TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Unik Genus Ahaetulla, Genus Ular Hijau Berkepala Runcing!

Ular dari genus Ahaetulla tidak berbahaya bagi manusia

Genus Ahaetulla (inaturalist.org/Rajiv Thanawala)

Mau bagaiamanpun tidak bisa dipungkiri kalau ular punya reputasi yang buruk di masyarakat, khususnya ular yang berwarna hijau. Orang-orang selalu beranggapan kalau ular berwarna hijau adalah ular berbisa tinggi dan berbahaya. Padahal hal tersebut tidak benar dan dibuktikan dengan kehadiran ular yang berasal dari genus Ahaetulla. Walau berukuran cukup besar, agresif, dan berwarna hijau tapi ia sama sekali tidak berbahaya, lho.

Justru ular ini jadi sahabat petani karena membantu membunuh hama seperti burung dan mamalia pengerat. Ular dari genus ini juga punya warna hijau, kuning, cokelat, dan putih yang sangat memukau sampai-sampai tidak sedikit pencinta reptil yang memeliharanya. Bahkan tak hanya kebiasaan dan ciri fisiknya, reptil berkepala runcing ini juga dianugerahi banyak fakta unik yang beberapa diantaranya akan segera kita bahas!

Baca Juga: 5 Fakta Unik dan Menarik Goanna Pasir, Kebal terhadap Bisa Ular!

1. Punya taring bisa di bagian belakang rahang dan bisanya tidak berbahaya bagi manusia

Genus Ahaetulla (inaturalist.org/Dr Caesar Sengupta)

Ular dari genus Ahaetulla sebenarnya merupakan ular berbisa, namun bisanya tergolong ringan sehingga tidak berbahaya bagi manusia. Ular ini punya tipe gigi opisthoglypha yang artinya taring bisanya terletak di bagian belakang rahang, jelas laman Loveland Living Planet Aquarium. Sistem penyuntikannya juga berbeda dari ular lain. Ia tidak bisa menyuntikan bisa dengan satu gigitan, sebaliknya ular ini harus mengunyah kulit atau daging supaya bisanya dapat masuk ke tubuh.

Sebagai ular tidak berbahaya kamu juga tidak perlu takut akan gigitannya. Biasanya manusia yang digigit ular ini hanya akan merasakan gejala ringan, seperti pembengkakan kecil, rasa gatal, iritasi, dan di kasus ekstrim juga dapat terjadi demam. Namun demamnya tidak akan mengancam nyawa dan bahkan kebanyakan korban gigitan tidak akan merasakan apapun kecuali rasa sakit dan rasa gatal ringan.

2. Kebanyakan spesies punya warna hijau terang yang memukau

Genus Ahaetulla (inaturalist.org/Ng Yu Fei)

Warna hijau terang jadi ciri khas ular ini dan dengan warna tersebut banyak orang dengan mudah dapat mengenali reptil ini. Ukuran ular berwarna hijau ini juga beragam, ada yang panjangnya hanya beberapa cm bahkan ada juga yang bisa mencapai panjang sekitar 2 meter. Dilansir Ecologyasia, salah satu spesies yaitu Ahaetulla prasina mampu tumbuh hingga mencapai panjang 2 meter. Di sisi lain spesies berukuran kecil seperti Ahaetulla mycterizans hanya bisa tumbuh hingga 1,2 meter.

Namun walau kebanyakan spesies punya warna hijau terang ada juga spesies lain yang warnanya lebih gelap. Sebagai contoh Ahaetulla laudankia dan Ahaetulla fasciolata  cenderung punya warna yang pucat seperti abu-abu. Bahkan beberapa spesies juga punya morph warna yang unik. A. prasina sendiri jadi salah satu spesies dengan warna paling bervariasi. Ular tersebut diketahui punya berbagai morph, seperti morph hijau, abu-abu, jingga, kuning, sampai kebiruan.

3. Sangat pandai memanjat dan bersembunyi di pepohonan

Genus Ahaetulla (inaturalist.org/Yucheol Shin)

Ular dari genus ini termasuk spesies ular arboreal yang artinya ia hidup dan beraktivitas di pepohonan. Untuk mendukung gaya hidup arborealnya ia dibekali dengan beberapa adaptasi dan kemampuan khusus. Pertama, ekor yang panjang dan kuat berguna untuk mencengkeram ranting dan menyeimbangkan tubuh. Kedua, tubuh yang ramping dan panjang sangat ideal untuk menyelinap di area sempit. Terakhir, warna hijau atau cokelat jadi alat kamuflase yang sempurna di ranting dan dedaunan.

Pohon jadi rumah yang nyaman bagi ular dari genus Ahaetulla karena pohon menyediakan berbagai kebutuhan baginya. Tempat persembunyian, tempat beristirahat, sampai makanan dapat ditemukan di wilayah pepohonan. Makanan hewan ini sendiri tak jauh-jauh dari hewan arboreal lain, seperti katak, kadal, hewan pengerat, burung, sampai ular lain, terang laman Animalia.

4. Sering dikira viper karena warna hijau dan kepalanya yang runcing

Genus Ahaetulla (inaturalist.org/Roman Prokhorov)

Kepala runcing dan pupil horizontal yang dimiliki ular dari genus ini juga cukup terkenal dan jadi salah satu pembedanya dengan ular lain. Namun karena bentuk kepala dan warnanya ular ini sering disalahpahami sebagai viper hijau yang berbahaya dari genus Trimeresurus. Padahal ular dari genus Ahaetulla cenderung lebih ramping, lebih panjang, kepalanya lebih meruncing, dan lebih aktif dari ular viper. Viper hijau sendiri biasanya lebih pasif, badannya lebih pendek, dan kepalanya berbentuk segitiga dan tidak meruncing seperti jarum.

Jika didekati viper juga cenderung diam dan jarang menyerang yang mana sangat berbeda dengan ular dari genus Ahaetulla. Melansir India Biodiversity Portal saat merasa terancam ular dari genus Ahaetulla akan mengangkat kepala, menekuk leher, dan mendesis. Bahkan di beberapa kesempatan ia tidak takut untuk menyerang dan menggigit. Karena sifatnya yang cukup agresif sangat tidak disarankan untuk mengganggu atau mengusik ular berwarna hijau ini.

Verified Writer

Arzha Ali Rahmat

Mahasiswa Unnes yang suka ular.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya