TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apa yang Harus Dilakukan jika Ketemu Biawak? Ikuti Tips Ini!

Jangan sampai salah langkah agar keadaan terkendali

Biawak merupakan salah satu jenis kadal dengan ukuran terbesar di dunia. (commons.wikimedia.org/Carlos Delgado)

Rumah kemasukan kadal kecil, cecak, ataupun tokek mungkin sudah biasa. Namun, bagaimana kalau pada satu waktu saat kita baru akan membuka pintu rumah, tiba-tiba ada seekor biawak (Varanus salvator) berukuran raksasa sudah menanti di depan rumah? Duh, pastinya panik banget, kan?

Tak hanya itu, kita juga bisa saja berjumpa dengan biawak ketika berada di dekat aliran air maupun selokan perumahan. Gak heran, sebab faktanya habitat kadal besar ini terkadang bersinggungan dengan pemukiman manusia.

Rasa takut, panik, ataupun bingung pasti akan memenuhi kepala jika tiba-tiba berjumpa dengan hewan yang bisa tumbuh sepanjang 1,5—3 meter ini. Akan tetapi, kita jelas tak boleh membiarkan panik berlebih menguasai diri saat bertemu biawak karena hal tersebut dapat mengacaukan pikiran. Khawatirnya, berujung pada salah ambil langkah untuk menghadapi situasi genting itu.

Ada beberapa hal yang wajib diketahui supaya kita bisa menangani situasi menegangkan ini dengan baik tanpa menyebabkan diri kita maupun si biawak tersakiti. Tanpa berlama-lama lagi, langsung gulir layar ke bawah, ya!

1. Jangan coba-coba mendekat, apalagi menyentuhnya!

Biawak memiliki gigi yang sangat tajam dan memiliki banyak bakteri pada air liurnya. (commons.wikimedia.org/Mira Meijer)

Hal paling pertama yang perlu diingat saat berjumpa dengan biawak adalah menjaga jarak. Pada dasarnya, reptil ini merupakan hewan pemalu sehingga akan lebih banyak menghindari interaksi dengan manusia. Walaupun demikian, keadaan bisa berubah ketika kita secara sengaja menghampiri mereka karena pada saat itu biawak bisa saja memasuki fase terancam dan waspada.

Dilansir National Parks Singapore, rasa terancam bisa mengakibatkan biawak menyerang apapun yang dianggapnya sebagai ancaman itu. Tak jarang mereka mengigit targetnya dengan kuat. Sebagai informasi tambahan, liur biawak mengandung lebih dari 50 jenis bakteri yang dapat menyebabkan infeksi. Selain itu, berbagai gejala lain seperti tekanan darah rendah, penghambatan pembekuan darah, hingga pembengkakan bisa terjadi jika manusia tergigit dan terkontaminasi liur biawak.

Meski tak sampai menyebabkan kematian, tentu rasa sakit yang ditimbulkan akibat gigitan reptil sepanjang 1,5—3 meter dan efek berbahaya bakteri pada liurnya pasti sudah cukup untuk membuat kita jera. Oleh sebab itu, jika bertemu biawak, perhatikan jarak dengan mereka. Jangan sampai terlalu dekat, sengaja mendekati, apalagi mencoba menangkapnya sendirian demi menghindari serangan tiba-tiba dari reptil ini.

2. Hubungi petugas atau ahli yang bisa menangani biawak

potret biawak di balik semak-semak (commons.wikimedia.org/Hafiz Issadeen)

Jika bertemu di luar pemukiman, menjaga jarak atau menghindari biawak mungkin sudah cukup untuk menyelesaikan masalah. Sebab, cepat atau lambat, biawak pasti akan bergerak pergi, apalagi jika ia sudah merasakan kehadiran manusia karena merasa takut atau malu. Akan tetapi, beda cerita jika biawak menghampiri area permukiman, khususnya rumah kita.

Jika sudah begini, ada satu langkah yang wajib kamu lakukan, yaitu memanggil pihak yang memang sudah ahli dalam menangani hewan liar, khususnya biawak. Di luar negeri, biasanya ada beberapa lembaga resmi ataupun pihak swasta berizin yang dapat dihubungi untuk menangani hewan-hewan liar yang masuk ke dalam rumah. Sementara itu, di Indonesia, tugas ini bisa diserahkan pada petugas pemadam kebakaran (damkar) terdekat. 

Meski tugas utama damkar di Indonesia adalah menangani bencana kebakaran, sebenarnya kita tetap bisa menghubungi mereka ketika menghadapi beberapa masalah serius. Bahkan termasuk menangani biawak di permukiman. Sebab, anggota damkar bisa dibilang salah satu ahli dalam penanganan hewan liar yang masuk ke pemukiman masyarakat Indonesia. Pastikan lokasi keberadaan biawak sebelum, saat, dan setelah menghubungi petugas damkar dan ikuti arahan mereka saat sudah sampai di lokasi kejadian.

Mengutip Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), hotline atau nomor darurat damkar di Indonesia dulunya adalah 113. Akan tetapi, mengingat saat ini sudah ada integrasi nomor darurat di Indonesia, saluran yang dapat dihubungi untuk menangani biawak di sekitar pemukiman bisa dilakukan dengan menghubungi nomor 112. Untuk berjaga-jaga, cari tahu juga nomor darurat damkar pada masing-masing daerah tempat tinggal kita supaya penanganan bisa dilakukan secara cepat.

Selain damkar, beberapa pihak lain yang bisa kita hubungi untuk menangani hewan liar masuk pemukiman. Di antaranya adalah Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan setempat, maupun lembaga pemerintah pusat maupun daerah lain yang telah ditunjuk untuk menangani masalah hewan liar. 

Baca Juga: Biawak Makan Apa? Berikut Beberapa Makanan Reptil Ini

3. Mengapa biawak bisa masuk ke dalam rumah?

potret seekor biawak di sekitar aliran irigasi manusia (commons.wikimedia.org/Sayamindu Dasgupta)

Sebelum lanjut ke cara selanjutnya, penting untuk kita ketahui soal bagaimana cara biawak bisa masuk ke dalam rumah kita. Our Wild Neighbours melansir bahwa alasan utamanya karena sistem irigasi maupun pembuangan air yang dibuat di sekitar permukiman manusia terhubung dengan habitat asli si biawak. Dengan kata lain, saat biawak sedang bergerak di rumahnya, bukan tidak mungkin mereka secara tak sengaja masuk ke dalam sistem perairan buatan manusia sehingga bisa muncul dari sawah, selokan, atau bahkan toilet di dalam rumah.

Selain itu, salah satu hal yang paling mengundang biawak untuk masuk ke dalam permukiman manusia adalah ketersediaan makanan. Kita banyak menghasilkan sampah sisa makanan yang tentunya merupakan sumber pangan yang sangat mudah bagi berbagai jenis hewan, termasuk biawak.

Selain itu, permukiman manusia juga memungkinkan beberapa jenis hewan, seperti tikus, dapat berkembang dengan baik. Nah, hewan-hewan kecil itu pun bisa masuk dalam menu santapan biawak sehingga reptil ini semakin tertarik untuk pergi ke area permukiman.

Maka dari itu, kita bisa mengambil beberapa kriteria permukiman yang biasa dimasuki biawak. Misalnya saja, yang dekat dengan habitat biawak dan terhubung dengan saluran air, padat dengan penduduk, ada banyak sampah yang tidak diolah secara maksimal, dan jadi rumah bagi beberapa mangsa potensial bagi biawak.

4. Cara mencegah biawak masuk rumah

Terlepas penampilannya, sebenarnya biawak termasuk reptil yang ahli memanjat. (commons.wikimedia.org/AKM Emdadul Islam Bitu)

Kita sudah tahu beberapa penyebab seringnya biawak masuk ke dalam pemukiman manusia. Lantas, adakah cara yang bisa dilakukan supaya meminimalkan atau bahkan membuat reptil besar ini tidak masuk ke pemukiman, apalagi rumah kita? Beruntungnya, Our Wild Neighbours memberikan beberapa tips yang bisa kita tiru untuk mengatasi masalah ini.

Langkah yang paling penting adalah menyingkirkan apa pun yang bisa jadi mangsa potensial biawak. Mengolah sampah rumah tangga dengan baik, membasmi hama-hama kecil di sekitar lingkungan rumah, dan jika memiliki hewan peliharaan, jangan biarkan mereka keliling sembarangan. Setelah melakukan pencegahan pada potensi makanan bagi biawak, selanjutnya kita bisa fokus pada keadaan rumah.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, biawak dapat masuk melalui saluran air di dalam rumah. Maka dari itu, ada baiknya untuk menutup lubang pembuangan ataupun lubang air dengan kawat besi supaya ketika ada biawak di sana, ia tak bisa naik ke atas. Lubang-lubang seperti sumur pun baiknya ditutup agar tak ada biawak ataupun hewan lain yang keluar-masuk.

Jika memiliki kolam ikan, pasang juga pagar pembatas, setidaknya setinggi satu meter, supaya biawak tak bisa masuk ke dalamnya. Perlu diingat bahwa sekalipun biawak tak terlihat bisa memanjat, sebenarnya reptil ini sangat ahli dalam hal tersebut. Ini bisa dibuktikan dengan beberapa foto maupun video yang menunjukkan saat biawak memanjat pagar rumah. Kalau kebetulan di pekarangan rumah ada pohon tinggi dan lebat, jangan ragu untuk memangkas bagian-bagian yang memungkinkan untuk dipanjat biawak hingga masuk ke halaman rumah.

Verified Writer

Anjar Triananda Ramadhani

Penulis artikel dengan tema sains, alam, dan teknologi | Email: anjar.triananda85@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya