hewan endemik Bolivia. Ia hanya bisa ditemukan di dua daerah, yaitu Beni dan Pando serta menghuni rawa, daerah lembab, dan daerah berlumpur. Karenanya untuk bisa hidup di daerah tersebut ular dengan nama ilmiah Eunectes beniensis ini punya tubuh yang warnanya cenderung gelap seperti kehitaman dan hijau tua.
Awalnya para ahli mengira kalau anaconda bolivia merupakan hibridasi dari anaconda hijau dan anconda kuning karena ciri fisiknya. Namun setelah dilakukan penelitian akhirnya ditemukan fakta kalau ia termasuk spesies yang berbeda dari dua ular tersebut. Makanannya juga tak jauh berbeda dari spesies lain, yaitu ikan, kaiman, dan terkadang juga memakan hewan ternak seperti ayam.