TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Unik Tokek Hutan, Indonesia dan Malaysia Jadi Habitat Utamanya

Tokek hutan bisanya ditemukan menempel di pepohonan

Tokek hutan (inaturalist.org/Tony Iwane)

Seperti namanya, Gekko smithii atau tokek hutan sangat mudah ditemukan di hutan dan pepohonan. Tak cuma di hutan, dalam beberapa kesempatan ia juga terlihat hinggap di rumah atau tempat yang padat akan aktivitas manusia. Tokek hutan juga sangat suka hidup di daerah tropis dan termasuk hewan endemik Asia Tenggara. Daerah tropis sangat cocok bagi tokek ini karena menyediakan berbagai hal untuk mendukung kehidupannya.

Jika dibandingkan tokek biasa yang kerap kamu lihat reptil ini juga agak berbeda karena punya tubuh yang lebih ramping. Bahkan saking rampingnya ia lebih mirip seperti cecak rumah, hanya saja ukurannya jauh lebih besar. Sayangnya pamor tokek hutan kalah dengan tokek rumah atau cecak rumah yang populasinya lebih banyak. Karenanya banyak orang yang tidak tahu, tidak bisa membedakan, dan tidak peduli dengan eksistensi reptil berbadan ramping ini padahal ia tak kalah unik jika dibandingkan dua kerabatnya tersebut.

1. Merupakan salah satu spesies tokek terbesar

Tokek hutan (inaturalist.org/tovb tunweera)

Dilansir Ecologyasia, tokek hutan punya panjang maksimal sekitar 40 cm dan hal ini membuatnya jadi salah satu tokek terbesar di daerah Kepulauan Sunda. Hal ini cukup mengejutkan melihat tubuhnya yang kurus dan tidak segemuk tokek lain. Bahkan jika dibandingkan dengan Gekko gecko atau tokek rumah yang biasa kamu lihat tokek hutan ini punya ukuran yang lebih besar, lho. Bagaimana tidak, tokek rumah saja panjang maksimalnya hanya sekitar 20 sampai 30 cm. Karenanya kamu tak boleh meremehkan tokek hutan hanya karena ia punya badan yang kurus.

2. Penyebarannya mencakup daerah Asia Tenggara seperti Indonesia dan Malaysia

Tokek hutan (inaturalist.org/budak)

Dilansir GBIF, tokek hutan merupakan hewan yang hidup di daerah tropis dan umum ditemukan di Asia Tenggara khususnya di daerah Kepulauan Sunda. Malaysia, Singapura, Thailand, Myanmar, dan Indonesia jadi wilayah penyebaran alami reptil yang pandai memanjat ini. Sebagai hewan arbreal tokek hutan juga kerap mendiami area dengan vegetasi yang rapat. Hutan, kebun, sawah, pepohonan, hutan bambu, dan daerah lembab bisa dihuni oleh reptil ini.

Dengan hidup di pepohonan tokek hutan bisa mendapat semua hal yang penting bagi kehidupannya. Ia bisa mencari makanan dengan mudah di ranting, batang, ada dahan pohon. Lubang-lubang di pohon juga menyediakan tempat persembunyian dan tempat bertelur yang ideal. Karena hal itu reptil ini bisa hidup dengan nyaman tanpa khawatir dengan banyak hal.

3. Perbedaan tokek hutan dengan tokek rumah

Tokek hutan (inaturalist.org/Siriwat Dangsri)

Seperti yang sudah kita bahas, tokek hutan punya badan memanjang dan ramping. Hal ini cukup berbeda jika dibandingkan dengan kerabatnya, yaitu tokek rumah yang populasinya jauh lebih melimpah. Sepertinya hal ini ada hubungannya dengan kebiasaan dan gaya hidup tokek hutan. Tubuh berotot dan gemuk tokek rumah berguna supaya ia bisa memakan hewan berukuran besar seperti katak, ular kecil, atau kadal lain. Sementara itu tubuh ramping tokek hutan membuatnya bisa bergerak lebih cepat dan lebih lincah seperti cecak.

Jika berbicara tentang corak sebenarnya tokek hutan dan tokek rumah punya corak yang tidak terlalu berbeda. Keduanya sama-sama punya corak tutul dan garis berwarna putih atau cokelat. Hanya saja warna tubuh tokek hutan cenderung lebih pucat dengan warna abu-abu, krem, atau cokelat muda. Hal ini berbeda dari tokek rumah yang warnanya cenderung lebih gelap, seperti hitam atau cokelat tua. Tutul di tokek rumah juga lebih cerah karena ia juga punya tutul berwarna jingga atau kemerahan.

4. Sangat suka memakan serangga seperti belalang

Tokek hutan (inaturalist.org/budak)

Tokek hutan sendiri merupakan insektivor yang secara khusus hanya memakan serangga seperti belalang, jelas Thai National Parks. Namun tak hanya belalang, beberapa serangga lain seperti tonggeret, ulat, lalat, capung, ngengat, atau kupu-kupu juga masuk dalam menu makanan reptil ini. Dalam berburu hewan ini mengandalkan dua strategi, yaitu penyergapan dan pengejaran.

Secara umum tokek hutan lebih suka berkamuflasme dan menunggu mangsa mendekat. Namun dalam beberapa kesempatan ia juga bisa mengejar mangsa jika jaraknya tidak terlalu jauh. Jika hewan ini berhasil menangkap santapannya sudah dipastikan mangsanya tersebut tak akan bisa kabur karena dicengkeram oleh rahang yang kuat dan lidah yang lengket. Dengan tubuhnya yang ramping tokek hutan juga bisa mencari mangsa dimanapun, mau itu di dahan pohon, lubang, dedaunan, sampai sela-sela bebatuan.

Verified Writer

Arzha Ali Rahmat

Mahasiswa Unnes yang suka ular.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya