TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Unik dan Menarik Semut Kura-Kura, Kepalanya Besar dan Lebar!

Semut kura-kura punya banyak spesies

Semut kura-kura (inaturalist.org/stevenw12339)

Tiap spesies hewan pasti punya ciri fisik yang berbeda, bahkan beberapa punya fisik yang unik dan tidak biasa. Salah satunya dapat dilihat di semut yang berasal dari genus Cephalotes. Semut ini juga punya sebutan semut kura-kura dikarenakan punya kepala dan badan yang lebar dan besar, sangat mirip dengan cangkang atau tempurung kuta-kura.

Bentuk tubuhnya yang tidak biasa itu juga punya kegunaan, seperti untuk berkamuflase dan mempertahankan diri. Semut kura-kura juga memiliki 100 spesies lebih yang mana tiap spesies punya keunikannya masing-masing. Jika berbicara tentang habitat dan kebiasannya semut ini juga tak kalah menarik dari spesies semut lain. Untuk itu kali ini kita akan mengulik fakta-fakta unik dan menarik semut kura-kura yang pasti belum kamu tahu!

1. Semut kura-kura punya lebih dari 100 spesies

Semut kura-kura (inaturalist.org/pedrogenarorodriguez)

Jumlah spesies semut kura-kura juga tak main-main, tak hanya belasan atau puluhan, hewan ini bahkan punya ratusan spesies, lho. Artikel di jurnal Encyclopedia of Social Insects menerangkan kalau setidaknya ada 119 spesies semut kura-kura yang masih hidup sampai saat ini. Belum lagi ditambah beberapa spesies yang sudah punah, karenanya hewan ini termasuk hewan yang punya sangat banyak spesies. Bahkan saking banyaknya beberapa spesies juga kurang dipahami dan kurang diteliti. Tiap spesies juga punya perbedaan mulai dari habitat, penyebaran, warna, sampai bentuk tubuhnya.

2. Mampu meluncur dari atas pohon

Semut kura-kura (inaturalist.org/threeagoutdoors)

Semut kura-kura juga punya kebiasaan yang cukup unik, jika semut lain hanya bisa menggigit atau menyengat maka semut ini juga bisa meluncur. Dilansir Picture Insect, semut kura-kura mampu mengontrol pergerakannya di udara menggunakan tubuhnya yang rata dan aeorodinamis. Karenanya ia tak perlu takut akan mendarat di tempat yang salah atau mendarat dalam posisi yang salah.

Biasanya semut ini juga akan meluncur dari pohon bagian atas ke bagian bawah atau ke sarangnya. Serangga ini jarang langsung meluncur ke tanah karena tanah di habitatnya cenderung lembab bahkan berair yang akan menyulitkannya bergerak. Tanah atau daratan juga rawan akan predator, jadi meluncur dan mendarat di tanah bukanlah pilihan bijak. Karena kemampuan ini semut kura-kura termasuk gliding ant atau semut peluncur.

3. Semut kura-kura dapat ditemukan di Benua Amerika

Semut kura-kura (inaturalist.org/mmccarthy98)

Sayangnya kamu tidak akan bisa menjumpai semut unik ini di Indonesia atau di Benua Asia. Hal tersebut dapat terjadi karena ia hanya bisa ditemukan di Benua Amerika di mana Amerika Selatan, Amerika Tengah, dan Amerika Utara jadi habitat utamanya. Namun jika melihat penyebarannya populasi hewan ini terpusat di wilayah Amerika Selatan, jelas artikel di jurnal Microbial Ecology.

Habitatnya juga terbilang cukup kompleks, ia bisa mendiami berbagai tipe habitat seperti hutan, daerah lembab, padang rumput, sampai savana. Selama ada pohon dan tumbuhan semut ini bisa hidup dengan tenang. Tumbuhan sendiri merupakan makanan utamanya dan tumbuhan seperti pohon menjadi tempat hidup yang sempurna bagi semut kura-kura.

4. Semut kura-kura hidup secara berkelompok

Semut kura-kura (inaturalist.org/johnguerin)

Sebagai semut tentunya semut kura-kura juga hidup berkelompok, mereka hidup dalam satu koloni dan bekerja sama untuk mengerjakan berbagai tugas. Tiap semut punya tugas dan tanggung jawab yang berbeda. Ada yang bertugas mencari makan, menjaga larva, menjaga koloni, kawin, sampai bertelur. Tak cuma itu, dengan kepala dan tubuhnya yang lebar semut ini juga mengembangkan beberapa adaptasi khusus, lho.

Dilansir iNaturalistGT, semut ini sangat protektif terhadap sarangnya sampai-sampai semut prajurit memblokade pintu masuk sarang mereka. Hal ini secara khusus sangat terlihat pada spesies bernama Cephalotes rohweri. Semut prajurit dari spesies tersebut menggunakan kepala mereka yang keras dan lebar seperti cangkang kura-kura untuk menutup pintu sarangnya. Mereka hanya akan membuka pintu masuk sarang saat ada semut yang hendak masuk. Bahkan kepala semut prajurit dari spesies ini juga berbeda dari semut lain karena lebih berkembang.

Verified Writer

Arzha Ali Rahmat

Mahasiswa Unnes yang suka ular.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya