TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Fakta Menarik Sanca Batu Afrika, Punya Saudara di Indonesia!

Sanca batu afrika punya nama ilmiah Python sebae

Sanca batu afrika (inaturalist.org/Maël Dewynter)

Benua Asia bukan satu-satunya benua yang punya banyak spesies ular sanca atau ular piton. Nyatanya benua yang cukup jauh dari Asia, yaitu Benua Afrika juga dihuni berbagai jenis ular sanca yang ukurannya tidak kalah besar. Bahkan walau terpisah cukup jauh, beberapa ular sanca di Afrika ternyata punya kekerabatan yang cukup dekat dengan ular sanca yang ada di Asia, lho.

Salah satunya adalah Python sebae atau sanca batu afrika yang ternyata berkerabat dengan Python bivittatus atau sanca bodo yang menghuni daerah Asia Tenggara seperti Indonesia. Keduanya bahkan punya panjang, ciri fisik, kebiasaan, dan habitat yang tidak jauh berbeda. Sanca batu afrika juga sangat terkenal di Afrika bahkan jadi ular terbesar di benua tersebut. Namun keunikannya tak hanya sampai di situ, ular tidak berbisa ini juga punya keunikan lain yang belum kamu tahu. Karena itu kita akan membahas beberapa diantaranya di artikel ini!

1. Berkerabat dengan sanca bodo dari Indonesia

Sanca batu afrika (inaturalist.org/Maël Dewynter)

Dilansir iNaturalistUK, sanca batu afrika berasal dari genus Python yang artinya ia berkerabat dengan beberapa ular sanca lain yang terkanl. Salah satu kerabatnya adalah Python bivittatus atau sanca bodo yang juga dapat ditemukan di Indonesia. Sebagai kerabat yang cukup dekat tentunya kedua ular tidak berbisa ini punya beberapa kesemaan. Pertama, mereka punya bentuk tubuh, warna, dan corak yang serupa. Kedua, mereka sama-sama mendiami hutan, daerah lembab, dan rerumputan. Terakhir, kedua ular ini juga sama-sama berukuran besar. Bahkan saking miripnya terkadang orang-orang sering kesulitan membedakan mereka berdua.

2. Merupakan ular terbesar di Benua Afrika

Sanca batu afrika (inaturalist.org/Zein et Carlo)

Dilansir The Reptile Database, sanca batu afrika bisa tumbuh hingga mencapai panjang 7,6 meter dan menajdi ular terbesar di Benua Afrika. Bobotnya juga tak main-main dengan berat rata-rata sekitar 44 sampai 55 kg. Namun dalam beberapa kasus juga pernah dilaporkan individu yang bobotnya mencapai 91 kg. Dengan ukurannya yang luar biasa besar sanca batu afrika bisa memakan apapun mulai dari hewan kecil seperti tikus sampai mamalia besar seperti rusa.

Tubuhnya yang besar juga bukan hiasan semata karena ular ini juga punya otot yang sangat kuat. Otot tersebut bisa digunakan untuk berbagai hal, mulai dari berjalan, memanjat, sampai melilit mangsa. Ukuran tubuh juga bukan satu-satunya hal besar yang dimiliki hewan ini karena ia juga punya gigi yang tidak bisa dibilang kecil. Giginya sendiri punya bentuk melengkung seperti kail sehingga mampu mengunci dan menyayat daging mangsanya. Ukuran yang besar, lilitan yang kuat, dan gigi yang tajam jadi senjata utama reptil ini.

3. Bisa tinggal di hutan, padang rumput, sampai savana

Sanca batu afrika (inaturalist.org/Marius Burger)

Penyebaran sanca batu afrika terpusat di daerah afrika tengah yang mana ia bisa ditemukan di beberapa negara, seperti Benin, Burkina Faso, Kamerun, Afrika Tengah, Chad, Kongo, Ethiopia, Tanzania, dan Uganda, jelas Animalia. Hewan ini sendiri hidup di daerah tropis dengan suhu yang hangat dan curah hujan yang tinggi. Beberapa tempat seperti hutan, danau, sungai, padang rumput, area pertanian, savana, rawa, daerah lembab, dan daerah kering jadi habitat utama reptil ini.

Untuk hidup di Afrika yang panas dan beriklim tropis hewan ini juga mengembangkan beberapa adaptasi. Pertama, ia mampu memanjat ke berbagai tempat, mulai dari pohon sampai tebing. Kedua, walau ukurannya besar namun ia punya kemampuan berenang yang baik. Ketiga, ular ini juga bisa masuk ke lubang atau sela-sela batu untuk bersembunyi. Terakhir, warna cokelat dan corak kotak-kotak di tubuhnya bisa digunakan untuk berkamuflase di dedaunan kering, bebatuan, dan rawa.

4. Mulutnya bisa membuka dengan sangat lebar untuk menelan mangsa berukuran besar

Sanca batu afrika (inaturalist.org/Michal Sloviak)

Sanca batu afrika merupakan hewan karnivor yang bisa memakan berbagai jenis hewan. Tikus, monyet, buaya, kera, kadal, antelope, rusa, ikan, burung, sampai kambing bisa dimakan oleh ular raksasa ini. Bahkan tak tanggung-tanggung, walau mangsanya punya tubuh yang lebih besar ular ini juga sanggup menelannya, lho. Hal tersebut bisa dilakukan karena ular seperti sanca batu afrika punya rahang yang unik dan berbeda dari hewan lain.

Laman The University of Melbourne menerangkan kalau ular punya rahang bawah yang terpisah dan tidak menyatu seperti hewan lain. Kedua bagian rahang yang terpisah itu juga bisa bergerak secara independen. Karena hal ini ular mampu membuka mulut mereka dengan sangat lebar dan bisa menelan mangsa yang besar. Tak cuma itu, saat menelan mangsa rahang bawahnya juga akan bergerak secara independen dalam upaya menelan mangsa. Hal ini juga didukung oleh tulang rusuknya yang elastis yang memungkinkan mangsa berukuran besar bisa masuk ke perut.

5. Sanca baru afrika beberapa kali menyerang manusia

Sanca batu afrika (inaturalist.org/Paul Cools)

Ular ini memang tidak berbisa dan kelihatannya tidak berbahaya bagi manusia. Namun jangan salah, nyatanya ular ini beberapa kali menyerang dan melukai manusia, lho. Dilansir Animal Diversity Web, biasanya hal tersebut terjadi karena tiga hal. Pertama, manusia tidak sengaja mengganggu atau menyentuh ular ini yang membuatnya menggigit. Kedua, sanca ini bisa melilit manusia hingga tewas. Terakhir, manusia berukuran kecil seperti anak-anak juga bisa dimakan oleh ular berwarna cokelat ini.

Namun kasus ular melilit dan memakan manusia tergolong jarang terjadi dan biasanya hanya terjadi di hutan yang merupakan habitat alami reptil ini. Walau begitu kamu tetap tidak bisa meremehkan sanca batu afrika. Ia memang tidak berbisa dan tidak bisa membunuh dalam sekejap. Tapi gigitan dan lilitannya sangat mematikan sampai-sampai bisa mengancam nyawa.

Verified Writer

Arzha Ali Rahmat

Mahasiswa Unnes yang suka ular.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya