TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bukan Main, 7 Kasus Korupsi Paling Besar dan Hina dalam Sejarah Modern

Untungnya, tidak ada yang terjadi di Indonesia!

Ilustrasi Perjanjian. IDN Times/Sukma Shakti

"Akar segala kejahatan ialah cinta uang."

Agaknya, ungkapan tersebut cocok untuk motif perilaku korupsi. Karena merasa tidak cukup dengan harta yang dimiliki, seseorang kemudian melakukan segara cara untuk melakukan lebih, salah satu yang paling sering adalah dengan melakukan korupsi.

Sudah lama korupsi menjadi momok terbesar di bangsa-bangsa dan transparansi masih menjadi hal yang "langka". Tidak percaya? Dilansir dari Transparency International (lembaga pemberantas korupsi di Jerman), inilah kasus-kasus korupsi yang mengguncang dunia.

1. Skandal suap Siemens: Kemunafikan tingkat tinggi

istimewa/Siemens

Pada 2006, salah satu perusahaan teknologi terkemuka di Jerman, Siemens AG, terjaring kasus suap yang saking besarnya, dianggap sebagai yang paling hina di dunia.

Sejak 1990an, Siemens menyuap pemerintah dan pegawai negeri di seluruh benua, hingga US$1,4 miliar Amerika Serikat (AS)! Di negara tempat korupsi Siemens berlangsung, warga yang terkena dampaknya, membayar biaya kebutuhan yang terlalu mahal seperti pajak jalan dan pembangkit listrik. Sementara itu, Siemens menikmati keuntungan.

Siemens dapat membayar suap ke luar negeri yang kemudian dianggap "pajak perusahaan". Hal tersebut disebut “Nützliche aufwendungen” atau "Pengeluaran bermanfaat". Meskipun begitu, Siemens tetap "terlihat" santai seperti perusahaan bersih yang anti-suap.

Transaksi suap Siemens akhirnya menarik minat pihak berwenang di beberapa negara, termasuk AS dan Jerman, yang meluncurkan penyelidikan dan akhirnya mendapatkan sanksi terbesar dalam sejarah pemberantasan korupsi AS, sebesar US$1,6 miliar.

2. Korupsi Sani Abacha: Kesulitan mengembalikan uang Nigeria

face2faceafrica.com

"Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang."

Skandal korupsi yang ini melibatkan Alm. Sani Abacha, presiden Nigeria dari 1993 hingga wafatnya pada 1998. Meninggalkan belangnya, rezim Abacha diwarnai oleh skandal korupsi yang baru kemudian terbongkar setelah wafatnya, yang diketahui mengambil uang rakyat sekitar 3 - 5 miliar dolar AS!

Pada 2014, Departemen Kehakiman AS mengungkapkan bahwa mereka membekukan dana gelap lebih dari 458 juta dolar AS yang disembunyikan Abacha dan komplotannya di seluruh dunia. Selama bertahun-tahun, Nigeria telah berjuang untuk mengembalikan uang tersebut, tetapi perusahaan komplotan keluarga Abacha memperkeruh suasana dengan terus memperjuangkan uang haram tersebut di pengadilan selama lima tahun.

Secercah harapan muncul pada 2019. Lelah menerima tekanan publik, lembaga rahasia penyelundupan pajak di Jersey, Inggris, mengumumkan telah memasukkan US$268 juta ke dalam dana pemulihan aset yang pada akhirnya akan dikembalikan ke Nigeria.

Baca Juga: 6 Masa Krisis Terparah Sepanjang Sejarah, Uang Tak Ada Harganya

3. Skandal korupsi dan HAM Fujimori: Demi citra, segala cara dicoba

news.yahoo.com

Politik di Peru sering kali diwarnai oleh korupsi dan masalah hak asasi manusia (HAM). Salah satunya terjadi pada Alberto Fujimori. Menjadi Presiden Peru dari 1990 hingga 2000, politisi Peru keturunan Jepang ini menyelewengkan lebih dari 75 persen anggaran Badan Intelijen Nasional tanpa menyuap politisi, hakim, dan media.

Dengan begitu, Fujimori memberikan citra "bersih" kepada publik selama masa kepresidenannya sementara ia memerintahkan pasukan rahasia untuk membunuh gerilyawan dan diduga menggelapkan uang rakyat senilai US$600 juta.

Setelah melarikan diri ke Jepang pada tahun 2000 dan ditangkap di Cile pada 2005, Fujimori menjadi kepala negara pertama yang diekstradisi ke negara asalnya, diadili, dan dijatuhi hukuman minimal 30 tahun penjara karena korupsi dan pelanggaran HAM. Sempat diberi grasi pada 2017 oleh Pedro Pablo Kuczynski, mantan presiden peru dari 2016 - 2018, Fujimori kembali ke penjara pada 2019.

4. Skandal korupsi dan HAM Ramzan Kadyrov: Sahabat Putin yang semena-mena

themoscowtimes.com

"Setiap orang harus membayar pajak untuk bisa tetap bekerja."

Peraturan yang aneh, bukan? Tetapi, itulah yang dialami rakyat Republik Chechnya. Tiap bulannya, rakyat Chechnya membayar "pajak" kepada sang presiden sejak 2007, Ramzan Kadyrov. "Pajak" tersebut merenggut setengah dari pendapatan rakyat Chechnya, 648 - 864 juta dolar AS per tahun! Angka tersebut berarti 2/3 dari APBN Chechnya.

Meskipun sebagian dana tersebut digunakan untuk kemanusiaan seperti bantuan kemanusiaan untuk Somalia dan membangun tempat tinggal serta rumah ibadah, presiden nyentrik yang gemar bermain media sosial ini juga sempat kedapatan menggunakan dana tersebut untuk berfoya-foya.

Selain membelikan motor gede (moge) untuk geng biker yang pro-Kadyrov, sang presiden pernah bertinju dengan Mike Tyson, bermain bola dengan Diego Maradona, memelihara anak harimau, hingga menggelar pesta ulang tahun ke-35 besar-besaran; semua dari uang rakyat!

rferl.org

Tidak hanya itu, Kadyrov juga sempat dituduh melanggar HAM. Anehnya, Kadyrov tidak ditangkap atau diadili. Seperti saat membunuh Anna Politkovskaya pada 2006 dan Boris Nemtsov pada 2015, daerah yang ada dalam kekuasaan Rusia tersebut tidak disentil sama sekali.

Menurut para pengamat politik Eropa, bagi Presiden Rusia, Vladimir Putin, Kadyrov sudah seperti "anak" sendiri dan bagi Kadyrov, Putin adalah "tokoh panutan". Dengan kata lain, Putin juga menganggap Kadyrov sebagai perpanjangan tangannya untuk membasmi orang-orang yang berusaha menjatuhkan citranya.

5. Kasus korupsi Viktor Yanukovych: Rumah gedongan hingga ke pembuangan

theguardian.com

Diangkat sebagai presiden Ukraina pada 2010, Viktor Yanukovych mengakhiri masa jabatannya dengan kehinaan dan kabur ke Rusia pada Februari 2014 saat Revolusi Ukraina yang menewaskan lebih dari 100 nyawa.

Ia meninggalkan rumah sebesar 140 hektar lengkap dengan lapangan golf, peternakan burung unta, kebun binatang pribadi, "roti emas", dan replika kapal perang Spanyol di Mezhyhirya. Pada 2019, pengadilan Ukraina secara in absentia menjatuhkan hukuman 13 tahun pada Yanukovych atas tuduhan pengkhianatan.

Dengan menggunakan perusahaan cangkang, Yanukovych menyelewengkan uang rakyat demi keuntungan pribadi. Media publik Swedia, SVT, membocorkan bahwa Yanukovych menerima suap sebesar US$3,7 juta pada 2011 dan melakukan dua transaksi pada 2007 dan 2018 dengan total US$18 juta!

Totalnya, mantan presiden Ukraina tersebut menggelapkan uang Ukraina sebesar US$40 miliar, dan baru 1,5 miliar saja yang kembali.

6. Korupsi Nazib Razak: Dari Malaysia ke Hollywood

Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak tiba di Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 3 Desember 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Lim Huey Teng

Kamu tahu film "The Wolf of Wall Street"? Ya, film tahun 2013 buatan Red Granite Pictures ini melibatkan sutradara kawakan Martin Scorsese dan aktor Leonardo DiCaprio. Sayangnya, di balik film ini, terdapat kontroversi bahwa sebagian dananya datang dari "uang kotor" yang berasal dari Malaysia!

Pada 2015, Malaysia sempat diguncangkan oleh skandal korupsi besar yang dilakukan oleh mantan Perdana Menterinya, Najib Razak. Bermula sejak 2009, pemerintah Malaysia saat itu menyusun anggaran pembangunan bernama 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

Yang tadinya bermaksud untuk membangun Malaysia, 1MDB diselewengkan oleh berbagai oknum, termasuk sang Perdana Menteri sendiri. Total US$4 miliar diselewengkan dalam program 1MDB, menjadikannya salah satu korupsi paling parah dalam sejarah ASEAN dan dunia!

Uang dari 1MDB tersebut kemudian ditransfer ke berbagai perusahaan cangkang atau dicuci menjadi jet pribadi, rumah mewah, hadiah untuk para selebritas Hollywood, hingga pesta besar-besaran. Sempat mengaku mendapat hadiah dari pangeran Arab Saudi, Razak sendiri akhirnya mengaku telah mengambil US$731 juta ke rekening pribadinya.

Baca Juga: 8 Peristiwa 'Butterfly Effect' yang Mengubah Jalannya Sejarah Dunia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya