TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Famili Ular Paling Terkenal, Masing-Masing Punya Keunikan Tersendiri

Kelima famili ini dapat ditemukan di Indonesia!

Sanca berkepala hitam, ular dari famili Pythonidae (commons.wikimedia.org/djambalawa)

Intinya Sih...

  • Pythonidae, famili ular sanca atau ular piton, memiliki sekitar 40 spesies yang tersebar di seluruh dunia. Beberapa spesies berukuran sangat besar, seperti Malayopython reticulatus yang panjangnya bisa mencapai 10 meter.
  • Viperidae atau ular viper mudah dikenali dengan kepala segitiga dan taringnya yang panjang. Ular-ular dari famili ini cukup berbahaya karena punya bisa mematikan.
  • Elapidae terkenal karena punya bisa mematikan dan bentuk tubuh yang ramping serta panjang. Famili ini juga memiliki spesies dengan ukuran yang sangat bervariasi.

Famili atau family merupakan takson yang ada pada taksonomi atau klasifikasi makhluk hidup, famili sendiri berada di atas genus dan di bawah ordo. Artinya famili dalam makhluk hidup mencakup beberapa genus dan spesies. Tiap makhluk hidup entah itu reptil, dinosaurus, ikan, atau primata juga punya klasifikasi famili yang berbeda. Selain itu tiap famili juga punya keunikan dan perbedaan dari famili lain.

Biasanya ciri fisik, genom, kebiasaan, morfologi, dan sistem reproduksi jadi beberapa hal yang jadi perbedaan antara satu famili dengan famili yang lain. Hal ini tentunya juga berlaku pada ular di mana tiap famili ular punya ciri khas yang membedakannya dengan famili lain. Sebagai contoh semua ular dari famili Boidae bereproduksi dengan cara ovovivipar. Supaya kamu lebih mengenal famili ular yang yang ada di dunia artikel ini akan membahas lima famili yang paling terkenal. Bahkan bisa jadi kamu sudah pernah mendengar beberapa diantaranya!

1. Pythonidae

Sanca children, ular yang berasal dari famili Pythonidae (commons.wikimedia.org/Matt)

Ular dari famili ini dikenal dengan nama ular sanca atau ular piton dan punya sekitar 40 spesies yang tersebar di seluruh dunia. Dilansir Britannica, beberapa spesies juga berukuran sangat besar, seperti contoh Malayopython reticulatus (sanca kembang) yang panjangnya bisa mencapai 10 meter. Famili ini juga dibagi menjadi dua jenis, yaitu piton dunia lama yang berasal dari bumi bagian timur dan piton dunia baru dari bumi bagian barat. Ular piton juga bisa hidup di berbagai habitat, mulai dari hutan, persawahan, area pemukiman, pepohonan, pegunungan, padang rumput, bahkan gurun.

Kamu bisa mengenali famili ini dari beberapa ciri, seperti badannya yang besar dan panjang, badannya yang berotot, giginya yang besar dan tajam, serta ketidakhadiran kantung bisa di tubuhnya. Namun walau tidak berbisa beberapa ular piton cukup berbahaya dikarenakan giginya yang besar dan lilitannya yang kuat. Beberapa spesies ular piton yang terkenal adalah Python molurus (sanca batu india), M. reticulatus (sanca kembang), Morelia viridis (sanca pohon hijau), dan Python regius (sanca bola).

2. Viperidae

Viper bertanduk arab, ular yang berasal dari famili Viperidae (commons.wikimedia.org/Broobas)

Viperidae atau ular viper mungkin jadi salah satu famili yang paling mudah dikenali, kepala segitiga dan taringnya yang panjang menjadi ciri khas famili ini. Tak cuma itu, taringnya juga melengkung dan dapat ditekuk ke dalam saat mulutnya tertutup, terang ScienceDirect. Ular-ular dari famili ini juga cukup berbahaya karena punya bisa yang mematikan. Bahkan beberapa spesies punya kandungan bisa yang sanggup membunuh manusia dalam hitungan jam.

Ular viper punya tiga subfamili, yaitu Viperinae, Crotalinae, dan Azemiopinae, namun Viperinae dan Crotalinae jadi subfamili terbesar. Saking besarnya sekitar 90% spesies ular viper diklasifikasikan ke dalam dua subfamili tersebut. Walau terkenal akan bisanya yang mematikan namun kebanyakan ular viper punya badan yang kecil dan pendek, lho. Panjang rata-rata ular viper ada di angka 1 sampai 2 meter dengan spesies terpanjang, yaitu Lachesis muta punya panjang yang mencapai 4,5 meter. Ukuran tersebut terbilang pendek jika dibandingkan famili lain seperti Pythonidae, Boidae, dan Elapidae.

3. Elapidae

Kobra andaman, ular yang berasal dari famili Elapidae (commons.wikimedia.org/Moinudheen)

Kobra, mamba hitam, ular laut, dan king cobra merupakan ular-ular yang berasal dari famili Elapidae. Mereka sangat terkenal karena punya bisa yang mematikan dan taring proteroglypha kecil di mulutnya, terang iNaturalist. Namun jangan remehkan taring kecilnya, ular-ular Elapidae punya reputasi sebagai ular dengan kandungan bisa paling mematikan di dunia. Elapidae juga punya bentuk tubuh yang khas, yaitu badan yang ramping, panjang, namun berotot. Dengan bentuk tubuh demikian ia mampu bergerak dengan cepat, lincah, dan bisa memakan apapun.

Ukuran ular Elapidae juga sangat bervariasi, ada spesies yang panjangnya mencapai 5,4 meter namun ada juga spesies yang panjangnya hanya sekitar 50 cm. Ular-ular Elapidae dapat ditemukan hampir di seluruh dunia. Namun secara umum mereka sangat melimpah di bumi bagian selatan seperti Australia, Amerika Selatan, Afrika, dan Asia Tenggara. Selain itu, beberapa spesies Elapidae seperti Ophiophagus hannah merupakan ular ophiophagy yang artinya ia suka memakan spesies ular lain.

Baca Juga: 7 Jenis Kadal Tanpa Kaki, Sekilas Mirip Ular

4. Boidae

Anaconda hijau, ular yang berasal dari famili Boidae (commons.wikimedia.org/MKAMPIS)

Dilansir ThoughtCo, Boidae adalah famili ular tidak berbisa yang berisikan 36 spesies ular. Mereka bisa ditemukan hampir di seluruh dunia, mulai dari Amerika Utara, Amerika Selatan, Afrika, Madagaskar, Eropa, Asia, dan Kepulauan Pasifik. Sama seperti Pythonidae, Boidae juga berisi ular-ular berukuran raksasa. Bahkan spesies ular terbesar saat ini, yaitu anaconda hijau merupakan ular dari famili ini, lho. Ular berwarna hijau dari Amerika Selatan tersebut dapat tumbuh hingga panjang 9 meter dan berat mencapai 249 kg.

Boidae juga unik karena para ahli menganggap kalau famili ini merupakan salah satu famili ular primitif. Mereka mempunyai rahang bawah yang kaku dan tulang panggul yang merupakan peninggalan nenek moyang. Tulang panggul tersebut tidak berguna dan dikategorikan sebagai organ vestigial, tulang panggul itu juga sedikit menonjol di luar kulit sehingga terlihat seperti dua kaki kecil. Boidae juga sangat mirip dengan Pythonidae sehingga banyak orang yang sulit membedakannya. Namun ada satu perbedaan mencolok antara keduanya, Pythonidae berkembang biak secara ovipar sementara Boidae berkembang biak secara ovovivipar.

Verified Writer

Arzha Ali Rahmat

Mahasiswa Unnes yang suka ular.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya