TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal 9 Kategori Konservasi Hewan, Berguna untuk Mendata Populasi!

Kategori konservasi hewan dikeluarkan oleh IUCN Red List

Kucing pasir, salah satu hewan yang masuk kategori least concern (commons.wikimedia.org/ErRu)

Ada banyak hewan di muka bumi, setiap spesies hewan juga punya fungsi dan populasi yang berbeda. Ada hewan yang populasinya masih terjaga sampai hewan yang populasinya terus menurun dan terancam punah. Karenanya pendataan dan konservasi perlu dilakukan untuk menjaga populasi hewan supaya terus stabil.

Salah satu badan atau organisasi yang melakukan pendataan populasi hewan adalah IUCN Red List. IUCN Red List adalah badan yang melakukan pendataan populasi hewan, tumbuhan dan fungi secara internasional. Data yang mereka kumpulkan dibagi menjadi sembilan kategori, yaitu not evaluated, data deficient, least concern, near threatened, vulnerable, endangered, critically endangered, extinct in the wild, dan extinct. Data tersebut dapat dijadikan acuan dalam melakukan upaya konservasi bagi suatu negara atau badan lain. Artikel ini akan mengupas tuntas mengenai semua kategori atau status konservasi tersebut.

1. Not evaluated

Babi adalah hewan dengan kategori not evaluated (commons.wikimedia.org/kallerna)

Not evaluated adalah spesies hewan yang belum didata oleh IUCN Red List. Hewan yang masuk kategori ini belum tercatat di situs resmi mereka. Dilansir Animalia, beberapa hewan yang masuk kategori ini adalah dingo (Canis dingo), kambing domestik (Ovis aries), llama (Lama glama), dan babi domestik (Sus scrofa domesticus).

Melimpahnya spesies hewan di dunia membuat IUCN Red List belum sanggup untuk mendata semuanya. Namun dengan berkembangnya ilmu pengetahuan IUCN Red List diharapkan mampu melakukan pendataan dengan lebih merata di masa depan.

2. Data deficient

Hiu kepala banteng masuk dalam kategori data deficient (commons.wikimedia.org/Ed Bierman)

Hewan di kategori ini adalah hewan yang datanya kurang. Data tentang spesies di kategori ini sudah tersedia cukup baik, namun datanya belum cukup untuk mengkategorikan spesies tersebut ke kategori lain. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk menentukan apakah populasi spesies di kategori ini sudah terancam punah atau belum.

Karena ketidakjelasan data yang ada diperkirakan setengah spesies di kategori ini punya risiko terancam punah yang cukup tinggi, terang GBIF. Beberapa spesies yang masuk kategori ini adalah ghost gecko (Hemidactylus lemurinus) dan savage's earth snake (Geophis downsi).

3. Least concern

Ular bangkai laut jadi hewan yang masuk kategori least concern (commons.wikimedia.org/Rushenb)

Least concern atau LC merupakan kategori hijau. Artinya spesies dalam kategori ini tidak terancam punah dan populasinya masih berlimpah, terang Britannica. Hewan yang masuk kategori ini biasanya merupakan hewan yang sering dijumpai oleh manusia entah di hutan, kebun, sawah, sampai wilayah pemukiman. Ular bangkai laut (Trimeresurus albolabris), sanca kembang (Malayopython reticulatus) dan ikan gabus (Channa striata) jadi beberapa hewan yang masuk kategori LC.

4. Near threatened

Penguin kaisar, salah satu hewan yang berstatus near threatened (commons.wikimedia.org/Christopher Michel)

Dilansir Our World in Data kategori ini menjadi kategori yang rawan. Spesies yang dikategorikan sebagai near threatened punya risiko menjadi populasi terancam punah jika populasinya terus menurun. Spesies di kategori ini populasinya masih cukup banyak, namun upaya konservasi perlu dilakukan supaya populasinya tidak terus menurun. Beberapa hewan dalam kategori ini adalah ular koros (Ptyas korros), sanca bola (Python regius), sotong raksasa australia (Sepia apama), dan hiu macan (Galeocerdo cuvier).

5. Vulnerable

Armadillo raksasa adalah hewan yang berstatus vulnerable (commons.wikimedia.org/Guillaume Delaitre)

Kategori ini menjadi kategori yang mulai mengkhawatirkan. Sesuai namanya, yaitu vulnerable atau rentan spesies dalam kategori ini adalah spesies yang rentan terancam punah. Sanca bodo (Python bivittatus), kobra tiongkok (Naja atra), hiu sirip hitam (Charcarhinus limbatus), dan hiu banteng (Charcarhinus leucas) jadi beberapa hewan yang dikategorikan sebagai vulnerable.

Hewan yang masuk kategori ini biasanya sudah menjadi hewan yang dilindungi di suatu negara. Di beberapa daerah populasi hewan-hewan di kategori ini memang cukup melimpah, namun mereka mengalami penurunan populasi yang cukup drastis.

6. Endangered

Hiu paus adalah hewan yang berstatus endangered (commons.wikimedia.org/Matthew T Rader)

Hiu paus (Rhicodon typus), gajah asia (Elephas maximus) dan banteng (Bos javanicus) adalah beberapa hewan yang masuk kategori endangered. Hewan-hewan di kategori ini punya populasi yang memprihatinkan.

Ada dua hal utama yang mengancam populasi mereka, seperti kerusakan habitat dan adanya variasi genetik, terang National Geographic. Aktivitas manusia seperti menebang hutan dan melakukan perburuan liar juga turut mengancam populasi hewan-hewan di kategori ini. Hal tersebut membuat populasi hewan semakin menurun dari tahun ke tahun.

7. Critically endangered

Aligator tiongkok jadi hewan yang berstatus critically endangered (commons.wikimedia.org/Stolz, Gary M)

Kategori ini jadi kategori yang sangat memprihantinkan, hewan-hewan yang dikategorikan sebagai critically endangered sudah sangat terancam. Jika tidak dilakukan upaya konservasi dengan ketat mereka bisa punah kapan saja. Kura-kura hutan arakan (Heosemys depressa), macan tutul amur (Panthera pardus orientalis) dan badak hitam (Diceros bicornis) jadi beberapa hewan yang masuk kategori ini.

Bahkan beberapa spesies seperti badak jawa dan badak sumatra punya populasi yang tidak lebih dari 100 ekor, terang International Rhino Foundation. Untungnya banyak negara sudah melakukan upaya konservasi dengan baik sehingga perlahan populasi hewan-hewan di kategori ini menjadi stabil.

8. Extinct in the wild

Katak wyoming merupakan katak yang sudah punah di alam (commons.wikimedia.org/Sara Armstrong)

Kamu tidak akan bisa menemukan hewan-hewan yang masuk kategori ini di alam liar. Namun kamu masih bisa melihatnya di tempat lain seperti penangkaran atau kebun binatang. Untuk mencegah kepunahan secara keseluruhan semua spesies di kategori ini dijaga dengan sangat ketat.

Aktivitas, pola makan sampai pola berkembang biaknya sangat dijaga dan di observasi. Dilansir Mongabay, setidaknya terdapat 33 spesies yang masuk kategori extinct in the wild atau punah di alam liar. Beberapa spesies tersebut adalah golden skiffia (Skiffia francesae), banded allotoca (Allotoca goslinei) dan spix's macaw (Cyanopsitta spixii).

Verified Writer

Arzha Ali Rahmat

Mahasiswa Unnes yang suka ular.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya