TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Burung Booby Coklat, Suka Menunjukkan Sikap Romantis!

Membangun sarang bersama-sama dengan pasangannya

ilustrasi pasangan burung booby coklat (wikimedia.org/Dominic Sherony)

Booby coklat atau sula leucogaster adalah spesies burung laut besar dari famili booby sulidae yang tersebar luas di seluruh dunia. Burung ini pertama kali dikenalkan oleh seorang polymath asal Prancis bernama Georges-Louis Leclerc, Comte de Buffon pada tahun 1781.

Ada 4 subspesies burung booby coklat yang diakui dan tersebar di beberapa lautan mulai dari Samudra Atlantik hingga Samudra Pasifik. Karakteristik utama dari burung ini adalah kepala dan tubuh bagian atas burung yang berwarna coklat tua, sedangkan sisanya (bagian perut) berwarna putih. Ingin mengetahui lebih banyak fakta terkait burung booby coklat? Yuk, simak artikel di bawah ini!

1. Memiliki habitat di wilayah tropis dan subtropis

ilustrasi habitat burung booby coklat (wikimedia.org/tato grasso)

Burung booby coklat memiliki wilayah persebaran yaitu Ekuador, Amerika Selatan, dan Afrika Barat. Dilansir laman All About Birds, burung booby coklat biasa bersarang dalam bentuk koloni atau kelompok di pulau tropis dan subtropis yang bebas dari predator. Terkadang, mereka juga dapat terlihat bersarang di lereng bukit. Walaupun begitu, burung booby coklat paling banyak ditemukan bersarang pantai atau tebing berbatu.

Seperti burung laut pada umumnya, booby coklat mencari makan dalam jumlah besar di tempat berkumpulnya para mangsa. Karena mangsanya bergerak, burung ini sering mengikuti mangsanya dalam jarak jauh sekalipun. Bahkan, burung ini seringkali menyebar ke daerah pedalaman untuk mencari mangsa di air tawar.

2. Tubuhnya ditutupi bulu berwarna coklat tua

ilustrasi tampilan fisik burung booby coklat (wikimedia.org/Charles J. Sharp)

Dilansir laman Animalia Bio, booby coklat memiliki kepala dan tubuh bagian atas yang ditutupi bulu berwarna coklat tua hingga hitam, sedangkan bagian tubuh sisanya (perut) berwarna putih. Warna tubuh booby coklat juga bisa digunakan untuk membedakan burung betina dan jantan. Burung betina memiliki kaki berwarna kuning cerah, sedangkan jantan memiliki kaki berwarna biru.

Burung booby coklat memiliki paruh yang cukup tajam disertai dengan gerigi yang berada di bagian tepinya. Mereka juga memiliki sayap yang cukup pendek sehingga dapat terbang atau mengepakan sayap dengan cepat. Ukuran tubuh yang dimiliki burung booby mulai dari 75–85 cm dengan berat 1,5–2,5 kg dan lebar sayap 140–150 cm.

Baca Juga: 5 Burung Paling Berbahaya di Dunia, Nomor Satu Ada di Indonesia  

3. Penyelam yang cukup baik

ilustrasi burung booby coklat (wikimedia.org/Paul Harrison)

Dilansir laman National Audubon Society, burung booby coklat biasa memakan ikan-ikan kecil, cumi-cumi, hingga udang. Mangsa mereka meliputi udang, cumi-cumi, ikan teri, ikan sarden, ikan terbang, ikan mackerel, dan lele laut. Burung booby coklat akan terbang dan menyelam ke laut untuk mendapatkan mangsanya.

Booby coklat adalah burung akrobatik yang mampu terbang tinggi saat mencari mangsa kemudian berputar cepat untuk menyelam saat mendapatkan mangsa. Mereka menggunakan kedua kaki dan sayap yang mereka miliki untuk menyelam di bawah air.

Tak hanya menyelam, burung booby coklat juga senang mencari makan secara berkelompok. Mereka biasa mencari makan secara berkelompok bahkan dengan spesies burung laut lain seperti burung puffin dan burung pelikan.

4. Burung jantan dan betina membangun sarang bersama-sama

ilustrasi pasangan burung booby coklat (wikimedia.org/Charles J. Sharp)

Ketika burung booby coklat betina muncul, burung jantan akan mulai memamerkan, mendorong paruhnya ke langit, dan memanggil burung betina tersebut. Di daratan, burung jantan dan betina sama-sama akan melakukan pertunjukan gaya atau tarian yang melibatkan gerakan paruh dan sayap, serta membungkuk. Burung yang berpasangan juga saling merapihkan buku dengan paruh mereka. Burung betina akan merapihkan bulu jantan dengan paruhnya, begitupun sebaliknya.

Perkawinan terjadi ketika burung mulai membangun sarang bersama-sama dan betina mulai menenun sarangnya untuk ditinggali bersama. Saat burung betina dan jantan memiliki anak, mereka akan saling berbagi tugas untuk mengerami, membesarkan anak, dan menyambut kembali pasangan mereka sepulang mencari makan. Hal ini dilakukan tentu dengan beberapa cara komunikasi seperti melambaikan kepala, menyentuh paruh, dan membungkuk.

Verified Writer

Alifya Putri

Bibliophile

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya