TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Unik dan Menarik Katak Gembong, Beratnya Mencapai 1 Kilogram!

Katak gembong termasuk spesies katak yang cukup besar

Katak gembong (inaturalist.org/Vatcharavee Sriprasertsil)

Kalau kamu jarang pergi ke sawah dan tidak terlalu familiar dengan katak pasti kamu mengira kalau semua katak tidak ada bedanya. Padahal sebenarnya amfibi yang hidup di dua alam ini punya banyak spesies dan tiap spesiesnya punya keunikan masing-masing, lho. Keunikan ini salah satunya dapat terlihat pada Limnonectes blythii atau katak gembong. Ciri fisiknya, penyebarannya, dan kebiasaannya cukup unik dan berbeda dari katak lain.

Ukurannya yang besar, warnanya yang gelap, dan kebiasaannya untuk hidup agak jauh dari perairan jadi beberapa keunikan yang dimiliki katak gembong. Tak hanya itu, katak ini juga cukup terkenal di kalangan masyarakat lokal bahkan juga sering diburu. Hal ini tentunya cukup mengkhawatirkan karena bisa membuat populasi katak ini terus menurun. Supaya kamu tahu mengenai seluk peluk katak gembong kali ini kita akan membahas beberapa fakta unik dan menarik tentangnya.

1. Bobot maksimal katak gembong bisa mencapai 1 kilogram

Katak gembong (inaturalist.org/Andrew Pierce)

Jika berbicara tentang ukuran, katak gembong sebenarnya bisa dibilang cukup besar karena mampu tumbuh hingga seberat 1 kilogram, jelas Live Science. Tapi tak hanya bobotnya, panjang katak ini juga tidak bisa diremehkan. Katak jantan bisa tumbuh sepanjang 12 cm sementara katak betina bisa tumbuh hingga mencapai panjang 26 cm. Saking besarnya katak ini sangat sulit digenggam dengan satu tangan. Apalagi kulitnya licin, jika kamu hanya memegangnya dengan satu tangan bisa dipastikan kalau hewan ini akan mudah lepas.

2. Populasinya terancam karena sering diburu untuk dijadikan makanan

Katak gembong (inaturalist.org/Ryan O'Donnell)

Sebenarnya katak gembong tidak termasuk hewan terancam punah atau dilindungi, bahkan populasinya cukup melimpah. Amfibi ini bisa dengan mudah ditemukan di habitatnya, bahkan saking mudahnya ditemukan masyarakat lokal kerap memburunya. Nah, karena perburuan inilah populasi katak gembong mulai terancam dan terus menurun dari waktu ke waktu, jelas IUCN Red List.

Biasanya masyarakat memburu katak gembong karena dua hal, yaitu untuk dijual dan dijadikan makanan sehari-hari. Hal ini juga diperparah dengan adanya kerusakan habitat yang membuat katak gembong kesulitan untuk menemukan tempat yang nyaman dan aman untuk hidup. Karenanya walau populasi hewan ini terhitung banyak kita tetap tidak boleh memburunya terus menerus. Jika hal tersebut terus dilakukan bukan tidak mungkin kalau hewan ini akan musnah di masa mendatang.

3. Dapat ditemukan di Malaysia dan Indonesia

Katak gembong (inaturalist.org/Wich’yanan (Jay) Limparungpatthanakij)

Dilansir GBIF, katak gembong hanya menghuni daerah tropis di Asia Tenggara, malah ia hanya menghuni beberapa negara seperti Indonesia dan Malaysia. Di Indonesia sendiri katak berwarna cokelat ini hanya bisa ditemukan di Pulau Sumatra dan Jawa. Sementara penyebarannya di Malaysia cukup luas karena bisa ditemukan di daerah Sarawak dan Semenanjung Malaya. Namun selain Indonesia dan Malaysia hewan ini juga bisa ditemukan di negara lain, seperti Thailand, Laos, Myanmar, Filipina, dan Singapura.

Seperti katak lain, katak gembong juga merupakan hewan nokturnal semi akuatik yang sangat suka hidup di daerah lembab. Hutan, kebun, sungai, dan danau jadi tempat favorit hewan ini. Ia kerap ditemukan di pinggir sungai, di sela-sela bebatuan, di bawah dedaunan kering, atau di dalam lubang. Hal ini tidak mengherankan mengingat daerah lembab menyediakan makanan dan tempat berkembang biak yang sempurna baginya.

4. Dengan warna cokelatnya katak ini bisa berkamuflase di dedaunan dan kayu kering

Katak gembong (inaturalist.org/Jonathan Ben Simon)

Salah satu hal yang wajib dimiliki oleh semua katak dan kodok adalah kemampuan berkamuflase yang mana katak gembong juga memilikinya. Namun tiap katak juga punya caranya masing-masing untuk berkamuflase. Hal ini dapat terlihat dari perbedaan warna, corak, dan bentuk tubuh masing-masing spesies. Dalam hal ini katak gembong punya warna yang tidak terlalu mencolok seperti cokelat, jingga, dan kekuningan.

Warna-warna tersebut sangat masuk akal dimiliki oleh katak ini karena memudahkannya untuk berbaur di dedaunan kering, kayu yang sudah mati, dan di sela-sela bebatuan. Tubuhnya juga membulat sehingga menyerupai batu atau tanah, karenanya saat berdiam diri para predator akan kesulitan untuk mendeteksi hewan ini. Terakhir katak gembong juga punya banyak tonjolan kecil di punggungnya. Tonjolan-tonjolan tersebut membuat penyamarannya semakin sempurna karena membuat katak ini terlihat seperti tanah yang diselimuti kerikil atau bebatuan kecil.

Verified Writer

Arzha Ali Rahmat

Mahasiswa Unnes yang suka ular.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya