TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Fakta Menarik Biawak Renda, Warna Tubuhnya Memudar saat Dewasa

Individu muda dan dewasa punya kolorasi yang berbeda

Biawak renda (inaturalist.org/David Wesolowski)

Status reptil terbesar umumnya dipegang oleh buaya seperti buaya nil, buaya rawa, dan buaya air asin. Namun di samping kehadiran buaya ternyata ada satu reptil lagi yang ukurannya tak kalah besar, yaitu biawak atau monitor lizard. Tak hanya satu, nyatanya di dunia ini ada banyak spesies biawak raksasa, lho. Salah satunya adalah Varanus varius atau biawak renda yang bisa ditemukan di daratan Australia.

Tak tanggung-tanggung, hewan ini bahkan jadi kadal terbesar kedua di negara kanguru tersebut, lho. Panjangnya yang mencapai 2 meter, gerakannya yang gesit, kemampuan memanjatnya yang baik, dan giginya yang tajam membuat biawak renda mudah dikenali oleh masyarakat lokal. Corak dan warnanya juga beragam yang mana variasi warna dan corak tersebut jadi inspirasi untuk nama hewan ini. Selain ciri fisiknya kadal ini juga punya keunikan lain yang jarang diketahui banyak orang!

1. Dinamakan biawak renda karena punya corak yang bervariasi

Biawak renda (inaturalist.org/Libby Woodward)

Renda sendiri merupakan sebuah biku-biku yang terbuat dari benang yang dirajut dan biasanya dipasang di tepi baju untuk menambah estetika. Motifnya juga beragam, ada yang bulat, mengotak, dan sebagainya. Nah, penamaan biawak renda pada kadal ini merujuk pada corak dan pola di tubuhnya yang cantik dan menyerupai renda. Khususnya pada individu muda corak dan warnanya sangat terlihat jelas. Namun saat dewasa corak dan warna yang ia miliki akan memudar sampai tidak terlihat.

Corak garis, bintik-bintik, bercak, tutul, loreng, sampai pola abstrak dapat dilihat disekujur tubuh kadal ini. Warnanyapun cukup beragam, mulai dari hitam, putih, krem, abu-abu, kekuningan, sampai jingga. Kemungkinan corak dan warna yang beragam ini digunakan untuk berkamuflase di berbagai tipe habitat. Kamuflase ini membuat biawak rendah bisa bersembunyi dari predator dan mengendap-endap saat berburu.

2. Merupakan kadal terbesar kedua di Australia

Biawak renda (inaturalist.org/Taylor)

Dilansir iNaturalist, biawak renda merupakan kadal terbesar kedua di Australia setelah biawak perentie. Sebagai salah satu kadal terbesar tentunya ukuran reptil ini tak bisa diremehkan dengan panjang yang mencapai 2 meter dan bobot di angka 14 kg. Di masa lalu sebenarnya ada laporan bahwa biawak renda mampu tumbuh hingga 2,4 meter. Namun laporan tersebut tidak dapat dibuktikan dan sepertinya biawak renda dengan ukuran sebesar itu sudah tidak bisa ditemukan lagi. Uniknya lagi individu betina umumnya berukuran lebih kecil dari individu jantan.

Baca Juga: 5 Perbedaan Biawak dan Komodo, Ternyata Umur Komodo Lebih Panjang

3. Sangat aktif di bulan September sampai Mei

Biawak renda (inaturalist.org/David Wesolowski)

Biawak renda termasuk kadal yang cukup aktif dan aktivitasnya akan memuncak pada bulan September sampai Mei. Ia bisa ditemukan dimanapun mau itu di habitat tertutup seperti pohon, habitat terbuka seperti padang rumput, habitat kering seperti savana, sampai daerah lembab seperti di pinggir sungai. Bahkan saking aktifnya reptil ini bisa berkeliaran hingga sejuah 3 kilometer, lho.

Laman IUCN Red List juga menerangkan kalau populasi biawak renda cukup stabil dan eksistensinya tidak terancam. Ia juga dengan mudah bisa ditemukan di Australia, tepatnya di Australia bagian timur dan tenggara. Beberapa tempat seperti New South Wales, Queensland, Australia Selatan, dan Victoria jadi wilayah penyebaran alami biawak renda. Masyarakat lokal di Australia juga cukup terbiasa dengan kehadiran kadal ini karena tak jarang biawak renda juga terlihat di wilayah yang padat akan aktivitas manusia.

4. Merupakan hewan arboreal yang sangat ahli memanjat

Biawak renda (inaturalist.org/Jack Morgan)

Walau punya ukuran yang terbilang besar ternyata biawak renda termasuk hewan arboreal dan pemanjat yang sangat ulung. Berbagai medan dapat ia panjat, mulai dari pepohonan, bebatuan, sampai tebing. Bahkan seekor biawak renda juga pernah terdokumentasikan memanjat tembok yang rata dalam upaya menghindar dari badai, jelas artikel di jurnal Journal of Varanid Biology and Husbandry. Hal ini sangat mengesankan mengingat biawak tidak memiliki kaki yang lengket seperti cecak atau tokek.

Individu dewasa dan muda sama-sama bisa memanjat, namun secara umum kemampuan memanjat individu muda cenderung lebih baik. Kemungkinan hal ini terjadi karena individu muda punya badan yang lebih kecil dan ringan sehingga memudahkannya memanjat dan bermanuver dengan lincah. Dalam memanjat biawak renda mengandalkan empat hal, yaitu cakarnya yang kuat dan tajam, ototnya yang kuat, tubuhnya yang ramping, dan ekornya yang panjang untuk mencengkeram ranting dan menyeimbangkan tubuh.

5. Merupakan salah satu reptil berbisa

Biawak renda (inaturalist.org/duke_n)

Dilansir Animalia, biawak renda merupakan salah satu reptil berbisa yang ada di dunia. Bisanya juga tidak bisa diremehkan karena cukup berbahaya sebab bisa menyebabkan pembengkakan, pendarahan secara terus menerus, sampai rasa sakit yang luar biasa. Awalnya para ahli berpendapat kalau efek-efek tersebut disebabkan oleh bakteri yang ada di air liur dan mulut biawak. Namun setelah penelitian lebih lanjut ditemukan fakta kalau biawak memang berbisa seperti ular. Hal ini tidak mengherankan mengingat biawak dan ular memang punya kekerabatan yang cukup dekat.

6. Bangkai hewan jadi makanan utamanya

Biawak renda (inaturalist.org/Jaakko Ilvonen)

Biawak renda merupakan pemakan bangkai dan akan memakan bangkai apapun mulai dari ikan, burung, reptil, mamalia, sampai serangga. Biasanya kadal ini akan mencari makan di tanah, daerah lembab, pepohonan, dan padang rumput. Umumnya ia punya sifat yang tenang namun akan kabur dan bersembunyi saat diganggu atau merasa terancam. Bahkan tak hanya di alam liar, kadal ini kadang juga ditemukan mencari makan di area pemukiman, lho.

Dilansir Atlas of Living Australia, penelitian di tahun 2012 berhasil menemukan dan mengidentifikasi populasi biawak renda di sekitar tempat pembuangan sampah. Mencengangkannya lagi biawak yang hidup di tempat tersebut punya ukuran yang sama dengan biawak yang hidup di alam liar. Hal tersebut menandakan kalau wilayah yang dipenuhi sampah menyediakan banyak makanan bagi biawak renda. Bahkan tak cuma di tempat pembuangan, kadang biawak renda juga masuk ke peternakan atau kandang hewan dan memakan ternak atau hewan peliharan manusia.

Biawak identik dengan kadal raksasa yang bergigi tajam dan sering berada di sungai atau pohon. Hal tersebut memang tidak salah namun nyatanya ada juga biawak yang punya banyak keunikan seperti biawak renda. Selain bisa memanjat dan berukuran besar ternyata hewan ini jadi salah satu reptil berbisa, sering memakan bangkai, bahkan punya corak yang memukau. Jika dibandingkan biawak lain biawak renda jadi salah satu yang paling unik.

Baca Juga: 10 Fakta Menarik Komodo Dragon, Hanya Indonesia yang Punya loh

Verified Writer

Arzha Ali Rahmat

Mahasiswa Unnes yang suka ular.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya