TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Menarik Ulat Tenda, Larva Ngengat yang Berperilaku Sosial

Bisa menyebabkan aborsi pada kuda hamil

ilustrasi ulat tenda (pixabay.com/gloverbh222)

Ulat tenda adalah salah satu spesies ulat yang berasal dari Amerika Utara. Ulat yang berukuran sedang ini tergolong ke dalam genus Malacosoma dan famili Lasiocampidae. Populasi ulat tenda akan berfluktuasi dari tahun ke tahun, bahkan bisa mewabah setiap beberapa tahunnya.

Biasanya, kelompok dan sarang dari larva ngengat ini sering ditemukan di pohon ceri dan apel liar, namun bisa juga ditemukan di pohon lain. Selain itu, ulat ini juga sering menjadi hama ketika menjelang akhir musim semi dan awal musim panas. Kendati demikian, ulat hama yang memiliki karakteristik menarik ini bisa membahayakan hewan lain. Berikut ulasannya!

Baca Juga: Roket Suriah Hantam Tenda-tenda Pengungsian, 9 Orang Tewas

1. Ulat tenda berperilaku sosial

ilustrasi ulat tenda (yesterdaysisland.com)

Gerombolan ulat tenda yang seakan-akan terlihat seperti sedang berkemah di tenda komunal ini bukanlah kebetulan. Ulat dari genus Malacosoma ini merupakan ulat yang sangat sosial. Diketahui terdapat 26 spesies ulat tenda dan seluruhnya menunjukkan perilaku sosial.

Ngengat betina bisa menyimpan sekitar 150 hingga 250 telur dalam satu massa, dan telur-telurnya biasa disimpan di sela-sela batang atau ranting pohon ceri. Tumpukan telurnya bisa membentuk satu koloni besar. Setelah telur-telurnya menetas, dan selama 6-8 minggu ulat tenda bisa tumbuh dengan panjang 2-3 inci, dan akan berkembang lagi menjadi ngengat.

Baca Juga: 9 Fakta Rosy Maple Moth, Ngengat Cantik Berwarna Ngejreng

2. Mereka membuat tenda sutra sebagai markasnya

ilustrasi sarang ulat tenda (pixabay.com/JamesDeMers)

Ulat tenda akan memulai kehidupan berkeluarganya dengan memilih lokasi yang cocok untuk membuat sarang. Ulat kecil akan mencari titik sela batang atau ranting pohon yang bisa disoroti oleh sinar matahari pagi. Hingga kemudian masing-masing akan memintal sutra untuk membangun tenda atau sarang sebagai rumah mereka.

Namun, sarang dari ulat Malacosoma tidak semuanya besar dan permanen. Hanya saja mereka membangun sarang keluarganya sebagai basis operasi selama tahap kehidupan larva. Ulat instar yang baru menetas hanya membutuhkan tenda kecil, dan seiring pertumbuhannya mereka akan memperbesar tendanya untuk menyesuaikan ukurannya yang sudah besar.

Sebelum mereka keluar mencari makan, mereka akan terlebih dahulu memperbaiki dan merawat rumahnya. Setelah selesai mencari makan dan masuk kembali ke dalam, rumahnya tersebut berfungsi sebagai tempat beristirahat dan berlindung dari pemangsa.

3. Ulat tenda menggunakan feromon sebagai penanda jejak

ilustrasi ulat tenda (saferbrand.com)

Untuk saling berkomunikasi, banyak serangga yang menggunakan penanda kimia. Seperti ulat tenda yang menggunakan feromon yang berbeda sebagai penanda jalur eksplorasinya. Ketika seekor ulat mengembara dan menemukan jejak feromon penjelajah, ia tahu bahwa ulat lain sudah mengamati cabang di tempat itu untuk mencari makanan.

Jika ulat menemukan cabang yang rata dengan daun, ia akan memberi sinyal kepada ulat lain untuk ikut makan bersamanya dari jejak feromon yang digunakannya. Dengan prinsip eksplorasinya, ulat akan berhenti di selangkangan dahan pohon dengan mengendus untuk menentukan kemana ia harus pergi.

4. Ulat tenda saling menjaga satu sama lain agar tetap hangat

ilustrasi ulat tenda (pixabay.com/gloverbh222)

Kehidupan ulat tenda cukup aktif pada musim semi saat cuaca hangat belum mereka rasakan. Namun, terkadang suhu pada malam harinya bisa sangat dingin. Kendati demikian, ulat tenda akan melakukan termoregulasi perilaku, yakni melakukan gerakan aktif dengan membuat kehangatan bersama untuk mengendalikan suhu tubuh mereka.

Jika butuh pemanasan, mereka akan keluar dari tenda atau sarangnya untuk berjemur di bawah sinar matahari. Mereka akan berkerumun dengan sangat rapat untuk meminimalisir dampak terpaan angin. Apabila kedinginan mereka akan berkerumun di dalam tenda sutranya. Dikarenakan tenda dibangun dengan berlapis-lapis, mereka bisa berpindah-pindah dari satu lapisan ke lapisan lain sesuai kebutuhan suhu.

Meskipun mereka suka kehangatan, tetap saja ulat-ulat tersebut akan membutuhkan sirkulasi udara, dan akan pindah ke sisi lain yang sedikit teduh. Mereka akan saling terpisah agar udara bisa bersirkulasi di antara mereka.

Baca Juga: 5 Ulat Bulu Beracun Ini Memiliki Bentuk yang Unik, Awas Terjebak! 

Verified Writer

Ali Akbar Mhd

Menyukai Kesibukan Walau Tak Lupa Rebahan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya