TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Unik Kupu-Kupu Pisang, Larvanya Suka Menggulung Daun Pisang

Larva kupu-kupu pisang hanya mau memakan daun pisang

Kupu-kupu pisang (inaturalist.org/zicky)

Intinya Sih...

  • Larva kupu-kupu pisang merusak pohon pisang dan hanya mau memakan daun pisang.
  • Kupu-kupu pisang tersebar luas di daerah tropis dengan curah hujan tinggi, terutama di Asia Tenggara.
  • Kupu-kupu pisang memiliki tiga subspesies yang mirip namun dapat dibedakan dari warna mata, sayap, dan coraknya.

Jika kamu tinggal di pedesaan atau di dekat rumahmu ada banyak pohon pisang pasti kamu sering melihat daun pisang yang tergulung. Kalau kamu belum tahu, gulungan tersebut dibuat oleh ulat dari kupu-kupu pisang atau Erionota thrax. Jika beruntung saat kamu membuka gulungan tersebut kamu bisa menemukan ulat di dalamnya. Tapi tenang saja, ulat yang berwara putih dengan kepala hitam yang ada di dalamnya tidak berbahaya dan tak akan membuat kulit gatal.

Walau tidak berbahaya namun ulat ini cukup merugikan para petani karena kerap membuat pohon pisang rusak. Ketika dewasa ulat-ulat tersebut tentunya akan bermetamorfosis dan menjadi kupu-kupu pisang berukuran kecil dengan sayap yang berwarna cokelat. Kupu-kupu ini punya gerakan yang cepat dan mudah ditemukan dimanapun. Tak cuma itu, kupu-kupu pisang dan larvanya juga punya banyak fakta unik yang akan segera kita bahas.

1. Kupu-kupu pisang dapat ditemukan di Benua Asia

Kupu-kupu pisang (inaturalist.org/arajush_payra)

Kupu-kupu pisang merupakan serangga yang tersebar luas di daerah tropis dengan curah hujan tinggi. Karenanya hewan ini dengan mudah dapat ditemukan di Asia Tenggara dan sekitarnya, terang Pacific Pests, Pathogens & Weeds. Beberapa daerah seperti Indonesia, Guam, Hawaii, dan Kepulauan Mariana jadi habitat alaminya. Kupu-kupu ini dengan mudah dapat ditemukan di area hutan, taman, dan kebun. Ia kerap menempel atau terbang di sekitar pohon pisang, pohon palem, atau rerumputan yang rendah. Tak jarang hewan ini juga masuk ke hunian manusia khususnya saat hujan atau malam hari.

2. Larva kupu-kupu pisang hanya mau memakan daun pisang

Larva kupu-kupu pisang (inaturalist.org/brandon_sideleau_croc_attack)

Seperti kupu-kupu dan ngengat lain tentunya kupu-kupu pisang mengalami metamorfosis sempurna. Pertama, hewan ini akan bertelur dan telurnya ditaruh di pohon seperti pohon pisang. Kedua, telur-telur tersebut akan menetas sebagai ulat. Ulat ini juga mudah dikenali dengan tubuh panjangnya yang berwarna putih dan kepala kecilnya yang berwarna hitam. Kemudian ulat tersebut akan hidup dan memakan tanaman, uniknya secara khusus ulat ini hanya mau memakan daun pisang, khususnya pisang dari spesies Musa textilis, jelas iNaturalist. Terakhir, setelah beberapa minggu ulat ini akan membentuk pupa dan akhirnya menjadi kupu-kupu.

Baca Juga: 4 Spesies Kupu-kupu Memukau yang Hidup di Amerika Serikat, Eksotis!

3. Bentang sayap kupu-kupu pisang sekitar 8 cm

Kupu-kupu pisang (inaturalist.org/leeroysablan)

Dilansir DAFF, kupu-kupu pisang merupakan hewan yang berukuran kecil, bahkan bentang sayap kupu-kupu dewasa hanya sekitar 7 sampai 8 cm, lho. Sementara itu ulatnya bisa tumbuh hingga sepanjang 6 cm. Entah kupu-kupu dewasa atau ulatnya dapat ditemukan di siang atau malam hari. Namun secara khusus individu dewasa kupu-kupu pisang cenderung aktif pada sore dan malam hari serta sangat tertarik dengan cahaya seperti cahaya lampu.

Walau punya badan yang kecil namun ia punya gerakan yang sangat gesit, hal ini membuat kupu-kupu pisang sangat sulit ditangkap oleh predator. Tubuhnya yang dipenuhi warna cokelat juga sulit dideteksi, apalagi jika serangga ini berada di ranting, batang, atau bebatuan. Selain cokelat ia juga punya pola berwarna kuning, jingga, atau keemasan di bagian dalamnya. Kemungkinan pola tersebut digunakan untuk menakut-nakuti predator.

4. Kupu-kupu pisang memiliki beberapa subspesies

Kupu-kupu pisang (inaturalist.org/geechartier)

Laman GBIF menjelaskan kalau kupu-kupu pisang punya tiga subspesies, yaitu Erionota thrax mindana, Erionota thrax thrax, dan Erionota thrax hasdrubal. E. t. thrax menghuni wilayah Indonesia, E. t. mindana menghuni wilayah Filipina, dan E. t. hasdrubal menghuni wilayah Kepulauan Maluku. Sekilas ketiganya punya kebiasaan dan ciri fisik yang dan kebiasaan yang mirip. Namun jika diperhatikan lebih jeli kamu bisa membedakan ketiga subspesies tersebut dengan melihat warna mata, warna sayap, dan coraknya.

Verified Writer

Arzha Ali Rahmat

Mahasiswa Unnes yang suka ular.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya