TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Menarik Anole Cokelat, Mampu Memakan Kulitnya Sendiri

Setelah berganti kulit anole cokelat akan memakan kulitnya

Anole cokelat (inaturalist.org/colleencraig)

Anole jadi salah satu spesies kadal dengan keberagaman dan variasi yang luas biasa. Saking beragamnya di dunia ini ada ratusan spesies anole dan salah satunya adalah Anolis sagrei atau anole cokelat. Seperti namanya spesies ini dapat dibedakan dari anole lain dari warna cokelat yang ia miliki. Layaknya anole lain juga ia punya membran tipis di bawah lehernya yang mana membran tersebut punya warna jingga yang cerah.

Kadal ini juga tidak bisa dibilang sebagai kadal dengan tubuh yang besar, namun gerakannya memang terkenal lincah dan gesit. Kemampuan kamuflasenya juga luar biasa dan berguna untuk mengelabuhi mangsa dan bersembunyi dari predator. Kebiasannya memanjat dan beraktivitas di pepohonan juga membuat anole cokelat menjadi kadal arboeal. Namun dibalik ukuran kecil dan kemampuan memanjatnya anole cokelat juga punya segudang fakta menarik, lho.

1. Merupakan kadal invasif yang cukup agresif

Anole cokelat (inaturalist.org/Chloe Brisco)

Walau berukuran kecil ternyata anole cokelat cukup berbahaya karena jadi hewan invasif di berbagai daerah, jelas Texas Invasive Species Institute. Awalnya kadal ini hanya mendiami wilayah Amerika Tengah seperti Kuba dan daerah Bahama. Namun karena campur tangan manusia sekarang anole cokelat sudah menyebar sampai ke Amerika Serikat, Honduras dan beberapa daerah lain. Di wilayah yang bukan wilayah penyebaran alaminya kadal ini sangat merusak ekosistem lokal.

Ia bisa menyebarkan penyakit, membunuh spesies lokal, dan mengacaukan biodiversitas lokal. Hal ini bisa terjadi karena anole cokelat punya kemampuan bertahan hidup yang baik, mampu beradaptasi dengan cepat, dan punya sifat yang teritorial dan cukup agresif. Beberapa pihak sudah melakukan penanganan atas invasi anole cokelat, namun karena populasinya yang terus membludak belum ada upaya yang benar-benar berhasil untuk mengatasinya.

Baca Juga: 6 Fakta Terunik Kadal Armadillo, Reptil dengan Zirah seperti Naga

2. Punya tubuh berwarna cokelat dan membran berwarna jingga di bawah lehernya

Anole cokelat (inaturalist.org/Adam Winer)

Ukuran anole cokelat tidak lebih besar dari cecak rumah dengan panjang maksimal yang berkisar antara 15 sampai 20 cm. Tubuhnya sendiri ramping, punya kepala yang memanjang, ekor yang panjang, kaki yang kuat, dan cakar yang melengkung. Bentuk tubuhnya tersebut sangat efektif untuk berlari, memanjat, dan menyelinap di sela-sela sempit. Warnanya sendiri terbilang tidak mencolok karena kadal ini umumnya punya warna cokelat, jingga, kemerahan, atau abu-abu.

Namun dibalik tubuh kecilnya ternyata anole hijau punya satu bagian tubuh yang unik, yaitu membran di bawah lehernya. Membran tersebut berukuran besar dan punya warna jingga dan kuning yang sangat mencolok. Biasanya kadal ini akan melebarkan membrannya dalam upaya menarik perhatian betina, mengusir predator, atau mengusir anole lain yang masuk ke wilayah kekuasaannya. Membran ini jadi ciri khas kadal anole dan anole cokelat bukan satu-satunya spesies anole yang memilikinya.

3. Akan memakan kulitnya sendiri dalam upaya mendapatkan kalsium

Anole cokelat (inaturalist.org/gaby0723)

Biasanya reptil seperti cecak, tokek, dan ular akan berganti kulit dengan cara melepas keseluruhan kulit di tubuhnya dalam satu waktu. Namun hal ini tidak berlaku bagi anole cokelat karena saat berganti kulit ia akan melakukannya dalam waktu yang lama dan kulitnya akan mengelupas sedikit demi sedikit. Karena hal ini tak jarang ada kulit yang tidak terkelupas secara sempurna yang akhirnya menimbulkan masalah kesehatan bagi hewan ini. Bahkan tak hanya itu, setelah melakukan pergantian kulit anole cokelat terkadang juga akan memakan kulitnya yang mengelupas dalam upaya mendapatkan kalsium tambahan, jelas Animal Spot.

4. Setelah menetas individu muda akan langsung hidup mandiri

Anole cokelat (inaturalist.org/Claudia Castilla)

Anole cokelat merupakan hewan ovipar yang berkembang biak dengan cara bertelur. Biasanya individu betina mampu menghasilkan 1 sampai 2 butir selama satu atau dua minggu saat musim kawin. Penetasannya juga tidak sembarangan karena anole cokelat harus mencari tempt yang lembab supaya telurnya bisa berkembang dan menetas dengan baik. Reptil ini juga termasuk hewan yang punya kebiasaan poliandri, artinya ia hanya akan kawin dengan satu ekor anole lain dalam sekali masa kawin. 

Layaknya kebanyakan kadal, anole cokelat bukanlah kadal yang sayang akan anakanya. Setelah menetas bayi-bayi anole akan langsung hidup mandiri tanpa bantuan induknya. Mereka akan langsung mencari makan dan mempertahankan dirinya sendiri, jelas Animalia. Jika bayi-bayi ini berhasil bertahan hidup maka mereka akan mencapai kedewasaan pada usia sekitar 1 tahun.

Verified Writer

Arzha Ali Rahmat

Mahasiswa Unnes yang suka ular.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya