TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mitos tentang Gempa Bumi yang Perlu Kamu Tahu

Salah kaprah malah jadi celaka

ilustrasi gempa bumi (pexels.com/Sonny Vermeer)

Intinya Sih...

  • Gempa bumi terbagi menjadi 4 jenis: tektonik, vulkanik, runtuhan, dan dalam
  • Penyebab gempa bukan hanya gunung berapi; belum ada teknologi prediksi gempa yang akurat
  • Guncangan gempa tidak selalu dirasakan; tanda-tanda dari hewan tidak bisa dipercaya

Gempa bumi merupakan kejadian alam yang biasanya disebabkan oleh pergerakan kerak bumi atau lempeng bumi. Gempa bumi dibagi menjadi 4 jenis, yakni tektonik, vulkanik, runtuhan, dan gempa bumi dalam. Jenis-jenis tersebut dibagi sesuai dengan penyebab gempa bumi terjadi.

Sampai saat ini, banyak mitos atau informasi keliru yang tersebar di masyarakat umum tentang gempa bumi. Hal ini tentu membawa efek buruk bagi keselamatan masyarakat. Lalu, yang benar itu seperti apa, sih? Yuk, langsung saja simak deretan mitos atau fakta gempa bumi berikut sebagai edukasi.

1. Gempa bumi hanya terjadi di negara yang memiliki banyak gunung

ilustrasi gunung (pexels.com/Clive Kim)

Banyak yang menyangka penyebab gempa bumi adalah karena aktivitas gunung berapi. Karena itulah masyarakat awam mengira hanya negara yang memiliki gunung berapi saja yang akan terkena gempa bumi. Padahal, faktanya tidaklah seperti itu.

Gempa bumi terjadi tidak hanya disebabkan oleh gunung berapi saja. Itulah alasan mengapa gempa bumi bisa terjadi di mana saja. Bahkan, di tempat yang dianggap relatif aman dan jauh dari gunung berapi juga tetap berpotensi terjadi gempa.

Baca Juga: 7 Tips Menghadapi Bencana Alam saat Liburan, Tetap Tenang!

2. Gempa bumi bisa diprediksi secara akurat

ilustrasi gempa bumi (pexels.com/Faruk Tokluoğlu)

Ketika teknologi semakin canggih, sampai saat ini belum ada metode atau alat yang dapat memprediksi gempa bumi dengan akurat. Sejauh ini, para ilmuwan atau kantor pemerintahan seperti BMKG hanya bisa melihat pola dan tanda-tanda akan terjadinya gempa tanpa tahu pasti kapan gempa bumi akan terjadi. Karena itulah kamu hanya mendapat peringatan dini dari BMKG tentang potensi akan terjadinya gempa tanpa ada keterangan hari atau tanggal. Meski tidak selalu akurat, kamu harus tetap waspada dan tidak boleh acuh tak acuh terhadap himbauan tersebut, ya!

3. Kamu selalu dapat merasakan saat gempa bumi terjadi

ilustrasi gempa bumi (pexels.com/Ahmed akacha)

Mungkin karena sering melihat film atau berita di televisi tentang gempa bumi, banyak masyarakat yang mengira gempa bumi selalu dibarengi dengan guncangan yang besar. Faktanya adalah goncangan yang disebabkan oleh gempa bumi tidak selalu dapat dirasakan. Kekuatan gempa bumi memiliki tingkatannya masing-masing atau biasa disebut dengan skala magnitudo. Jadi, jika kamu tidak merasakan getaran, bukan berarti tidak ada gempa. Atau alasan lain kamu tidak merasakan gempa adalah saat kamu berada di kendaraan yang sedang melaju.

4. Hewan bisa mendeteksi kapan terjadinya gempa

ilustrasi burung terbang (pexels.com/Fahad AlAni)

Banyak kepercayaan tradisional menganggap salah satu tanda akan terjadinya gempa bumi dapat dilihat dari tingkah para hewan yang berlaku aneh. Hewan-hewan seperti burung dan kelelawar dipercaya dapat memprediksi gempa bumi akan terjadi dalam waktu dekat. Namun, sampai saat ini tidak ada satupun bukti ilmiah yang membenarkan tentang hal tersebut. Jadi, mekipun tiba-tiba banyak burung atau kelelawar yang beterbangan, itu bukan berarti akan terjadi gempa bumi, ya!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya