TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Unik Terciopelo, Salah Satu Ular Paling Berbahaya di Amerika!

Gigitan terciopelo bisa menyebabkan kematian

Torciopelo (inaturalist.org/Marco Zozaya)

Benua Asia dan Afrika bukan satu-satunya daerah yang punya populasi ular berbisa melimpah. Benua Amerika, khususnya Amerika Selatan dan Amerika Tengah juga punya segudang ular berbisa yang berbahaya dan mematikan bagi manusia. Salah satu diantaranya adalah Bothrops asper atau terciopelo. Bahkan ular ini punya reputasi sebagai salah satu ular paling berbahaya di wilayah penyebarannya.

Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti kandungan bisa yang kuat, kemampuan kamuflase yang luar biasa, dan populasinya yang melimpah. Terciopelo juga mudah dikenali karena punya ciri fisik yang khas seperti ular viper lain. Walau terkenal akan bisanya ternyata ukuran ular ini tidak terlalu besar, lho. Selain itu ular ini juga punya segudang keunikan sehingga sangat menarik untuk di bahas!

1. Merupakan ular berbisa tinggi yang sangat ditakuti

Torciopelo (inaturalist.org/Andrew Whitworth)

Ular yang sering disebut terciopelo ini merupakan jenis ular viper, tentunya sebagai ular viper ia juga punya bisa yang mematikan. Gigitan dari ular ini bisa berakibat fatal dan dapat menyebabkan pembusukan, pembengkakan, sampai kematian. Saking berbahayanya ular ini jadi salah ular paling ditakuti dan berbahaya di Benua Amerika, khususnya di Amerika Selatan dan Amerika Tengah.

Dilansir iNaturalistGT, terciopelo menjadi ular paling berbahaya di Kosta Rika dan bertanggung jawab atas 46% kasus gigitan dan 30% kasus gigitan yang tercatat di rumah sakit. Presentase gigitan fatalnya juga cukup tinggi, yaitu sekitar 9%. Tak hanya di Kosta Rika, di beberapa negara seperti Kolombia dan Venezula ia juga ditakuti. Di daerah Antioquia dan Chocó Kolombia torciopelo tercatat bertanggung jawab atas 50 sampai 70% gigitan. Sementara itu di daerah Lara, Venezuela ular ini bertanggung jawab atas 78% kasus gigitan.

2. Bisa ditemukan di Amerika Tengah dan Amerika Selatan

Torciopelo (inaturalist.org/Court Harding)

Dilansir GBIF, penyebaran ular berwarna cokelat ini terpusat pada dua daerah, yaitu Amerika Tengah dan Amerika Selatan bagian utara. Ia bisa ditemukan di beberapa negara, seperti Meksiko, Venezuela, Kosta Rika, Honduras, Nikaragua, Kolombia, Ekuador, Guatemala, Honduras, Panama, dan Belize. Jika berbicara habitat ular ini juga bisa menempati berbagai tipe habitat mau itu dataran rendah, dataran tinggi, sampai daerah lembab. Pegunungan, area pertanian, hutan, daerah pesisir, dan padang rumput bisa ditinggali oleh ular berkepala segitiga ini.

3. Punya kemampuan kamuflase yang sangat sempurna

Torciopelo (inaturalist.org/Josh Vandermeulen)

Jika berbicara tentang ukuran sebenarnya torciopelo bukanlah ular yang besar, panjangnya saja hanya ada di kisaran 1,2 sampai 2,5 meter. Namun ukuran memang bukan senjata utama ular ini dalam berburu dan bertahan hidup. Malah ia lebih memanfaatkan kulitnya yang berwarna cokeat untuk berkamuflase, bersembunyi dari predator, dan mengendap-endap untuk mencari mangsa.

Tubuhnya didominasi warna cokelat dan hitam, kepalanya segitiga, dan ia punya corak segitiga serta bercak hitam di tubuh bagian atas. Warna dan corak tubuh tersebut sangat mirip dengan tanah, daun kering, atau ranting yang sudah mati sehingga memudahkannya berkamuflase di tempat-tempat tersebut. Walau kelihatannya remeh namun kamuflasenya sangat efektif. Tak cuma hewan, manusia juga akan kesulitan menemukan ular ini di habitatnya khususnya pada malam hari. Ukurannya yang kecil juga jadi sebuah keuntungan karena membuat reptil ini bisa masuk ke sela-sela yang sempit.

4. Panjang taringnya mencapai 2,5 cm

Torciopelo (inaturalist.org/Zak)

Selain kandungan bisa yang mematikan ada satu hal lagi yang membuat gigitan ular ini bisa berakibat fatal, yaitu ukuran taring bisanya yang besar. Saking besarnya laman Venomous Reptiles menerangkan kalau taring dari individu betina panjangnya bisa mencapai 2,5 cm. Jika melihat ukuran tubuhnya yang kecil tentunya taring sepanjang itu bisa dibilang cukup besar. Tentunya taring tersebut juga melengkung dan bisa ditekuk sama seperti taring ular viper lain.

Taring yang berukuran besar dan panjang juga punya fungsi yang krusial khsusunya dalam upaya penyuntikan bisa. Dengan ukuran yang besar, ular ini mampu menyuntikan bisa dengan sangat cepat, deras, dan efektif. Dosis bisa yang masuk ke tubuh juga tak main-main sehingga cukup untuk membunuh hewan-hewan kecil sampai manusia. Namun tak cuma itu, taring tersebut juga memudahkan ular ini untuk menelan mangsa yang berukuran besar.

Verified Writer

Arzha Ali Rahmat

Mahasiswa Unnes yang suka ular.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya