TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Unik dan Menarik Keong Helix, Jadi Makanan Lezat di Eropa

Keong helix bisa diolah menjadi escargot

Keong helix (inaturalist.org/Martin Galli)

Moluska kecil seperti siput dan keong biasanya tidak terlalu diperhatikan oleh banyak orang. Jika dibandingkan dengan moluska lain seperti gurita, sotong, kerang, dan cumi-cumi keong dan siput tidak terlalu dianggap dan terkesan dianaktirikan oleh orang-orang. Justru keong dan siput malah sering dibasmi dan dimusnahkan karena dianggap merugikan dan sering merusak tanaman. Karenanya tidak sedikit keong atau siput yang kurang dikenal, kurang dipelajari, dan kurang diperhatikan di kalangan masyarakat umum.

Hal ini juga berlaku bagi keong helix yang berasal dari famili Helicidae yang walau punya penyebaran yang luas namun tak banyak orang yang tahu akan eksistensi hewan ini. Padahal jumlah spesiesnya ada banyak, bentuk cangkangnya unik, ukurannya beragam, dan warnanya juga bervariasi. Sangat disayangkan mengingat keong helix jadi salah satu keong yang punya banyak hal unik yang sangat menarik untuk dibahas.

1. Keong helix dibagi menjadi tiga subfamili

Keong helix (inaturalist.org/Nicolas Zwahlen)

Keong helix adalah hewan yang sangat beragam, berdasarkan analisis molekularnya famili ini dibagi lagi menjadi tiga subfamili, jelas iNaturalist. Ketiga subfamili tersebut adalah Helicinae, Murellinae, dan Ariantinae. Tak hanya sampai di situ, nantinya tiga subfamili yang ada juga dibagi lagi menjadi beberapa suku dan genus. Famili Helicinae jadi famili paling beragam dengan empat suku, yaitu Allognathini,  Helicini, Thebini, dan Maculariini. Sementara itu dua subfamili lain tidak dibagi menjadi beberapa suku melainkan langsung dibagi atau dikategorikan menjadi beberapa genus.

2. Punya cangkang bulat yang warnanya bervariasi

Keong helix (inaturalist.org/Ron Greer)

Keong helix dengan mudah dapat dikenali dari bentuk cangkang dan bentuk tubuhnya. Secara umum keong ini punya cangkang yang bulat walau beberapa spesies seperti Cornu aspersum punya cangkang yang memanjang dan menyerupai cangkang bekicot. Warna cangkangnya sendiri bervariasi, ada yang berwarna cokelat, jingga, kuning, abu-abu, putih, sampai kemerahan. Corak atau pola di cangkangnya juga tak kalah beragam, ada yang cangkangnya polos, dihiasi pola bercak, sampai dihiasi pola garis beraturan.

Jika cangkangnya bervariasi maka tubuhnya cenderung berwarna gelap dan polos dengan warna yang paling umum adalah cokelat, hitam, jingga, dan terkadang putih atau abu-abu. Tubuhnya tidak terlalu besar dan keong ini juga punya dua mata panjang seperti keong-keong lain. Tak hanya itu, saat terkena paparan cahaya tertentu tubuh keong ini juga bisa menyala dalam gelap, lho.

3. Jadi makanan utama berbagai jenis hewan seperti tikus dan burung

Keong helix (inaturalist.org/Daniel Raposo)

Moluska seperti keong helix tentunya jadi santapan yang lezat bagi para predator khususnya predator berukuran kecil. Hewan-hewan seperti burung, tikus, katak, keong lain, dan serangga sangat suka memakan keong helix, jelas Animal Diversity Web. Keong helix sebenarnya mampu mengeluarkan lendir saat merasa terancam. Namun di banyak kesempatan lendir tersebut tidak terlalu berpengaruh dan predator tetap memakannya dan tidak mempedulikan lendir tersebut.

Bahkan tak hanya keong dewasa, anakan keong dan telur keong juga jadi incaran para predator. Justru anakan keong dan telur keong jadi mangsa yang lebih mudah dimakan karena keduanya lebih mudah diburu dan tidak memberikan perlawanan berarti. Bisa dibilang keong helix tidak punya pertahanan yang sangat ampuh untuk menghalau predator. Karenanya hewan lamban ini sangat suka bersembunyi entah di dalam lubang, di sela-sela kayu, atau di bebatuan.

4. Dijadikan makanan oleh manusia sejak zaman prasejarah

Keong helix (inaturalist.org/gernotkunz)

Beberapa dari kamu mungkin menganggap keong ini sebagai hewan yang menjijikan dan tidak pantas untuk dimakan. Tapi jangan salah nyatanya keong helix sangat populer sebagai makanan bahkan sudah dimakan sejak zaman prasejarah, lho. Laman Britannica menjelaskan kalau daerah Timur Tengah dan Benua Eropa jadi dua tempat yang paling sering menjadikan keong helix sebagai makanan.

Saking terkenalnya sebagai makanan bahkan beberapa spesies seperti Helix aspersa dan Helix pomatia juga diternak dan dibudidayakan. Keong-keong tersebut bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan dan escargot jadi salah satu olahan paling terkenal dan paling mahal. Bahkan escargot jadi salah satu incaran para turis yang datang ke Eropa, mereka penasaran dengan makanan eksotis dan tidak biasa yang terbuat dari keong tersebut.

Verified Writer

Arzha Ali Rahmat

Mahasiswa Unnes yang suka ular.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya