TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Hewan yang Bisa Mengalahkan Ular King Cobra, Jadi Ancaman!

Ada yang jadi predator alaminya, lho

Ular king cobra (commons.wikimedia.org/Rushenb)

King cobra atau kobra raja (Ophiophagus hannah) merupakan ular berbisa terbesar yang ada di dunia. Ukuran ular ini bisa mencapai 2,7—5,7 meter dengan bobot 5—10 kg yang artinya secara ukuran, mereka tak kalah dengan beberapa jenis sanca maupun boa. Bisa ular ini juga terbilang sangat mematikan dan cukup sering menyebabkan kematian pada manusia yang telat mendapatkan pengobatan.

Tempramen ular ini terbilang buruk jika bertemu dengan sesuatu yang dianggapnya sebagai ancaman. Mereka tak segan "berdiri" tegak, membuka tudung di area lehernya, serta mendesis dengan keras guna menunjukkan kalau sang raja tak kenal takut dengan apapun. Di alam liar, kobra raja merupakan predator yang mengonsumsi jenis ular lain sehingga tak banyak hewan sejenis yang dapat memberi perlawanan pada sang raja.

Dari semua fakta mengerikan itu, sebenarnya kobra raja bukanlah predator puncak di habitatnya, lho. Masih ada beberapa jenis hewan yang justru menargetkan sang raja sebagai mangsa favoritnya. Selain itu, ada pula hewan-hewan yang sebenarnya tak memangsa kobra raja, tetapi mampu memberikan perlawanan yang dapat berujung pada kematian. Penasaran siapa saja hewan tersebut? Yuk, simak daftar lengkapnya di bawah ini!

1. Garangan

Meski terlihat kecil dan menggemaskan, garangan sebenarnya merupakan predator alami bagi kobra raja. (commons.wikimedia.org/Charles J. Sharp)

Garangan (genus Herpestes) merupakan karnivor kecil yang masih berkerabat dengan meerkat. Mereka terdiri atas 33 spesies berbeda dan persebarannya terkonsentrasi di Afrika, Eropa, serta Asia. Si kecil yang satu ini memang terkenal akan reputasinya dalam berburu ular, khususnya ular berbisa. Oleh karena ada beberapa jenis garangan yang peta persebaran dan habitatnya bersinggungan dengan kobra raja, maka sering kali keduanya bertarung jika saling bertemu.

Dilansir AZ Animals, garangan memiliki banyak kelebihan ketimbang kobra raja. Gerakan mereka lebih lincah dan respon terhadap serangan kobra raja dapat dihindari dengan cepat. Saat sedang berusaha memburu kobra raja, garangan akan melakukan beberapa gigitan provokasi supaya sang raja menyerang ke arahnya. Gestur ini tentu sangat berisiko karena bisa saja garangan tergigit dan bisa kobra raja masuk ke dalam tubuhnya.

Walaupun begitu, tubuh garangan ternyata memiliki resistansi yang tinggi terhadap bisa ular, termasuk kobra raja. Jika hanya terkena satu atau dua gigitan, tubuh si kecil ini masih dapat bertahan sehingga mereka dapat melakukan gestur provokasi itu sampai si kobra raja lengah. Setelah itu, barulah garangan akan memberi gigitan kuat pada area vital kobra raja. Setelah perburuan selesai, garangan bisa memangsa sang raja yang berhasil mereka jatuhkan.

2. Burung elang

potret elang filipina yang sedang membuka sayapnya (commons.wikimedia.org/Paul Pajo)

Burung elang (famili Accipitridae) tentunya jadi salah satu keluarga burung predator yang sangat populer. Predator langit ini bisa mengonsumsi berbagai variasi mangsa, baik itu mamalia, ikan, hingga reptil seperti ular. Pada kategori yang terakhir itu, ada beberapa jenis burung elang ternyata sanggup untuk memburu kobra raja, salah satunya elang filipina (Pithecophaga jefferyi). 

Sebenarnya, elang filipina lebih terkenal sebagai pemburu monyet, tetapi tak jarang pula mereka berburu ular seperti kobra raja. Dilansir One Earth, burung ini memiliki rentang sayap sekitar 1—2 meter, kaki dengan cakar yang sangat kuat, dan dapat membawa mangsa hingga seberat 3,6—8,2 kg. Tentu bukan hal yang sulit untuk mencengkeram seekor kobra raja dan membawa mereka ke angkasa supaya mudah untuk dilumpuhkan.

Apalagi, elang filipina bisa menyambar calon mangsanya dengan sangat cepat sehingga bagi kobra raja sekalipun akan sulit untuk bereaksi atas serangan elang ini. Sayangnya, saat ini populasi elang filipina sedang dalam kondisi yang mengkhawatirkan. Disebutkan kalau saat ini hanya tersisa sekitar 250—750 individu sehingga burung ini dilabeli sebagai hewan yang sangat terancam punah (critically endangered). 

Selain elang filipina, ada pula beberapa jenis elang lain yang ditemukan di kawasan peta persebaran kobra raja. Maka dari itu, spesies lain dari burung predator ini juga diketahui dapat memburu sang raja. Misalnya saja, elang-ular bido dan elang tawny.

Baca Juga: 5 Fakta Ular Air Tawar, Pemburu yang Terampil

3. Buaya

buaya muara yang sedang berjemur (commons.wikimedia.org/Molly Ebersold of the St. Augustine Alligator Farm)

Salah satu reptil besar lain yang habitatnya bersinggungan dengan kobra raja adalah buaya (famili Crocodylidae). Ada beberapa jenis buaya yang dapat ditemukan di hutan-hutan maupun aliran air pada kawasan Asia. Akan tetapi, kalau mencari satu spesies yang secara pasti bisa memburu kobra raja, maka buaya muara (Crocodylus porosus) jawabannya.

Mereka merupakan reptil terbesar yang ada di Bumi saat ini dengan panjang bisa mencapai 6—7 meter dan bobot 1—1,2 ton. Dilansir Animal Diversity, buaya muara sangat adaptif dengan berbagai jenis air. Mereka bisa hidup di kawasan pesisir pantai dengan air asin, kawasan air payau, rawa-rawa, hingga aliran air tawar.

Tentunya, buaya ini merupakan predator puncak di habitatnya yang bisa memangsa apapun di depannya, termasuk kobra raja. Serupa seperti jenis buaya lain, mereka mengandalkan kemampuan menyergap dari dalam air untuk mengigit mangsa yang berada di pinggir badan air.

Kobra raja termasuk jenis ular yang akan hidup dekat dengan aliran air, seperti di pinggir sungai atau danau. Masalahnya, tempat tersebut juga jadi rumah bagi buaya muara di dalamnya, sehingga sang raja pasti masuk dalam daftar menu makanan buaya tersebut. Jika sudah tercengkeram gigitan maut buaya muara, kobra raja sudah tak memiliki kesempatan untuk melawan. Berusaha menggigit balik pun bisa dibilang percuma karena hampir seluruh tubuh buaya muara dilapisi oleh sisik yang sangat keras dan tebal.

4. Ular sanca

Sanca kembang berukuran besar dapat menjadi lawan yang sepadan untuk kobra raja. (commons.wikimedia.org/Mariluna)

Hewan-hewan sebelumnya mungkin bertarung dengan kobra raja supaya bisa memangsanya. Akan tetapi, kasus pertarungan antara ular sanca kembang (Malayopython reticulatus) dengan kobra raja ini bisa dibilang cukup berbeda. Pasalnya, ular terbesar di dunia ini bukannya spesialis pemburu kobra raja untuk dimakan. Keduanya lebih sering bertarung untuk mempertahankan diri jika tak sengaja bertemu di habitatnya.

Sanca kembang merupakan ular terpanjang di dunia. Pada ukuran maksimalnya, ular ini bisa mencapai panjang 10 meter dengan bobot 270 kg. Mereka bisa memakan mangsa berukuran besar, semisal kerbau, babi hutan, dan rusa. Hanya saja, mereka bukan tipe ular berbisa, sehingga sanca kembang akan mengandalkan kekuatan lilitan hingga membuat mangsanya mati lemas. Nah, di sinilah poin menarik dari pertarungan antara kobra raja dengan sanca kembang.

Saat masih kecil atau remaja, sebenarnya sanca kembanglah yang jadi mangsa potensial bagi kobra raja, terutama yang berukuran besar. Biarpun demikian, keadaan bisa terbalik saat kobra raja bertemu dengan sanca kembang dengan ukuran yang lebih besar atau setidaknya sama dengan mereka. Kedua ular tersebut akan bertarung demi mempertahankan diri dengan mengandalkan senjata rahasianya masing-masing.

Saat kedua ular ini bertarung, kobra raja akan menyuntikkan bisanya ke dalam tubuh sanca kembang, sementara si lawan biasanya akan mencengkeram tubuh kobra raja dan melilitnya dengan kuat. Hasil dari pertarungan kedua ular besar ini pasti akan berakhir fatal. Dari beberapa pertarungan yang tak sengaja terlihat oleh kita, biasanya baik kobra raja maupun sanca kembang itu sama-sama mati karena senjata lawannya.

Verified Writer

Anjar Triananda Ramadhani

Penulis artikel dengan tema sains, alam, dan teknologi | Email: anjar.triananda85@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya