TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Masalah Kesehatan yang Kerap Dialami Anak Kucing, Obati!

Anak kucing memerlukan perawatan yang tak kalah ekstra

ilustrasi anak kucing (unsplash.com/Daniel Park)

Anak kucing sebetulnya merupakan makhluk yang sangat berisiko terhadap berbagai masalah kesehatan, apalagi pada tahap awal kehidupan mereka. Hal ini diakibatkan karena memang anak kucing belum memiliki kekebalan tubuh yang berkembang sepenuhnya, sehingga membuat mereka lebih rentan terkena berbagai penyakit yang berbahaya apabila tidak segera ditangani dengan baik.

Sebagai pemilik anak kucing tentunya kamu harus lebih cermat dalam mengenali berbagai risiko penyakit yang mungkin dialaminya, sehingga bisa memberikan pengobatan yang tepat bisa kembali sehat. Perhatikan beberapa masalah kesehatan berikut ini yang rentan sekali dialami oleh anak kucing, sehingga kamu bisa mengatasinya dengan cermat.

1. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

ilustrasi bayi kucing (unsplash.com/krakenimages)

Infeksi saluran pernapasan atas atau ISPA ternyata menjadi salah satu penyakit umum yang kerap dialami oleh anak kucing. Ternyata penyakit ini biasanya diakibatkan oleh virus seperti herpesvirus atau calicivirus yang gejalanya meliputi bersin, batuk, hidung tersumbat, hingga mata berair.

Jika anak kucing mengalami ISPA dan tidak ditangani dengan baik, maka bisa berkembang menjadi risiko yang lebih serius. Segera bawa anak kucing ke dokter hewan jika memang menunjukkan tanda tanda ISPA, sebab perawatan dini setidaknya dapat mencegah risiko komplikasi lebih lanjut.

2. Cacingan

ilustrasi kucing (unsplash.com/Andriyko Podilnyk)

Masalah kesehatan paling umum yang kerap dialami oleh anak kucing adalah cacingan dan hal ini sering sekali ditemui pada banyak kasus. Anak kucing cacingan memang biasanya terinfeksi oleh cacing gelang atau pun cacing pita dan hal ini harus bisa kamu kenali dengan cermat, sehingga bisa memberikan pengobatan yang tepat.

Gejala cacingan pada anak kucing meliputi muntah, diare, perut buncit, hingga penurunan berat badan secara signifikan. Cacing ternyata dapat menular melalui susu induk atau lingkungan yang telah terkontaminasi. Pengobatan cacing secara rutin dan menjaga kebersihan dengan baik ternyata dapat membantu untuk menjaga, serta mengatasi masalah yang satu ini.

Baca Juga: 5 Alasan Kucing Suka Memperlihatkan Pantat pada Pemiliknya, Genit? 

3. Diare

ilustrasi bayi kucing (unsplash.com/Tobias)

Kamu perlu lebih cermat lagi dalam mengenali risiko diare pada anak kucing karena ternyata dapat menimbulkan rasa tidak nyaman atau bahkan komplikasi lebih lanjut. Diare pada anak kucing bisa diakibatkan karena berbagai macam faktor, dari mulai infeksi bakteri, parasit, hingga perubahan pola makan atau pun intoleransi terhadap makanan tertentu yang dikonsumsinya.

Diare yang dialami anak kucing secara berkepanjangan bisa menyebabkan risiko dehidrasi yang tentu saja akan sangat berbahaya. Jika diare berlangsung lebih dari 24 jam atau disertai dengan muntah, maka segera konsultasikan dengan dokter hewan agar nantinya anak kucing milikmu bisa mendapatkan perawatan yang tepat.

Verified Writer

Alva Daria

Once you win, once you learn.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya