TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Unik Ular Kisik, Mengeluarkan Bau Busuk saat Disentuh

Mengeluarkan bau busuk jadi strategi pertahanan ular ini

Ular kisik (inaturalist.org/Muhammad Al Fatih)

Bisa dibilang ular merupakan salah satu sahabat petani karena berkontribusi dalam membasmi hama seperti tikus, burung, dan serangga. Reptil tak berkaki ini juga menghuni berbagai tempat, mulai dari hutan, kebun, sampai sawah. Tiap spesies punya gaya hidup, corak, ukuran, dan makanan yang bervariasi. Nah, di antara banyaknya ular yang sering dijumpai di sawah, Xenochrophis vittatus atau ular kisik jadi salah satunya.

Ular kisik sendiri paling sering terlihat di sawah dan dengan tubuh kecilnya ia dengan mudah bisa berenang dan bergerak dengan lincah diantara padi dan rerumputan. Ia juga mudah dikenali dari garis hitam dan cokelat yang melintang di seluruh tubuh. Walau tidak berbahaya namun reptil ini cukup ditakuti dan membuat geli banyak orang. Namun, jangan salah, dibalik ukurannya yang kecil dan ketidakhadiran bisa di tubuhnya ternyata ular kisik juga punya banyak fakta unik, lho.

1. Saat merasa terancam ular kisik akan mengeluarkan bau busuk

Ular kisik (inaturalist.org/Max Tibby)

Dilansir Clinical Toxinology Recourses, ular kisik termasuk ular yang pasif, pemalu, dan bahkan sangat jarang menggigit. Jika bertemu dengan manusia atau predator naluri alami ular ini akan mendorongnya untuk kabur atau bersembunyi di tempat-tempat sempit dan gelap. Namun walau begitu ular ini tidak benar-benar lemah karena sejatinya ia punya satu strategi pertahanan yang cukup efektif.

Bukan gigi yang tajam, bisa mematikan, kamuflase yang sempurna, atau lilitan yang sangat kuat. Justru ular ini akan mengeluarkan bau tidak sedap saat merasa terancam, khususnya saat disentuh. Bau yang ia keluarkan mirip dengan bau kotoran yang mana bau ini akan membuat predator tidak nyaman dan meninggalkannya. Bau tersebut sama sekali tidak berbahaya, namun jika terkena kulit baunya bisa bertahan cukup lama. Cara satu-satunya untuk menghilangkan bau tak sedap tersebut adalah dengan mencucinya sampai bersih dengan sabun.

2. Tidak bisa memanjat pohon dan sering ditemukan di daerah lembab

Ular kisik (inaturalist.org/oldman19510)

Laman Animalia menjelaskan kalau ular kisik adalah ular semi akuatik yang sering berada di area lembab. Habitat utamanya mencakup hutan, sawah, pinggir sungai, danau, rawa, kolam, dan area pertanian. Ia menghuni daerah tropis di Asia Tenggara, seperti Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Populasinya sendiri sangat melimpah di Pulau Jawa dan setidaknya kamu pasti pernah bertemu ular ini walau hanya sekali.

Sebagai ular semi akuatik ular kisik merupakan perenang ulung yang bisa berenang dengan lincah dan cepat. Mau itu di sungai berair jernih, di danau yang keruh, sampai di sawah yang berlumpur semuanya dapat ia lewati. Namun karena sangat ahli berenang ular kisik harus mengorbankan kemampuan memanjatnya. Tubuhnya yang tidak terlalu panjang, ototnya yang tidak terlalu kuat, dan ekornya yang pendek membuatnya hampir tidak bisa memanjat. Misalpun bisa ia hanya sanggup memanjat rerumputan atau tanaman pendek, ia sama sekali tidak bisa memanjat pohon.

Baca Juga: 5 Bahaya Ular Piton bagi Manusia, Jangan Disepelekan!

3. Punya tubuh bergaris berukuran kecil

Ular kisik (inaturalist.org/Diki Muhamad Chaidir)

Panjang maksimal ular kisik hanya berkisar antara 50 sampai 70 cm dan hal ini cukup kecil jika dibandingkan ular lain di habitatnya. Karenanya ia tidak jarang jadi santapan utama berbagai predator, seperti elang, burung hantu, kucing hutan, serangga air, biawak, sampai ular lain yang lebih besar. Walau begitu di beberapa kesempatan ular kisik bisa memanfaatkan tubuh kecilnya untuk masuk ke daerah sempit, seperti lubang, sela-sela batu, atau semak-semak.

Walau kecil tapi ular ini ternyata mudah dikenali, kok. Salah satu ciri khasnya adalah garis panjang berwarna cokelat keemasan dan garis hitam yang melintang dari leher sampai ekornya. Bagian bawah tubuhnya berwarna putih dengan loreng-loreng hitam yang sangat banyak. Kepalanya kecil dengan bagian atas berwarna hitam dan bagian samping berwarna putih yang dihiasi loreng hitam. Terakhir, tubuhnya ramping dan punya sisik berlunas yang membuat tekstur sisiknya menjadi cukup kasar.

4. Kodok dan katak jadi makanan utamanya

Ular kisik (inaturalist.org/Samuel GUIRAUDOU)

Laman Ecologyasia menjelaskan kalau makanan ular kisik mencakup hewan-hewan kecil seperti ikan, kodok, dan katak. Ular diurnal yang kerap beraktivitas di siang hari ini memang memiliki bisa, namun bisanya sangat lemah dan tidak berbahaya bagi manusia. Bisanya hanya efektif untuk melumpuhkan mangsa, namun jika mangsanya terlalu besar bisa tersebut juga tidak terlalu berguna. Bahkan ular kisik kerap menelan mangsanya bulat-bulat saat masih hidup. Ia juga tidak bisa melilit, karenanya reptil ini lebih mengandalkan giginya yang tajam, refleksnya yang secepat kilat, dan rahangnya yang kuat saat berburu.

Verified Writer

Arzha Ali Rahmat

Mahasiswa Unnes yang suka ular.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya