TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Unik dan Menarik Kadal Dinding, Berkomunikasi dengan Zat Kimia

Kadal dinding punya kantung khusus untuk menyimpan zat kimia

Kadal dinding (inaturalist.org/Manuel Raab)

Hutan, kebun, rerumputan, atau sawah memang jadi habitat utama bagi reptil seperti kadal. Namun ada kalanya beberapa spesies kadal menemukan kenyamanan tersendiri di area pemukiman sehingga reptil ini menjadikan pemukiman sebagai tempat tinggalnya. Secara khusus hal ini terjadi pada salah satu spesies kadal dari Eropa, yaitu Podarcis muralis atau kadal dinding.

Nama kadal dinding pada hewan ini diberikan karena ia sering terlihat memanjat dinding atau tembok rumah. Tapi tak hanya habitatnya, warnanya juga sangat menarik karena hewan ini punya banyak morph yang bervariasi. Hewan ini juga bisa berkomunikasi dengan sesamanya, hanya saja media komunikasi berupa zat kimia. Hal ini sangat unik karena komunikasi biasanya dilakukan dengan suara atau visual. Kadal berukuran kecil ini juga punya banyak fakta menarik yang beberapa diantaranya akan segera kita bahas!

1. Memiliki enam morph warna yang sangat bervariasi

Kadal dinding (inaturalist.org/Jean Nicolas)

Artikel di jurnal Zoologischer Anzeiger menjelaskan kalau kadal dinding punya enam morph warna yang terdiri dari tiga morph satu warna dan tiga moprh kombinasi warna. Morph satu warna terdiri dari putih, merah, dan kuning. Sementara itu morph kombinasi warna terdiri dari putih kuning, putih merah, dan kuning merah. Untuk melihat perbedaan morph ini kamu bisa melihat bagian bawah tubuhnya, tepatnya di bagian perut dan daerah tenggorokan atau leher.

Namun tentunya orang-orang akan lebih memperhatikan bagian luar seperti kepala dan punggung. Dan berbeda dengan morph di bagian bawah tubuh yang terkesan monoton dan tidak cerah justru tubuh kadal ini punya warna yang berbeda di bagian bawah tubuhnya. Warna hijau, hitam, cokelat, jingga, putih, dan kuning ada di tubuh kadal ini. Coraknya juga beragam, ada yang punya corak garis, bintik, bercak, sampai tubuh hitam polos. Tentunya warna-warna tersebut punya kegunaan, yaitu untuk membantu kadal ini berkamuflasme.

2. Mampu berkomunikasi menggunakan zat kimia

Kadal dinding (inaturalist.org/Gilles San Martin)

Secara umum reptil ini berkomunikasi dengan dua cara, yaitu dengan visual dan dengan zat kimia. Komunikasi visual sudah sering terlihat pada reptil dan hewan lain, namun komunikasi dengan zat kimia cenderung jarang terlihat. Khususnya komunikasi dengan zat kimia ini digunakan oleh individu jantan karena ia punya kantung khusus bernama kantung femoral, jelas artikel di jurnal Evolution dan Behavioral Ecology and Sociobiology.

Kantung femoral ini menyimpan zat dengan tekstur yang mirip lilin cair yang bisa digunakan sebagai sinyal kimia. Sinyal kimia inilah yang nantinya digunakan untuk berkomunikasi antar individu. Tak hanya itu, zat yang ada di kantung femoral tersebut juga berisi campuran zat proteinic dan lipophilic yang mana keduanya menyimpan informasi sosial individu. Hal ini memang agak sulit dimengerti karena manusia tidak menggunakan sistem komunikasi yang sama sehingga tidak bisa memahaminya. 

Baca Juga: 6 Fakta Terunik Kadal Armadillo, Reptil dengan Zirah seperti Naga

3. Cenderung hidup di daerah berbatu dan area pemukiman

Kadal dinding (inaturalist.org/Corinna Herr)

Dilansir The Reptile Database, kadal dinding dengan mudah dapat ditemukan di Eropa dan sebagian Amerika Utara. Penyebarannya mencakup beberapa daerah seperti Austria, Slovakia, Romania, Slovenia, Inggris, Amerika Serikat, dan Kanada. Dari beberapa daerah tersebut, penyebaran kadal ini bisa dibagi menjadi dua jenis. Penyebaran alami yang mencakup wilayah Eropa dan penyebaran introduksi yang mencakup Kanada dan Amerika Serikat.

Jika berbicara habitat kadal dinding bisa kamu jumpai di daerah berbatu, hutan, rerumputan, area pertanian, dan area pemukiman. Bahkan nama "kadal dinding" yang disematkan pada hewan ini didasari pada kebiasaannya yang sering memanjat dinding atau tembok bangunan. Ia sangat mudah ditemukan di desa sampai kota yang artinya kadal ini sudah beradaptasi untuk hidup berdampingan dengan manusia.

4. Panjang maksimalnya mencapai 20 cm

Kadal dinding (inaturalist.org/Philippe Geniez)

Laman iNaturalist menerangkan kalau kadal dinding termasuk kadal kecil dengan panjang maksimal yang hanya sekitar 20 cm. Tubuhnya juga ramping, mungil, dan memanjang. Kepalanya lonjong, matanya besar, kakinya kecil, cakarnya tajam, dan ekornya panjang.

Ekor panjang yang ia miliki berguna untuk menyeimbangkan tubuh saat memanjat. Cakarnya yang tajam digunakan untuk mencengkeram batu dan batang pohon. Terakhir, badan yang kecil dan ramping sangat efektif untuk berlari dengan cepat dan menyelinap di rerumputan, sela-sela batu, atau masuk ke dalam lubang.

Verified Writer

Arzha Ali Rahmat

Mahasiswa Unnes yang suka ular.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya