TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Unik Kepik Tutul Tujuh, Kepik Kecil yang Suka Memakan Serangga

Kepik tutul tujuh sering hinggap di rumput dan pohon

Kepik tutul tujuh (inaturalist.org/Thomas Shahan)

Intinya Sih...

  • Kepik tutul tujuh sering hinggap di rumput dan pohon
  • Kepik tutul tujuh memiliki tubuh berwarna merah dengan pola tutul tujuh, serta melakukan metamorfosis sempurna dari telur hingga dewasa
  • Kepik tutul tujuh merupakan serangga karnivor yang suka memakan serangga kecil, memiliki penyebaran luas, dan memiliki kemampuan pertahanan diri dengan menyemprotkan cairan beracun

Kalau rumahmu berdekatan dengan hutan, sawah, kebun, atau taman pasti kamu sudah tidak asing dengan serangga seperti kepik. Selain sering hinggap di bunga atau tanaman, kepik juga sangat mudah dibedakan dari bentuk dan warna tubuhnya. Serangga bertubuh bulat ini juga tidak berbahaya sehingga tidak merugikan bagi ekosistem atau manusia itu sendiri. Di dunia juga ada banyak spesies kepik, salah satunya adalah Coccinella septempunctata atau kepik tutul tujuh.

Seperti namanya, kepik ini punya tubuh berwarna merah dan pola tutul atau bintik berjumlah tujuh buah di tubuhnya. Ukurannya juga kecil dan bisa ditemukan menempel, berjalan, atau sekadar bertengger di tanaman atau rerumputan. Penyebarannya juga sangat luas bahkan bisa ditemukan di berbagai benua mulai dari Eropa sampai Asia. Tak hanya itu, kepik tutul tujuh juga punya keunikan lain yang jarang diketahui orang.

1. Larva kepik tutul tujuh tidak memiliki sayap

Larva kepik tutul tujuh (inaturalist.org/Donna Pomeroy)

Seperti serangga lain, kepik tutul tujuh juga melakukan metamorfosis sempurna di mana ia akan bertelur, telurnya menetas menjadi larva, larvanya membentuk pupa, dan kepik dewasa akan keluar dari pupa tersebut. Laman Bug Guide menerangkan kalau larva kepik ini ukurannya tidak lebih dari 10 mm. Larvanya juga sangat berbeda dari kepik dewasa dan mungkin kamu tidak akan bisa mengenali hewan ini saat masih dalam bentuk larva.

Jika kepik dewasa berbentuk bulat dan punya sayap maka larvanya punya tubuh memanjang dan tidak bersayap. Tubuh larvanya juga terdiri dari beberapa segmen dan ia punya warna dasar hitam dengan beberapa bercak kuning dan putih. Jika diperhatikan larva kepik tutul tujuh lebih mirip seperti ulat. Bedanya larva kepik ini tidak memakan daun, tidak punya bulu yang bisa membuat gatal, dan tidak bisa mengeluarkan jaring seperti ulat.

2. Kepik tutul tujuh sangat suka memakan serangga lain

Kepik tutul tujuh (inaturalist.org/Claire O'Neill)

Karena ukurannya yang kecil pasti kamu mengira kalau hewan ini adalah herbivor yang memakan tumbuhan. Sayangnya kamu salah, nyatanya serangga yang tidak terlihat ganas ini merupakan karnivor dan sangat suka memakan serangga-serangga berukuran kecil. Serangga-serangga kecil seperti kutu daun, kutu kebul, kutu loncat, dan belalang daun jadi makanan kesukaannya, jelas Animalia. 

Tak hanya itu, larva dan telur kupu-kupu atau kumbang juga bisa ia makan. Mau itu larva kepik atau kepik dewasa keduanya merupakan predator yang cukup ganas dan cukup ditakuti oleh mangsa-mangsanya.

Baca Juga: Golden Tortoise Beetle, Kepik Emas yang Bisa Berubah Warna

3. Kepik tutul tujuh jadi kepik yang paling umum ditemukan di Eropa

Kepik tutul tujuh (inaturalist.org/Clara Hajek)

Walau ukurannya kecil ternyata kepik tutul tujuh jadi serangga yang penyebarannya sangat luas, lho. Laman GBIF sendiri menjelaskan kalau hewan ini dapat ditemukan di banyak daerah, seperti India, Amerika Serikat, Inggris, Australia, Jepang, Korea Selatan, Rusia, India, Tiongkok, Spanyol, Portugal, Swis, Prancis, Indonesia, Afrika, Irlandia, dan lain-lain. Populasinya juga sangat melimpah bahkan ia jadi spesies kepik yang paling sering ditemukan di Eropa.

Serangga ini juga menghuni berbagai tempat, seperti hutan, padang rumput, kebun, taman, pepohonan, taman bunga, sampai area pemukiman. Ia biasa terlihat bertengger, menempel, atau beterbangan di sekitar tanaman yang tidak terlalu tinggi. Di daerah-daerah tersebut kepik ini dengan mudah dapat berkembang biak, mencari makan, dan bersembunyi dari predator. Saat musim-musim tertentu populasi kepik tutul tujuh juga membludak yang membuat hewan ini memenuhi berbagai tempat dan terkadang cukup mengganggu.

4. Mampu menyemprotkan cairan untuk menghindari predator

Kepik tutul tujuh (inaturalist.org/Thomas Shahan)

Kepik ini punya warna yang mencolok, yaitu hitam di tutul dan bagian depan tubuhnya, merah di sayapnya, dan bercak putih yang menyebar di sekujur tubuh. Mungkin kamu berpikir kalau warna mencolok tersebut mudah terlihat dan bisa jadi target yang mudah bagi predator. Tapi sebenarnya kebalikannya, warna mencolok yang ia miliki justru jadi peringatan bagi predator untuk tidak memakannya karena hewan ini tidak enak dan punya racun di tubuh.

Namun ada kalanya warna mencolok tetap menarik perhatian predator, saat hal ini terjadi kepik tutul tujuh juga punya kemampuan lain. Salah satunya adalah kemampuan menyemprotkan cairan beracun dari sela-sela kakinya, jelas iNaturalist. Cairan tersebut cukup berbahaya bagi predator dan rasanya juga tidak enak. Uniknya lagi kekuatan racun yang dimiliki setiap individu berbeda dan kekuatan racunnya dapat dilihat dari ukuran, warna, jumlah tutul, dan jenis kelamin. Jika racun belum cukup untuk mengusir predator kepik ini juga bisa pura-pura mati seraya tetap mengeluarkan zat beracun dan bau tidak sedap.

Verified Writer

Arzha Ali Rahmat

Mahasiswa Unnes yang suka ular.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya