TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Unik Balon Udara, Penumpang Pertamanya Bukan Manusia

Balon udara punya banyak fakta unik, lho

potret balon udara terbang (unsplash.com/ellehem)

Melihat balon udara yang terbang di langit tentu menarik. Apalagi jika balon udara tersebut berjumlah banyak dengan warna yang beragam, seolah-olah mereka terbang menghiasi indahnya langit biru. Pemandangan seperti bisa jadi sarana untuk melepas penat yang bisa kamu coba.

Namun, tahukah kamu? Meskipun balon udara ditujukan untuk manusia, penumpang pertamanya justru bukanlah manusia. Ingin tahu lebih banyak fakta unik seputar balon udara? Yuk, baca terus sampai akhir!

1. Menggunakan udara panas untuk mengudara

potret proses menerbangkan balon udara (pexels.com/dana sharon)

Pernahkah kamu bertanya-tanya, bagaimana cara agar balon udara bisa terbang? Benda ini bekerja dengan menerapkan hukum Archimedes. Menurut hukum tersebut, benda yang dikelilingi udara memiliki gaya angkat yang besarnya sama dengan volume udara yang dipindahkan.

Dilansir Seattle Ballooning, menerbangkan balon udara diawali dengan menyalakan tungku api. Setelah udara di dalam balon menjadi panas, balon akan mulai terbang. Ketinggian balon dapat dikendalikan dengan mengatur suhu udara di dalamnya, sedangkan arah terbangnya mengikuti arah angin membawanya. Oleh sebab itu, balon udara biasanya diikatkan pada tali agar tidak terbang terlalu jauh.

2. Balon udara tidak dianjurkan terbang saat hujan

potret balon udara terbang saat cuaca cerah (pexels.com/Taryn Elliott)

Layaknya pesawat terbang, aktivitas penerbangan balon udara juga dipengaruhi oleh faktor cuaca. Oleh sebab itu, benda ini biasanya diterbangkan saat cuaca cerah. Mengoperasikan balon udara saat hujan bisa saja dilakukan. Namun, untuk alasan keamanan dan kenyamanan, hal itu tidak dilakukan.

Dilansir Bailey Balloons, udara panas di dalam balon bisa menurun drastis ketika terkena air hujan yang dingin. Saat itu terjadi, ketinggian balon dapat menurun dengan cepat serta membuatnya sulit untuk dikendalikan. Agar ketinggiannya tetap terjaga, pilot perlu menyalakan tungku api secara intensif. Namun, itu bisa meningkatkan konsumsi bahan bakar yang digunakan yaitu gas propana.

Jika kamu hendak berlibur menggunakan balon udara, hindari menaikinya saat turun hujan. Pasalnya, air hujan yang terbawa angin bisa membuat pakaian penumpang menjadi basah kuyup. Alih-alih menikmati penerbangan, hal itu justru dapat merusak momen berharga kamu nantikan.

Baca Juga: Mengenal para Fisikawan Berpengaruh dalam Sejarah Fisika Kuantum

3. Penumpang pertamanya bukan manusia

ilustrasi penumpang balon udara (pexels.com/Brett Sayles)

Dilansir Air Pegasus, balon udara ditemukan oleh kakak beradik bernama Joseph Montgolfier dan Stephen Montgolfier. Penerbangan pertamanya dilakukan di depan umum pada bulan Juni 1783. Balon tersebut berhasil terbang, alhasil penonton pun bersorak kagum.

Atas keberhasilannya, mereka diundang ke istana Versailles, Prancis. Mereka diminta untuk mendemonstrasikan hasil temuannya itu. Penerbangan tersebut disaksikan oleh Raja Louis XVI beserta keluarga kerajaan.

Uniknya, penumpang pertamanya bukanlah manusia, melainkan seekor bebek, ayam, dan domba. Pada percobaan ini, balon udara dapat terbang hingga ketinggian 480 meter. Ketiga hewan tersebut akhirnya mendarat dengan selamat.

4. Balon udara pernah terbang selama 20 hari

potret balon Breitling Orbiter 3 (commons.wikimedia.org/Raimond Spekking)

Tahukah kamu jika balon udara pernah terbang tanpa henti selama 20 hari? Ya, kamu tidak salah baca. Dilansir World Air Sports Federation, penerbangan tersebut dipiloti oleh Bertrand Piccard dan Brian Jones. Mereka menggunakan balon Breitling Orbiter 3. Balon itu menempuh jarak 45.633 kilometer selama 19 hari, 21 jam, 47 menit.

Dilansir laman Bertrand Piccard, perjalanan dimulai dengan lepas landas dari Swiss pada 1 Maret 1999. Breitling Orbiter 3 terbang mengelilingi dunia, melewati negara-negara di kawasan Eropa, Amerika, Asia, hingga Afrika. Balon tersebut mendarat di Dakhla, Mesir pada tanggal 21 Maret 1999.

Writer

Aryo Akhmad Maulana

Seorang remaja yang tertarik dengan dunia psikologi dan sains

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya